Kamis, 22 Februari 2018

DAMPAK PERSEPULUHAN

PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 1 TAHUN 2018
PENATALAYANAN MOTIVASI HATI

PELAJARAN 8
DAMPAK PERSEPULUHAN


Ayat Hafalan:
Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? 14  Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu. 1 Kor. 9:13, 14

PENDAHULUAN
·      Sebagaimana kita lihat pekan lalu, persepuluhan adalah ekspresi iman yang penting. Ini adalah salah satu cara untuk mengungkapkan, atau menguji, kenyataan pengakuan iman kita. “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji” (2 Kor. 13:5).
·      Referensi pertama Alkitab kepada persepuluhan adalah pengembalian persepuluhan Abraham kepada Melkisedek (Kej. 14:18-20; Ibr. 7:4). Orang Lewi juga mengambil persepuluhan untuk pelayanan mereka di bait suci (2 Taw. 31:4-10). Saat ini persepuluhan adalah untuk mendukung Injil. Ketika dipahami dengan benar, persepuluhan berfungsi sebagai ukuran rohani dari hubungan kita dengan Allah.
·      Pekan ini kita akan meneruskan peninjauan kita tentang persepuluhan: Penyalurannya, apa artinya bagi orang lain, dan apa dampaknya terhadap kehidupan rohani kita.

DAMPAK PERSEPULUHAN (5 DAMPAK)
I.      MEMENUHI RUMAH PERBENDAHARAAN ALLAH (MAL. 3:10a)
A.   Mal 3:10  “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan…”
B.   Allah memiliki rumah-rumah perbendaharaan:
1.    untuk angin (Yer. 10:13),
2.    untuk air (Mzm. 33:7), dan
3.    untuk salju dan hujan es (Ay. 38:22),
4.    untuk Persepuluhan (Mal. 3:10) – Yang paling berharga bagi Allah
C.   Rumah Perbendaharaan untuk Persepuluhan.
1.    “Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan” (Bil. 18:21).
2.    Allah lebih lanjut memerintahkan orang Israel untuk membawa persepuluhan mereka ke tempat yang Dia pilih (Ul. 12:5, 6). Selama masa Salomo, persepuluhan dikembalikan ke bait suci Yerusalem. Orang Israel dengan mudah memahami apa dan di mana “rumah perbendaharaan” ketika Nabi Maleakhi berkata kepada mereka: “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan” (Mal. 3:10).
3.    RUMAH PERBENDAHARAAN MEWAKILI LOKASI DARI MANA IBADAH KEAGAMAAN BERLANGSUNG DAN DI MANA ORANG-ORANG LEWI DISOKONG.
D.   Nama lain yang digunakan untuk rumah perbendaharaan?
1.    1 Taw. 26:20 - Perbedaharaan rumah Allah - perbendaharaan kudus
2.    2 Taw. 31:11-13  - Bilik-bilik di Rumah Tuhan
3.    Neh. 10:38 – Bilik-bilik rumah perbendaharaan
E.    Kutipan Roh Nubuat: “Jika orang-orang yang mengaku Kristen akan dengan setia membawa kepada Tuhan persepuluhan dan persembahan mereka, perbendaharaan-Nya akan penuh. Tidak akan ada kesempatan untuk terpaksa menggunakan pasar amal, lotre, atau pesta kesukaan untuk mendapatkan dana guna menunjang Injil.”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 284.
F.    Keputusan Komite General Conference GMAHK pada Pertemuan Tahunan di Washington, D.C. 14 Oktober 1985 tentang “Rumah perbendaharan” atau “perbendaharan”:
 “Menurut Kitab suci, persepuluhan adalah milik Tuhan dan harus dibawah sebagai tindakan penyembahan kedalam rumah perbendaharaan-Nya. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memenuhi hal ini dengan mengirim persepuluhan ke perbendaharaan Konfrens melalui Gereja/Jemaat dimana keanggotaan anggota Jemaat itu ditulis. Di dalam keadaan/ situasi yang tidak biasa anggota-anggota harus berdiskusi dengan pemimpin Konfrens/daerah lokal. Mengikuti rencana lain menyebabkan kebingungan dan persaingan serta merusak struktur finansial Gereja, menyebabkan melemahnya kemampuan Gereja untuk menjalankan tugasnya di dunia. Di dalam tujuan untuk melanjutkan sebuah program Gereja yang seimbang di seluruh dunia, anggota-anggota Gereja jangan memberikan persepuluhan Tuhan kepada proyek-proyek pilihan mereka sendiri.”-- https://www.adventist.org/en/information/official-statements/guidelines/article/go/0/use-of-tithe/

II.    MENDANAI MISI BERSAMA ALLAH (MAL. 3:10b)
A.   Mal. 3: 10 “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku…”
B.   “Yesus memerintahkan kita untuk “memberitakan Injil” (Mrk. 16:15) dan “menjadikan murid,” “mengajari mereka untuk melakukan segala sesuatu’ (Mat. 28:19, 20). Maka, Allah ingin kita untuk terlibat dalam pekerjaan yang paling penting di bumi: Membawa orang kepada Yesus. MENDANAI MISI INI DARI SUMBER DAYA YANG DIPERCAYAKAN KEPADA KITA OLEH ALLAH ADALAH TANGGUNG JAWAB PENATALAYANAN”
C.   Di setiap zaman Allah telah memiliki orang-orang yang bersedia mendanai misi-Nya.
1.    Abraham (Kej. 14:20)
2.    Yakub (Kej. 28:22)
3.    Musa (Ima. 27:30-33) – Perintah Allah kepada Orang Israel.
4.    Nehemia (Neh. 10:39)
5.    Amos (Am. 4:4)
6.    Yesus (Mat. 23:23).
7.    Jemaat Makedonia (2 Kor. 11:8)
D.   Dalam budaya saat ini, mayoritas orang Kristen relatif memberi sedikit untuk mendanai misi Allah. Jika setiap orang Kristen memberikan persepuluhan yang jujur, hasilnya akan “hampir tak terbayangkan, benar-benar menakjubkan, hampir di luar pemahaman.”—Christian Smith and Michael O. Emerson, Passing the Plate (New York: Oxford University Press, 2008), hlm. 27.
E.    “Ini adalah sumber pendanaan terbesar dan metode yang paling bijaksana untuk melaksanakan misi-Nya… Semua kita memiliki tanggung jawab untuk memahami dan bekerja bersama untuk membiayai tugas global ini… Kita tidak boleh menjadi kacau, tidak peduli, atau sembrono tentang mendanai misi. Tantangan kita jauh lebih besar daripada ketika orang-orang dan orang Lewi berkata kepada Nehemia: “Kami tidak akan membiarkan rumah Allah kami” (Neh. 10:39), dan lebih menakutkan dari apa yang dihadapi umat percaya di tahun 1800-an. Saat ini anggota dan para pendeta harus bersatu secara rohani dan bekerja bersama secara finansial dalam cara yang memenuhi tujuan global dan mendanai misi.”
F.    Kutipan Roh Nubuat:
“Semakin banyak kita harus menyadari bahwa semua yang masuk ke Konfrens yaitu persepuluhan dan persembahan anggota Jemaat kita, harus digunakan untuk menyokong pekerjaan bukan hanya di kota-kota Amerika, tetapi juga pekerjaan di luar negeri. Biarlah semua itu dikumpulkan dengan giat dan dengan tidak cinta diri dibagikan. Mereka yang menyadari kebutuhan-kebutuhan di ladang-ladang penginjilan tidak akan tergoda untuk menggunakan persepuluhan kepada sesuatu yang tidak perlu.” – Ellen G. White, Manuscripts 11, 1908

III.  MENDAPATKAN BERKAT-BERKAT ALLAH (MAL. 3:10c)
A.   Mal. 3:10  Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan
B.   Berkat dalam Maleakhi adalah berkat rohani dan juga berkat sementara. Arti berkat Allah dibuktikan dengan keselamatan, kebahagiaan, kedamaian hati, dan Allah selalu melakukan apa yang terbaik bagi kita. Juga, ketika kita diberkati oleh Allah, kita berkewajiban membagikan berkat-berkat itu dengan orang yang kurang beruntung. Kita telah diberkati untuk memberkati orang lain. Memang, melalui kita Allah mampu memperluas berkat-berkat-Nya di tempat lain (Luk. 6:38).
C.   Kutipan Roh Nubuat:
“Sistem persepuluhan yang istimewa ini didirikan di atas prinsip yang abadi seperti hukum Allah. Sistem persepuluhan ini adalah berkat bagi orang-orang Yahudi, jika tidak Allah tidak akan memberikannya kepada mereka. Demikian juga hal itu akan menjadi berkat kepada mereka yang melaksanakannya hingga akhir zaman. Bapa surgawi kita tidak memulai rencana persembahan terpadu untuk memperkaya diri-Nya sendiri, tetapi menjadi berkat besar kepada manusia. Dia melihat bahwa sistem kemurahan hati ini adalah satu-satunya yang dibutuhkan manusia.”—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 3, hlm. 404, 405.

IV. MEMBIAYAI PARA PEMBERITA INJIL – TUJUAN PERSEPULUHAN (1 TIM. 5:18; 1 KOR. 9:14)
A.   1Ti 5:18 “Bukankah Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat upahnya." 
1.    Kontkes ayat:
a.    Paulus mengutip Musa dalam Ulangan 25:4 tentang lembu dan mengutip perkataan Yesus dalam Lukas 10:7 tentang pekerja.
b.    Ungkapan tentang lembu tampaknya menjadi sebuah pepatah, dan itu berarti adalah adil bagi lembu untuk memakan padi-padian sementara bekerja. Dengan cara yang sama, pepatah kedua berarti bahwa pekerja yang sungguh-sungguh yang memberitakan Injil harus dihargai dengan upah.
B.   “Allah menciptakan dan bekerja dalam sistem. Dia telah merancang sistem tata surya, ekosistem, sistem pencernaan, sistem saraf, dan banyak lagi. Sistem persepuluhan digunakan oleh orang-orang Lewi (Bil. 18:26) dalam memelihara Bait Suci dan untuk menunjang mereka. Persamaan saat ini mungkin mereka yang mengabdikan hidup mereka untuk memberitakan Injil. Sistem persepuluhan Allah adalah cara yang dipilih-Nya untuk mendukung pelayanan, dan itu telah digunakan sepanjang sejarah keselamatan. Maka, mendukung pekerja-pekerja seperti itu dengan persepuluhan adalah dasar dan prinsip untuk pekerjaan Allah.”
C.   1 Kor. 9:13, 14  “Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? 14  Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.”
D.   2 Kor. 11:8 “Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, supaya aku dapat melayani kamu!”
1.    Kontkes ayat:
a.    Paulus berbicara seperti mengejek bahwa ia telah menerima upah dari gereja Makedonia yang miskin untuk melayani jemaat Korintus yang kaya.
b.    Maksud Paulus kepada gereja di Korintus adalah bahwa mereka yang memberitakan Injil layak untuk digaji.
E.    Kutipan-kutipan Roh Nubuat
1.     “Perpuluhan diasingkan untuk suatu maksud khusus. Perpuluhan tidak boleh dianggap sebagai dana sosial. Tetapi khusus diabdikan untuk membantu mereka yang membawa pekabaran Allah kepada dunia, dan tak boleh diselewengkan dari maksud ini.”—Ellen G. White, Counsels on Stewardship, hlm. 103.
2.     “Persepuluhan harus pergi kepada mereka yang bekerja dalam membagikan firman dan doktrin, apakah mereka itu laki-laki atau perempuan.” – Ellen G. White, Manuscripts 149, 1899.
3.    “Persepuluhan harus digunakan untuk satu tujuan, untuk mendanai para pendeta yang telah ditunjuk oleh Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya. Itu harus digunakan untuk menyokong mereka yang berbicara akan firman hidup kepada dunia, dan yang memikul beban memelihara kawanan umat Allah.” – Ellen G. White, Manuscripts  82, 1904.

V.   DISELAMATAN OLEH IMAN (ROMA 4:3-5)
A.   Rom 4:3-5  Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." 4  Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. 5  Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran
B.   Abraham dibenarkan karena iman kepada Allah… tanda beriman dapat dilihat dalam kehidupan yang menuruti/melakukan perintah Allah (Abraham memberikan persepuluhan, Kej. 14:20; Ibr. 7:2-10).
C.   Hal-hal yang perlu diingat dalam keselamatan oleh iman:
1.    Kita tidak diselamatkan karena perbuatan kita, tetapi oleh kasih karunia Allah melalui iman didalam Yesus Kristus. (Roma 3:19-24)
2.    Keselamatan adalah pemberian Allah diberikan kepada yang tidak layak menerimanya. Keselamatan datang karena jasa pengorbanan Kristus yang sempurna yang dikreditkan ke rekening kita. (Ef. 2:8, 9)
3.    Persepuluhan bukanlah sebuah tindakan yang menyelamatkan kita, itu tidak lebih seperti perbuatan baik lainnya yang sebagai orang Kristen kita telah diciptakan untuk melakukannya. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Ef. 2:10).
D.   “Jika kita mengasihi Allah, kita akan menuruti-Nya. Persepuluhan adalah ekspresi luar dari kesadaran kita bahwa kita, sesungguhnya, hanya sekadar penatalayan di sini, dan bahwa kita berutang segalanya kepada Allah. Sebagaimana hari Sabat adalah pengingat mingguan Allah sebagai Pencipta dan Penebus, mengembalikan persepuluhan dapat berfungsi dalam cara yang sama: Itu mengingatkan kita bahwa kita bukan milik kita sendiri dan bahwa hidup kita dan keselamatan adalah karunia dari Allah. Sebagai hasilnya, kita dapat mengenali realitas itu dan menghidupkan kehidupan iman, mengakui bahwa pengembalian persepuluhan adalah ekspresi yang sangat nyata dari iman itu.”
E.    Teladan hidup oleh Iman: Janda Miskin di Kaabah (Lukas 21:1-4)

KESIMPULAN
·         Lima dampak persepuluhan:
1.      Memenuhi Rumah Perbendaharaan Persepuluhan Allah
2.      Mendanai Misi Bersama Allah
3.      Mendapatkan Berkat-berkat Allah
4.      Membiayai Pemberita Injil
5.      Diselamatkan oleh Iman
·         Kutipan Roh Nubuat:
“Begitu pula dengan tuntutan Allah atas kita. Dia menempatkan harta-Nya dalam tangan manusia, tetapi menuntut bahwa persepuluhan harus setia disisihkan untuk pekerjaan-Nya. Dia menuntut bagian ini untuk ditempatkan di dalam perbendaharaan-Nya. Itu harus diberikan kepada-Nya sebagai milik-Nya; itu adalah suci dan digunakan untuk tujuan-tujuan suci, untuk mendukung orang-orang yang membawa pekabaran keselamatan ke seluruh penjuru dunia. Dia mencadangkan bagian ini, harta itu sesungguhnya boleh mengalir ke dalam rumah perbendaharaan-Nya dan bahwa terang kebenaran dapat dibawa kepada mereka yang dekat dan mereka yang jauh. Oleh setia menuruti persyaratan ini kita mengakui bahwa semua milik Allah.”—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 386.



PELAYANAN PDT. BRUSSI SORITON


Tidak ada komentar:

Posting Komentar