Jumat, 22 Juni 2018

BABEL DAN HARMAGEDON


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 2 TAHUN 2018
PERSIAPAN UNTUK AKHIR ZAMAN

PELAJARAN 12
BABEL DAN HARMAGEDON



Ayat Hafalan:
“Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: ‘Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi’”
Wahyu 17:5

PENDAHULUAN
1.    Kitab Wahyu berisi gambar dan bahasa yang diambil dari Perjanjian Lama. Contohnya:
a.    Nama Babel
1.    Muncul enam kali dalam kitab Wahyu.
2.    Tidak berbicara tentang kerajaan purba Nebukadnezar, yang telah berlalu dari sejarah dunia ratusan tahun sebelumnya.
3.    Sebagai gantinya, Yohanes menggunakan gambaran Perjanjian Lama untuk menyatakan sebuah kebenaran. Dalam hal ini, Babel—sebuah kuasa politik dan agama yang besar yang telah menindas umat Allah—sekarang menggambarkan kuasa politik dan agama yang besar yang akan melakukan hal yang sama pada akhir zaman.
b.    Kata Harmagedon,
1.    hanya ada satu kali dalam kitab Wahyu
2.    berasal dari frasa Ibrani yang berarti “Gunung Megido,” satu tempat di Israel kuno.
3.    Banyak spekulasi tentang Harmagedon, banyak orang mengartikan kata itu sebagai pertempuran militer besar-besaran yang akan terjadi di Megido, menjelang akhir dunia.
2.    Pelajaran pekan ini, kita melihat Babel dan Harmagedon, dan mempelajari apa yang Alkitab katakan kepada kita tentang gambaran-gambaran ini.

BABEL DAN HARMAGEDON PADA AKHIR ZAMAN

      I.          "ANGGUR HAWA NAFSU CABULNYA"
A.   Why. 14:8  Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." 
B.   Gambaran Babel dalam kitab Wahyu:
1.    Why. 14:8 - kota besar, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.
2.    Why. 16:19 - kota besar yang mendapat cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka Allah. 
3.    Why. 17:5 -  ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.
4.    Why. 18:2 - kota besar yang telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci.
5.    Why. 18:10 - kota yang kuat, yang dalam satu jam saja berlangsung penghakiman terhadapnya.
6.    Why. 18:21 - kota besar yang akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan tidak akan ditemukan lagi.
C.   Sudah dikatakan bahwa Alkitab adalah kisah dua kota, Yerusalem dan Babel, Yerusalem berdiri sebagai kota Allah dan umat perjanjian-Nya dalam seluruh Alkitab (Mzm. 102:21, Yes. 52:9, 65:19; Why. 3:12), Babel berdiri sebagai penindasan, kekerasan, agama palsu, memberontak langsung kepada Allah - contohnya, menara Babel (Kej. 11:9).
D.   Kata Ibrani untuk “Babel” adalah kata yang sama untuk kerajaan “Babel.” Tetapi, dalam 1 Petrus 5:13, Petrus menyampaikan salam dari jemaat yang ada di “Babel,” yang secara umum telah dipahami; bukan bagian dari kerajaan yang sekarang berlokasi di Irak, tetapi dari Roma itu sendiri, yang segera menjadi penindas gereja. Ini sebuah sebutan yang menarik dalam terang kitab Wahyu dan peran Roma seperti yang disajikan di dalamnya.
E.    Wahyu 14:8 dan 18:3 menyatakan pengaruh Babel yang merusak kepada dunia dan umat Allah;  Ungkapan “anggur hawa nafsu cabulnya” (Why. 14:8) adalah jelas merujuk kepada doktrin palsu, ajaran palsu, dan praktik kejahatan dan hasil akhir yang datang dari semuanya itu.
F.    Babel adalah sebuah kuasa untuk kejahatan yang telah menyebar ke “semua bangsa” (Why. 18:3). Jadi, setiap orang perlu untuk memperhatikannya agar mereka jangan sampai rusak juga.

    II.          BABEL TELAH JATUH
A.   Wahyu 18:2  “Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,”
B.  Wahyu 18:2 mengulangi pekabaran Malaikat kedua (Why. 14:8) tentang kejatuhan Babel. Ini adalah sebuah ungkapan betapa jahatnya entitas ini.
C.   “Alkitab menyatakan bahwa sebelum kedatangan Tuhan, Setan akan bekerja ‘disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat palsu, dengan rupa-rupa, tipu daya jahat.’ Dan mereka yang ‘tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka,’ akan menerima ‘kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta’ (2 Tes. 2:9-11). Setelah keadaan ini dicapai dan persekutuan gereja dengan dunia benar-benar tercapai sepenuhnya di seluruh dunia kekristenan, barulah kejatuhan Babel itu lengkap. Perubahan terus berlangsung secara bertahap, dan kegenapan sempurna dan buku Wahyu 14:8 akan terjadi pada masa yang akan datang.”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 407.
D.   Alkitab menyatakan bahwa Babel rohani satu waktu akan menghadapi penghakiman Allah oleh karena kejahatan besarnya. “Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya” (Why 18:5).
E.    Alkitab menjelaskan bahwa suatu hari setiap orang harus bertanggung jawab atas segala perbuatan mereka, termasuk Babel. Tetapi sebagai orang Kristen, kita memiliki Pengantara pada hari penghakiman itu yang akan berdiri bagi kita (1 Yoh. 2:1; Dan. 7:22).

  III.          HARMAGEDON
A.   Why. 16:16  Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon. 
B.   Pandangan popular tentang Harmagedon:
1.    Hollywood – memproduksi film ‘Harmagedon’ yang bercerita tentang sebuah asteroid raksasa yang siap menghancurkan planet ini.
2.    Banyak orang Kristen melihat Harmagedon sebagai perang yang akan terjadi di Timur Tengah menjelang akhir dunia. Satu versi menyatakan 200 juta tentara terlibat dalam peperangan ini yang terjadi dari Asia meluas hingga ke Israel Utara.
3.    Yang lain melihat Harmagedon sebagai perang terakhir atas konflik-konflik militer dan politik di dunia ini yang pada puncaknya terjadi di wilayah Megido.
C.   Alkitab menyatakan Harmagedon sebagai puncak pertentangan kosmis dua kuasa yang bertikai, dan bukan peperangan antara bangsa-bangsa. Itu adalah peperangan yang berhubungan dengan agama, dan bukan tentang ekonomi atau yang berhubungan dengan politik, namun, banyak faktor ekonomi dan politik mungkin ikut berperan.
D.   Wahyu 16:12-16 menyatakan tentang Harmagedon:
1.    Peperangan ini bersifat Simbol atau lambang dan bukan harafiah.
2.    Roh-roh seperti katak keluar dari mulut naga, mulut nabi palsu, dan mulut binatang merujuk kepada kuasa-kuasa dalam Wahyu 13
3.    “Nabi palsu” pastilah merujuk kepada binatang yang keluar dari dalam bumi Wahyu 13:11.
4.    Pertentangan besar tampak di sini juga sebagai “roh-roh Setan’ (Why. 16:14) pergi berperang pada “hari besar Allah Yang Mahakuasa” (Why. 16:14).
E.    Dengan demikian Harmagedon bukanlah pertempuran lokal di wilayah Megido, hal ini lebih daripada Babel dalam Kitab Wahyu yang sedang dibicarakan tentang peristiwa di satu sudut Irak modern.

 IV.          HARMAGEDON DAN GUNUNG KARMEL 1
A.   Harmagedon memiliki arti “gunung Megiddo.”
B.   Di dalam wilayah Megido tidak ada gunung yang terkenal, tetapi gunung Karmel terletak di wilayah sekitarnya.
C.   Para ahli Alkitab melihat ungkapan ‘Harmagedon’ atau ‘gunung Megido’ sebagai satu rujukan kepada Gunung Karmel. Mereka melihat cerita Elia dan nabi-nabi palsu Baal di Gunung Karmel sebagai symbol, yang akan mengungkap Wahyu 13.
D.   Naga, binatang, dan nabi palsu dalam Wahyu 16:13, berhubungan dengan peristiwa dalam Wahyu 13, yaitu trinitas palsu.
E.    Isu dalam Wahyu 13 mulai mencapai klimaks dalam ayat 13 dan 14, ketika binatang yang kedua mempertunjukkan tindakan supranatural, bahkan menurunkan “api dari langit ke bumi di depan mata semua orang” (Why. 13:13) – peristiwa ini mengarah pada konfrontasi langsung antara Tuhan dan Setan, antara mereka yang menyembah Allah yang benar dan mereka yang menyembah “patung binatang” (Why. 13:14).
F.    Isu Wahyu 13 memiliki persamaan dengan apa yang terjadi di atas gunung Karmel dalam 1 Raja 18:1-18. Elia menyatakan masalah ini dengan sangat jelas dalam 1 Raja 18: 18: Orang telah meninggalkan hukum Tuhan dan beribadah dan mengikuti ilah-ilah palsu.
G.   Harmagedon menyatakan isu penyembahan: siapakah yang akan kita sembah - “Dia yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala mata air” (Why. 14:7), atau kita menyembah seseorang atau sesuatu yang lain. Dalam kasus Wahyu 13 dan peristiwa-peristiwa yang terungkap disana, gantinya menyembah Tuhan, manusia menyembah binatang dan patungnya.

   V.          HARMAGEDON DAN GUNUNG KARMEL: BAGIAN 2
A.   1 Raja 18:20-46 menyatakan pertempuran di gunung Karmel antara Elia, nabi Allah, dan 450 nabi Baal. (Perhatikan bagaimana kejahatan lebih banyak daripada yang baik).
1.    Pertempuran itu adalah sebuah ujian untuk mendemonstrasikan siapakah Allah yang benar, Allah yang menciptakan langit dan bumi, atau Baal - “Naga” yang berusaha untuk menipu dunia ini (Why. 12:9).
2.    Imam-imam berdoa kepada Baal supaya mengirimkan api untuk membakar persembahan mereka.  Mereka berteriak dari pagi sampai petang “berteriak dengan keras” Elia mengejek, “Mungkin dia sedang tidur” (ay. 27).
3.    Imam-imam melakukan kegilaan. Mereka menyayat tubuh mereka dengan pedang sampai darah mengucur deras. Letih dan lesu, mereka menyerah pada pengorbanan petang hari (ay. 28, 29)
4.    Pengorbanan Elia direndam tiga kali, dan air meluap dari paritnya, Elia berdoa dengan doa yang sederhana kepada Allah. Allah dengan segera membakar hangus semuanya, termasuk mezbah batu dan tanah di bawahnya. Sekarang kuasa Allah yang benar dibandingkan dengan Baal tidak dapat diragukan lagi (ay. 30-38).
B.   Apapun yang diketahui tentang Harmagedon, setidaknya untuk saat ini, kita tahu hasilnya: kehancuran musuh-musuh Allah dan pemulihan nama baik Allah dan umat kudus-Nya (Wahyu 16:13; 19:20, 21).
C.   Dalam menghadapi Babel dan Harmagedon kita perlu berdiri teguh dalam Injil:
·      1 Korintus 15:1, 2 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. 

SUMMARY
1.    Babel dalam Wahyu 16:16 adalah satu kuasa yang mempersatukan si naga dan kedua binatang (Why. 16:13; band. 12:17; 13:1, 11). Kekuatan tiga serangkai ini akan menarik “raja-raja dunia” (Why. 16:14). Satu persatuan dalam doktrin yang palsu dan penyembahan yang palsu.
2.    Harmagedon adalah puncak pertentangan antara kuasa Allah dan kuasa Setan. Harmagedon menunjuk secara simbol kepada peristiwa di atas Gunung Karmel dalam 1 Raj. 18:20-46 ketika Nabi Elia mengalahkan Imam-Imam Baal. Suatu gambaran Kuasa Allah akan menang dalam menghadapi kuasa Setan di akhir zaman.
3.    “Seperti ayat yang lain dalam kitab Wahyu 17:14: ‘Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja— dan mereka yang bersama-sama Dia akan terpanggil, terpilih dan setia’ (terjemahan penulis). Di sini terjadi perang yang hebat pada akhirnya melibatkan tentara yang tujuannya bukan untuk menghancurkan orang lain dengan senjata, tetapi untuk setia pada panggilan Ilahi dan pilihan mereka. Ini jenis peperangan yang sangat berbeda dari peperangan yang bangsa-bangsa dan operasi pemberontakan perjuangkan saat ini. Seperti yang saya katakan berulang-ulang, pertempuran Harmagedon adalah perjuangan pikiran. Ini juga sebuah pertempuran kepada hati—sebuah panggilan untuk setia sepenuhnya kepada Anak Domba yang telah tersembelih (Why. 5:9, 10, 12; 13:8).”— Jon Paulien, Armageddon at the Door (Hagerstown, Md.: Autumn House Publishing, a division of Review and Herald Publishing Association, 2008), hlm. 193.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar