Jumat, 29 Juni 2018

KEMBALINYA YESUS TUHAN KITA


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 2 TAHUN 2018
PERSIAPAN UNTUK AKHIR ZAMAN

PELAJARAN 13
KEMBALINYA YESUS TUHAN KITA


Ayat Hafalan:
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Matius 24:27

PENDAHULUAN
1.    T. S. Elliot menulis puisi: “Dalam permulaan saya adalah akhir saya.”
2.    Nama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menggenapi puisi itu. -- Nama itu membawa 2 ajaran dasar Alkitab:
a.    Hari Ketujuh – Sabat dalam sepuluh hukum, satu peringatan mingguan akan enam hari Penciptaan dunia.
b.    Advent – menunjuk kepada kedatangan Yesus yang kedua kali , yang adalah penggenapan pengharapan dan semua janji Alkitab, termasuk janji kehidupan kekal.
3.    Allah yang telah menciptakan kita (Yoh. 1:1-3) adalah Allah yang sama yang akan segera kembali “dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir (1 Kor. 15:52) -- Dalam permulaan kita, sesungguhnya kita telah menemukan akhir kita.
4.    Pekan ini kita berbicara tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman: Kedatangan Yesus Tuhan kita yang kedua kali.

KEDATANGAN YESUS YANG KEDUA KALI

      I.          HARI TUHAN
A.   Hari Kedatangan Yesus kedua kali ditulis dalam Perjanjian Lama:
1.    Yes. 13:6, 9  “Merataplah, sebab hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa. 9 Sungguh, hari TUHAN datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang berdosa.”
2.    Zak. 14:9  “Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.” 
3.    Dan 12:1  "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.”
B.   Ayat-ayat diatas menyatakan bahwa “Hari TUHAN” akan menjadi satu hari kehancuran, dukacita dan huru-hara bagi mereka yang hilang. Tetapi itu juga menjadi hari kelepasan bagi semua umat Allah, mereka yang “ditemukan namanya tertulis dalam buku itu” (lihat juga Flp. 4:3; Why. 3:5; 13, 8).
C.   Hari TUHAN adalah hari dimana Allah akan memisahkan orang benar dan orang jahat.
·      Mat 24:30, 31 (Kata Yesus) “ Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.   Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.”
B.   Tentang doktrin kedatangan Yesus kedua kali, penulis-penulis Perjanjian Baru tidak memberikan sebuah kebenaran baru; gantinya mereka meninggikan kebenaran yang telah dinyatakan dalam Perjanjian Lama.

    II.          DANIEL DAN KEDATANGAN YESUS KEDUA KALI
A.   Nubuatan Daniel 2 menyatakan pastinya kedatangan Yesus yang kedua kali:
1.    Kepala – Emas – Babel
2.    Dada dan lengan – Perak - Media Persia
3.    Perut – Tembaga – Yunani
4.    Paha – Besi – Roma
5.    Kaki – Besi dan Tanah Liat – Negara2 Eropa modern
6.    Batu – Memenuhi Bumi – Kedatangan Yesus dan kerajaan Surga.
B.   Daniel 2:34, 35, 44, 45 menyatakan kepada kita bahwa batu itu adalah lambang kedatangan Yesus dan kerajaan-Nya:
1.    Batu yang menghantam patung itu adalah gambaran kerajaan Allah (ay. 35, 44)
a.    Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai batu ini, yang akan menghancurkan semua yang tersisa dari dunia ini (Lukas 20:17, 18).
2.    Batu itu akan meremukkan semua logam (emas, perak, besi, tanah liat) dari patung itu, mereka “menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan” (ay. 35) --  suatu gambaran bahwa tidak ada yang tersisa dari dunia lama ini setelah Yesus kembali.
3.    Batu itu kemudian menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi (ay. 35), menggambarkan bahwa kerajaan Allah “tidak akan pernah dihancurkan,” dan “itu akan tetap untuk selamanya” (Dan 2:44).
C.   Hanya satu dari dua akhir yang menanti setiap manusia yang pernah hidup di planet ini. Entah kita akan bersama Yesus untuk selamanya, atau kita hilang menjadi tiada dengan sekam dunia yang lama ini. Dengan satu atau lain cara, kekekalan menanti kita semua.

  III.          PROSPEK JANGKA PANJANG
A.   Kedatangan Yesus yang kedua kali adalah pengharapan terbesar (prospek jangka panjang) orang Kristen .
·      Titus 2:13  “dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,”
B.   Ilustrasi:
·      Untuk menggambarkan keyakinannya tentang asal usul alam semesta kita, seorang dosen menjelaskan bahwa 13 miliar tahun yang lalu “sebuah massa mungil yang sangat kecil muncul keluar dari ketiadaan, dan massa itu meledak dan dari ledakan itulah alam semesta kita hadir.” Bagaimana caranya “massa mungil yang sangat kecil” ini bisa keluar dari ketiadaan, dosen tersebut tidak mengatakannya. Dia hanya berasumsi, dengan keyakinan, hal itu terjadi.
·      Sekarang, sesuai dengan pendahuluan pelajaran, dalam asal usul kita, kita menemukan akhir kita. Itu sebabnya, sesuai dengan dosen ini, akhir kita tidak penuh harapan, setidaknya dalam jangka panjang. Alam semesta, diciptakan dari “massa mungil yang sangat kecil,” adalah malapetaka yang pada akhirnya punah, bersama dengan semua malapetaka itu, tentu saja termasuk manusia.
·      Sebaliknya, konsep Alkitabiah tentang asal usul kita tidak hanya jauh lebih logis daripada pandangan ini tetapi juga lebih penuh harapan.
·      Terima kasih kepada Allah pencipta, prospek jangka panjang kita sangat baik. Kita memiliki begitu banyak harapan di masa depan, dan harapan pada janji kedatangan Yesus yang kedua kali.
C.   Paulus menyatakan bahwa kedatangan Yesus kedua kali adalah harapan terbesarnya:
·      2Ti 4:6-8  “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.”
o  Meskipun Paulus akan segera dieksekusi, dia hidup dalam jaminan keselamatan dan pengharapan akan kedatangan Kristus, apa yang Paulus menyebut “kemunculan-Nya” (2 Tim 4:8, NKJV). Sebuah “mahkota kebenaran” sedang menunggunya, tentunya tidak oleh karena kebenarannya sendiri (1 Tim. 1:15) tetapi kebenaran Yesus, di mana Paulus mengetahui harapannya terletak pada janji Kedatangan Kedua kali.
o  Terlepas dari keadaannya, yang sangat buruk (dalam penjara, sedang menunggu eksekusi), Paulus mengetahui bahwa prospek jangka panjangnya adalah sangat baik. Dan itu karena dia melihat gambaran besar, tidak hanya fokus pada apa keadaan yang segera terjadi.
D.   Sebagai orang Kristen kita memiliki pengharapan yang sama seperti yang dimiliki oleh Paulus – kedatangan Yesus kedua kali – itu adalah prospek jangka panjang kita yang terbaik dan mulia.

 IV.          DI AWAN DI LANGIT
A.   Perjanjian Baru menyatakan bahwa Yesus akan datang kedua kali secara literal:
1.    Mat. 24:30  Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. (lihat juga Mat. 26:64)
2.    1Tes. 4:16  Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. (Lihat juga 2 Tes. 1:7-10).
3.    Why. 1:7  Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. 
B.   Ellen G. White menulis cara Yesus datang kembali:
·      “Cakrawala tampak terbuka dan tertutup. Kemudian dari takhta Allah tampak memancar bagaikan kilat. Gunung-gunung bergoncang bagaikan alang-alang yang ditiup angina, dan batu-batu berserakan ke segala sudut. Ada suatu gemuruh bagaikan datangnya angina topan. Lautan pun bergelora dengan ganasnya. Terdengar suara angina rebut bagaikan suara iblis-iblis dalam misi penghacuran. Seluruh dunia bergelora bagaikan gelmbang laut. Permukaannya terbelah-belah. Dasarnya tampak hancur. Barisan gunung gunung tenggelam. Pulau-pulau yang berpenduduk lenyap. Pelabuhan-pelabuhan laut yang telah menjadi seperti Sodom dalam kejahatan, ditelan oleh laut yang mengamuk. Babel yang besar itu telah menjadi peringatan di hadirat Allah, ‘untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya”’ Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jld. 8. Hlm. 672.
C.   Jadi, Yesus akan datang kembali secara literal, dan pendapat bahwa Ia telah datang saat Roh-Nya dinyatakan kepada jemaat-Nya – bahwa kedatangan-Nya kedua kali terjadi ketika prinsip moral Kekristenan terlihat kepada umat-Nya adalah salah.
D.   Kembalinya Yesus adalah peristiwa besar yang secara harfiah membawa dunia sebagaimana yang kita ketahui kepada akhir. Bilamana itu terjadi, setiap orang akan mengetahuinya juga. Apa yang Yesus lakukan pada saat kedatangan yang pertama akan dinyatakan sepenuhnya pada saat kedatangan kedua.

   V.          YANG HIDUP DAN YANG MATI
A.   Yesus dapat membangiktkan orang yang telah mati.
·      Yoh 11:25 “Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,”
B.   Kedatangan Yesus kedua kali akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dalam Kristus.
1.    Rom 6:5  “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.”
2.    1 Tes. 4:16  “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;”
3.    1 Kor. 15:53-55  “Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.  Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" 
C.   Pengharapan besar akan kedatangan Yesus yang kedua adalah kebangkitan dari antara orang mati yang Yesus sendiri juga telah alami akan juga menjadi pengalaman semua pengikutnya yang setia di sepanjang zaman. Dalam kebangkitan-Nya mereka memiliki pengharapan dan kepastian mereka sendiri.
D.   Pada saat Yesus datang kedua kali tubuh orang-orang percaya yang masih hidup akan diubahkan:
1.    Fil. 3:21  “yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.” 
2.    1Tes. 4:17  “sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”
E.    Orang setia yang hidup saat Yesus kembali akan mempertahankan tubuh fisik, namun tidak dalam keadaan seperti sekarang. Tubuh mereka akan berubah secara supraalami menjadi tubuh yang tidak dapat binasa sama dengan yang dimiliki oleh Dia yang telah bangkit dari kematian.
F.    Tulisan Roh Nubuat: “Orang benar yang masih hiidup akan ‘diubahkan dalam sekejap mata.’ Pada waktu Allah bersuara mereka dimuliakan; sekarang mereka menjadi kekal dan bersama dengan orang-orang kudus yang telah bangkit, mereka terangkat untuk bertemu dengan Tuhan mereka di awan-awan.” Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 680.

KESIMPULAN
1.    Yesus akan datang kembali secara literal.
2.    Yesus akan datang kembali bersama kemuliaan-Nya
3.    Kedatangan Yesus kembali adalah pengharapan terbesar atau prospek jangka panjang orang Kristen.
4.    Pada saat Yesus datang kembali; orang benar yang telah mati dibangkitkan dan yang masih hidup, diubahkan dan diangkat ke Sorga tetapi orang jahat mati.

5.    Sebagai orang Kristen kita harus bersiap untuk kedatangan Yesus kedua kali.


Jumat, 22 Juni 2018

BABEL DAN HARMAGEDON


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 2 TAHUN 2018
PERSIAPAN UNTUK AKHIR ZAMAN

PELAJARAN 12
BABEL DAN HARMAGEDON



Ayat Hafalan:
“Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: ‘Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi’”
Wahyu 17:5

PENDAHULUAN
1.    Kitab Wahyu berisi gambar dan bahasa yang diambil dari Perjanjian Lama. Contohnya:
a.    Nama Babel
1.    Muncul enam kali dalam kitab Wahyu.
2.    Tidak berbicara tentang kerajaan purba Nebukadnezar, yang telah berlalu dari sejarah dunia ratusan tahun sebelumnya.
3.    Sebagai gantinya, Yohanes menggunakan gambaran Perjanjian Lama untuk menyatakan sebuah kebenaran. Dalam hal ini, Babel—sebuah kuasa politik dan agama yang besar yang telah menindas umat Allah—sekarang menggambarkan kuasa politik dan agama yang besar yang akan melakukan hal yang sama pada akhir zaman.
b.    Kata Harmagedon,
1.    hanya ada satu kali dalam kitab Wahyu
2.    berasal dari frasa Ibrani yang berarti “Gunung Megido,” satu tempat di Israel kuno.
3.    Banyak spekulasi tentang Harmagedon, banyak orang mengartikan kata itu sebagai pertempuran militer besar-besaran yang akan terjadi di Megido, menjelang akhir dunia.
2.    Pelajaran pekan ini, kita melihat Babel dan Harmagedon, dan mempelajari apa yang Alkitab katakan kepada kita tentang gambaran-gambaran ini.

BABEL DAN HARMAGEDON PADA AKHIR ZAMAN

      I.          "ANGGUR HAWA NAFSU CABULNYA"
A.   Why. 14:8  Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." 
B.   Gambaran Babel dalam kitab Wahyu:
1.    Why. 14:8 - kota besar, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.
2.    Why. 16:19 - kota besar yang mendapat cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka Allah. 
3.    Why. 17:5 -  ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.
4.    Why. 18:2 - kota besar yang telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci.
5.    Why. 18:10 - kota yang kuat, yang dalam satu jam saja berlangsung penghakiman terhadapnya.
6.    Why. 18:21 - kota besar yang akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan tidak akan ditemukan lagi.
C.   Sudah dikatakan bahwa Alkitab adalah kisah dua kota, Yerusalem dan Babel, Yerusalem berdiri sebagai kota Allah dan umat perjanjian-Nya dalam seluruh Alkitab (Mzm. 102:21, Yes. 52:9, 65:19; Why. 3:12), Babel berdiri sebagai penindasan, kekerasan, agama palsu, memberontak langsung kepada Allah - contohnya, menara Babel (Kej. 11:9).
D.   Kata Ibrani untuk “Babel” adalah kata yang sama untuk kerajaan “Babel.” Tetapi, dalam 1 Petrus 5:13, Petrus menyampaikan salam dari jemaat yang ada di “Babel,” yang secara umum telah dipahami; bukan bagian dari kerajaan yang sekarang berlokasi di Irak, tetapi dari Roma itu sendiri, yang segera menjadi penindas gereja. Ini sebuah sebutan yang menarik dalam terang kitab Wahyu dan peran Roma seperti yang disajikan di dalamnya.
E.    Wahyu 14:8 dan 18:3 menyatakan pengaruh Babel yang merusak kepada dunia dan umat Allah;  Ungkapan “anggur hawa nafsu cabulnya” (Why. 14:8) adalah jelas merujuk kepada doktrin palsu, ajaran palsu, dan praktik kejahatan dan hasil akhir yang datang dari semuanya itu.
F.    Babel adalah sebuah kuasa untuk kejahatan yang telah menyebar ke “semua bangsa” (Why. 18:3). Jadi, setiap orang perlu untuk memperhatikannya agar mereka jangan sampai rusak juga.

    II.          BABEL TELAH JATUH
A.   Wahyu 18:2  “Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,”
B.  Wahyu 18:2 mengulangi pekabaran Malaikat kedua (Why. 14:8) tentang kejatuhan Babel. Ini adalah sebuah ungkapan betapa jahatnya entitas ini.
C.   “Alkitab menyatakan bahwa sebelum kedatangan Tuhan, Setan akan bekerja ‘disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat palsu, dengan rupa-rupa, tipu daya jahat.’ Dan mereka yang ‘tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka,’ akan menerima ‘kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta’ (2 Tes. 2:9-11). Setelah keadaan ini dicapai dan persekutuan gereja dengan dunia benar-benar tercapai sepenuhnya di seluruh dunia kekristenan, barulah kejatuhan Babel itu lengkap. Perubahan terus berlangsung secara bertahap, dan kegenapan sempurna dan buku Wahyu 14:8 akan terjadi pada masa yang akan datang.”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 407.
D.   Alkitab menyatakan bahwa Babel rohani satu waktu akan menghadapi penghakiman Allah oleh karena kejahatan besarnya. “Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya” (Why 18:5).
E.    Alkitab menjelaskan bahwa suatu hari setiap orang harus bertanggung jawab atas segala perbuatan mereka, termasuk Babel. Tetapi sebagai orang Kristen, kita memiliki Pengantara pada hari penghakiman itu yang akan berdiri bagi kita (1 Yoh. 2:1; Dan. 7:22).

  III.          HARMAGEDON
A.   Why. 16:16  Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon. 
B.   Pandangan popular tentang Harmagedon:
1.    Hollywood – memproduksi film ‘Harmagedon’ yang bercerita tentang sebuah asteroid raksasa yang siap menghancurkan planet ini.
2.    Banyak orang Kristen melihat Harmagedon sebagai perang yang akan terjadi di Timur Tengah menjelang akhir dunia. Satu versi menyatakan 200 juta tentara terlibat dalam peperangan ini yang terjadi dari Asia meluas hingga ke Israel Utara.
3.    Yang lain melihat Harmagedon sebagai perang terakhir atas konflik-konflik militer dan politik di dunia ini yang pada puncaknya terjadi di wilayah Megido.
C.   Alkitab menyatakan Harmagedon sebagai puncak pertentangan kosmis dua kuasa yang bertikai, dan bukan peperangan antara bangsa-bangsa. Itu adalah peperangan yang berhubungan dengan agama, dan bukan tentang ekonomi atau yang berhubungan dengan politik, namun, banyak faktor ekonomi dan politik mungkin ikut berperan.
D.   Wahyu 16:12-16 menyatakan tentang Harmagedon:
1.    Peperangan ini bersifat Simbol atau lambang dan bukan harafiah.
2.    Roh-roh seperti katak keluar dari mulut naga, mulut nabi palsu, dan mulut binatang merujuk kepada kuasa-kuasa dalam Wahyu 13
3.    “Nabi palsu” pastilah merujuk kepada binatang yang keluar dari dalam bumi Wahyu 13:11.
4.    Pertentangan besar tampak di sini juga sebagai “roh-roh Setan’ (Why. 16:14) pergi berperang pada “hari besar Allah Yang Mahakuasa” (Why. 16:14).
E.    Dengan demikian Harmagedon bukanlah pertempuran lokal di wilayah Megido, hal ini lebih daripada Babel dalam Kitab Wahyu yang sedang dibicarakan tentang peristiwa di satu sudut Irak modern.

 IV.          HARMAGEDON DAN GUNUNG KARMEL 1
A.   Harmagedon memiliki arti “gunung Megiddo.”
B.   Di dalam wilayah Megido tidak ada gunung yang terkenal, tetapi gunung Karmel terletak di wilayah sekitarnya.
C.   Para ahli Alkitab melihat ungkapan ‘Harmagedon’ atau ‘gunung Megido’ sebagai satu rujukan kepada Gunung Karmel. Mereka melihat cerita Elia dan nabi-nabi palsu Baal di Gunung Karmel sebagai symbol, yang akan mengungkap Wahyu 13.
D.   Naga, binatang, dan nabi palsu dalam Wahyu 16:13, berhubungan dengan peristiwa dalam Wahyu 13, yaitu trinitas palsu.
E.    Isu dalam Wahyu 13 mulai mencapai klimaks dalam ayat 13 dan 14, ketika binatang yang kedua mempertunjukkan tindakan supranatural, bahkan menurunkan “api dari langit ke bumi di depan mata semua orang” (Why. 13:13) – peristiwa ini mengarah pada konfrontasi langsung antara Tuhan dan Setan, antara mereka yang menyembah Allah yang benar dan mereka yang menyembah “patung binatang” (Why. 13:14).
F.    Isu Wahyu 13 memiliki persamaan dengan apa yang terjadi di atas gunung Karmel dalam 1 Raja 18:1-18. Elia menyatakan masalah ini dengan sangat jelas dalam 1 Raja 18: 18: Orang telah meninggalkan hukum Tuhan dan beribadah dan mengikuti ilah-ilah palsu.
G.   Harmagedon menyatakan isu penyembahan: siapakah yang akan kita sembah - “Dia yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala mata air” (Why. 14:7), atau kita menyembah seseorang atau sesuatu yang lain. Dalam kasus Wahyu 13 dan peristiwa-peristiwa yang terungkap disana, gantinya menyembah Tuhan, manusia menyembah binatang dan patungnya.

   V.          HARMAGEDON DAN GUNUNG KARMEL: BAGIAN 2
A.   1 Raja 18:20-46 menyatakan pertempuran di gunung Karmel antara Elia, nabi Allah, dan 450 nabi Baal. (Perhatikan bagaimana kejahatan lebih banyak daripada yang baik).
1.    Pertempuran itu adalah sebuah ujian untuk mendemonstrasikan siapakah Allah yang benar, Allah yang menciptakan langit dan bumi, atau Baal - “Naga” yang berusaha untuk menipu dunia ini (Why. 12:9).
2.    Imam-imam berdoa kepada Baal supaya mengirimkan api untuk membakar persembahan mereka.  Mereka berteriak dari pagi sampai petang “berteriak dengan keras” Elia mengejek, “Mungkin dia sedang tidur” (ay. 27).
3.    Imam-imam melakukan kegilaan. Mereka menyayat tubuh mereka dengan pedang sampai darah mengucur deras. Letih dan lesu, mereka menyerah pada pengorbanan petang hari (ay. 28, 29)
4.    Pengorbanan Elia direndam tiga kali, dan air meluap dari paritnya, Elia berdoa dengan doa yang sederhana kepada Allah. Allah dengan segera membakar hangus semuanya, termasuk mezbah batu dan tanah di bawahnya. Sekarang kuasa Allah yang benar dibandingkan dengan Baal tidak dapat diragukan lagi (ay. 30-38).
B.   Apapun yang diketahui tentang Harmagedon, setidaknya untuk saat ini, kita tahu hasilnya: kehancuran musuh-musuh Allah dan pemulihan nama baik Allah dan umat kudus-Nya (Wahyu 16:13; 19:20, 21).
C.   Dalam menghadapi Babel dan Harmagedon kita perlu berdiri teguh dalam Injil:
·      1 Korintus 15:1, 2 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. 

SUMMARY
1.    Babel dalam Wahyu 16:16 adalah satu kuasa yang mempersatukan si naga dan kedua binatang (Why. 16:13; band. 12:17; 13:1, 11). Kekuatan tiga serangkai ini akan menarik “raja-raja dunia” (Why. 16:14). Satu persatuan dalam doktrin yang palsu dan penyembahan yang palsu.
2.    Harmagedon adalah puncak pertentangan antara kuasa Allah dan kuasa Setan. Harmagedon menunjuk secara simbol kepada peristiwa di atas Gunung Karmel dalam 1 Raj. 18:20-46 ketika Nabi Elia mengalahkan Imam-Imam Baal. Suatu gambaran Kuasa Allah akan menang dalam menghadapi kuasa Setan di akhir zaman.
3.    “Seperti ayat yang lain dalam kitab Wahyu 17:14: ‘Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja— dan mereka yang bersama-sama Dia akan terpanggil, terpilih dan setia’ (terjemahan penulis). Di sini terjadi perang yang hebat pada akhirnya melibatkan tentara yang tujuannya bukan untuk menghancurkan orang lain dengan senjata, tetapi untuk setia pada panggilan Ilahi dan pilihan mereka. Ini jenis peperangan yang sangat berbeda dari peperangan yang bangsa-bangsa dan operasi pemberontakan perjuangkan saat ini. Seperti yang saya katakan berulang-ulang, pertempuran Harmagedon adalah perjuangan pikiran. Ini juga sebuah pertempuran kepada hati—sebuah panggilan untuk setia sepenuhnya kepada Anak Domba yang telah tersembelih (Why. 5:9, 10, 12; 13:8).”— Jon Paulien, Armageddon at the Door (Hagerstown, Md.: Autumn House Publishing, a division of Review and Herald Publishing Association, 2008), hlm. 193.