PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 1 TAHUN 2018
PENATALAYANAN MOTIVASI HATI
PELAJARAN 5:
PENALATAYAN SETELAH EDEN
AYAT HAFALAN:
Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan
Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan
manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
1Tesalonika 2:4
I.
DEFINISI
PENATALAYAN DAN PENATALAYANAN:
A. Definisi Penatalayan dalam Bahasa
Inggris, dari kata “steward”[1]
1. Dari kata benda (noun), mempunyai
arti:
a. Seseorang yang memperhatikan para
penumpang dalam kapal, pesawat, atau kereta dan membawakan mereka makanan.
1) sinonim: awak penerbangan, awak
kabin
b. Seorang petugas yang ditunjuk untuk
mengatur atau menata acara umum, seperti acara olahraga.
1) sinonim: panitia, pengatur, penata
2. Dari kata kerja (verb), mempunyai
arti:
a. (seorang Petugas) mengatur atau menata (acara
umum)
b. Mengatur atau memperhatikan (barang
orang lain).
B. Definisi dalam Bahasa Indonesia
1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(buku dan online) definisi dari kata “Penatalayan” dan “Penatalayanan” tidak
ada (belum baku) -- mungkin itulah yang menyebabkan kedua kata itu tidak ada di dalam Alkitab bahasa Indonesia.
2. Definisi dari Dua kata itu
dijelaskan dalam wiktionary (kamus
online yang bisa di edit oleh siapapun).
3. Sejarah Etimologi
a. Istilah "penatalayan"
untuk pertama kali dipakai oleh Dr. W.B. Sijabat sebagai terjemahan dari
istilah dalam bahasa Inggris "stewardship" pada tahun 1962. Istilah
lain yang pernah dipakai ialah "tata layan" dan
"ketatalayanan".[2]
4. Definisi Penatalayan (pe- +
tatalayan)[3]
a. Seseorang yang ditunjuk oleh
penguasa untuk menjadi wakil mereka di suatu wilayah, dan diberi mandat untuk
memerintah wilayah itu atas nama sang penguasa
b. Kepala pelayan di sebuah rumah;
kepala urusan rumah tangga; pelayan yang mengepalai rumah tangga
1) Orang yang dipercaya oleh pemilik
rumah untuk mengurus masalah rumah tangganya, masalah keuangan, dan pengaturan
tugas para pelayan yang lain dan juga anak-anak kecil di rumah tersebut -- baik
ketika ayah sang anak telah meninggal (sebagai wali anak tersebut), maupun
masih hidup
2) manajer sebuah pertanian atau rumah
bangsawan; pemantau
3) superintenden keuangan sebuah kota,
bendahara kota (atau bendahara raja)
c. Sinonim
1) gubernur, deputi, vikaris
2) kepala rumah, kepala istana, mandur,
bendahara, bendahara negeri
3) pelayan, pelayan utama, pengatur
rumah (tangga), pengawas, pengurus, pengurus keluarga, pengurus rumah (tangga),
pengelola, juru kunci, wali, yang dipercaya, pemelihara
5. Definisi Penatalayanan (pe-an +
tatalayan )[4]
a. “segala kebijakan dan tindakan
seseorang percaya dalam mengelola kepercayaan yang diberikan oleh pemberi
kewenangan”
II.
PENATALAYAN DALAM PERJANJIAN LAMA
A. Kata “penatalayan” digunakan
beberapa kali dalam Perjanjian Lama. Dan selalu merujuk kepada seseorang yang
“dirumah,” dan bertanggung jawab untuk mengatur sebuah rumah (Kej. 43:19;
44:1,4; 1 Raj. 16:9).
B. Karakteristik seorang penatalayan dalam Perjanjan Lama
1. Seorang yang memiliki tanggung jawab
yang besar (Kej. 39:3, 4).
a. Dipilih karena kemampuan
b. Menerima rasa hormat dan kepercayaan
dari pemilik untuk melakukan pekerjaan yang ditugaskan.
2. Seorang yang tahu bahwa apa yang
dipercayakan kepadanya adalah milik tuannya ( Kej. 24:34-38).
3. Seorang yang tahu bahwa jika dia
mengambil dan menggunakan apa yang telah dipercayakan kepadanya, hubungan
kepercayaan antara dia dan si pemiliki akan rusak dan dia dipecat (Kej. 3:23;
Hos. 6:7).
a. Contoh:
1) Adam dan Hawa, Kej. 3.
2) Raja Hizkia, Yes. 22:14-18
b. “Seorang penatalayan mempersamakan
dirinya dengan tuannya, Dia menerima tanggung jawab seorang penatalayanan, dan
dia harus bertindak menggantikan tuannya, melakukan sebagaimana tuannya lakukan
ketika ia memimpin. Perhatian tuannya menjadi perhatiannya. Kedudukan dari
seorang penatalayan adalah satu kehormatan karena tuannya mempercayai dia. Jika
dalam salah satu cara dia bertindak mementingkan diri dan membelokkan
keuntungan yang diperoleh dengan perdagangan atas barang milik tuannya untuk
keuntungannya sendiri, dia telah menyelewengkan kepercayaan yang diletakkan padanya.”
Ellen G. White, Tesitiomies for the Church, 9:246.
III.
PENATALAYAN
DALAM PERJANJIAN BARU
A. Dua kata dasar “penatalayan” dalam
Perjanjian Beru
1. Epitropos, muncul 3 kali
2. Oikomonos, muncul 10 kali
(Oikos=rumah dan Nemo=menangani)
B. Baik dalam Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru, Penatalayan didefinisikan oleh apa yang mereka lakukan.
1. Perjanjian Baru secara khusus
menjelaskan penatalayan dalam istilah akuntabilitas (Luk. 12:48) dan harapan (1
Kor. 4:2)
2. Perjanjian lama berfokus pada
pernyataan kepemilikan Allah daripada mendefinisikan kita sebagai
penatalayanan-Nya.
C. Yesus memperluas definisi
penatalayan dalam Luk. 16:1-15 – Perumpamaan tentang bendahara yang tidak
jujur.
1. Pelajarannya adalah tentang lebih
daripada seorang bendahara yang melepaskan diri dari bencana keuangan
2. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang melepaskan diri dari bencana
rohani melalui manifestasi iman yang bijaksana.
3. Penatalayanan yang bijak akan
bersedia bagi kedatangan Yesus dimasa mendatang (Mat. 25:21)
D. Mutu karakter yang perlu ada sebagai
Penatalayan.
1. 1 Kor. 4:1, 2.
a. Dapat dipercaya
2. Titus 1: 7-9.
a. Tidak bercacat
b. Tidak angkuh
c. Bukan pemberang
d. Bukan peminum
e. Bukan pemarah
f.
Tidak
serakah
g. Suka memberi tumpangan
h. Suka akan yang baik
i.
Bijaksana
j.
Adil
k. Saleh
l.
Dapat
menguasai diri
m. Berpegang pada perkataan yang benar.
3. 1 Pet. 4:10.
a. Melayani sesuai dengan karunia yang
dimiliki.
4. Selalu sadar bahwa ia adalah milik
Kristus
a. “Haruskah saya membuka hati pada Roh
Suci, agar setiap kemampuan dan energi yang Allah telah mandatkan kepada saya
dapat dibangunkan? Saya adalah milik Kristus, dan saya bekerja di
pelayanan-Nya, saya penatalayan kasih karunia-Nya.” Ellen G. White, Fundamentals of Christian Education,
301.
E. Yesus menggunakan istilah
“penatalayan” secara metaforsis dalam Lukas 12:35-48
1. Penatalayan yang bijaksana akan siap
untuk kedatangan Anak Manusia,
2. Penatalayan yang tidak setia telah
berhenti bekerja karena tuannya telah menunda kedatangannya.
3. Penatalayan yang tidak setia telah
berubah menjadi seorang yang kejam dan telah menjadi kasar kepada orang-orang
di sekelilingnya. Dia bukan lagi teladan perbuatan baik atau pengelola kasih
karunia.
IV.
MURID
YESUS ADALAH PENATALAYAN
A. PENATALAYAN DARI RAHASIA ALLAH
1 Kor 4:31
“sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah”
1. Apakah rahasia Allah itu?
a. Yesus Kristus , Kol. 2:2.
b. Karya Penyelamatan Yesus, 1Ti
3:16 .
1) Rencana keselamatan adalah
supranatural dan mustahil bagi kita untuk memahaminya sepenuhnya. Bahwa
Pencipta segala sesuatu (Yoh. 1:1-3) akan turun ke bumi ini dan
“dimanifestasikan dalam daging” (Ellen G. White, Manuscript Releases, 6:112) hanya untuk memberikan Diri-Nya sendiri
sebagai korban bagi dosa-dosa manusia, membawa rahasia yang mungkin tidak akan
pernah sepenuhnya dipahami oleh setiap ciptaan.
2) Bahkan malaikat belajar untuk
memahami rahasia mengapa Yesus datang ke bumi (1 Ptr. 1:12).
2. Aplikasi
a. Sebagai penatalayan-Nya, kita
ditugaskan untuk melestarikan, mengajar, melindungi, dan merawat kebenaran
Ilahi yang Dia telah ungkapan.
b. Bagaimana kita melakukan ini adalah
penatalayanan tertinggi, dan itu berarti kita “memelihara rahasia iman dalam
hati nurani yang suci” (1
B. PENATALAYAN DARI KEBENARAN ROHANI
1. Seperti harta berwujud, pemberian
yang tidak berwujud berasal dari Allah. Hal-hal tidak berwujud ini adalah harta
rohani yang Allah berikan kepada kita (1 Pet. 4:10).
2. Harta Rohani yang Allah berikan,
a. Efesus 6:13-17:
1) Ikat pinggang kebenaran
2) Bajuzirah keadilan
3) Kaki berkasutkan kerelaan untuk
menginjil
4) Perisai iman
5) Ketopong keselamatan
6) Pedang Roh Firman Allah
b. Roma 6:23:
7) Hidup Kekal dalam Kristus Yesus
a).
“Hanya
dalam terang yang bersinar dari Golgota dapatlah pengajaran alam dibaca dengan
tepatnya. Perantaraan kisah Betlehem dan salib biarlah ditunjukkan bagaimana
kebaikan akan mengalahkan kejahatan, dan bagaimana setiap berkat yang dating kepada
kita adalah suatu pemberian dari penebusan.” Ellen G. White, Membia Pendidikan Sejati, 89.
b).
Penebusan
adalah milik kita, karena Yesus telah membayarnya dengan harga tertinggi.
(1). Eph 1:7 Sebab di dalam Dia dan
oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan
kasih karunia-Nya,
c).
Sangat
penting untuk mengenakan “seluruh perlengkapan senjata Allah” (Ef. 6:11) agar
si Jahat tidak dating mengambilnya.
C. BERTANGGUNG JAWAB SEBAGAI PENATALAYAN
1. Penatalayan yang bijaksana
dibuktikan oleh kesediaan mereka untuk menerima dan melaksanakan prinsip moral
dari tanggung jawab pribadi.
2. “Allah rindu untuk membawa manusia
ke dalam hubungan langsung dengan diri-Nya sendiri. Dalam semua urusan-Nya
dengan manusia Dia mengakui prinsip tanggung jawab pribadi. Dia berusaha untuk
mendorong rasa ketergantungan pribadi dan menanamkan kesan kebutuhan akan
bimbingan pribadi. Pemberian-Nya dipercayakan kepada manusia sebagai individu.
Setiap manusia telah dijadikan penatalayan atas tanggung jawab yang kudus;
masing-masing melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan pengarahan sang
Pemberi; dan oleh semua pertanggungjawaban penatalayanannya harus diberikan
kepada Allah.”—Ellen G. White, Testimonies
for the Church, jld. 7, hlm. 176.
3. Ketika kita menjadi penatalayan,
kita tidak akan memindahkan tanggung jawab kita kepada orang lain atau kepada
organisasi.
4. Tanggung jawab pribadi kita adalah
kepada Allah dan akan tercermin dalam semua interaksi kita dengan orang-orang
di sekitar kita (Kej. 39:9; lihat juga Dan. 3:16).
5. Kita akan melakukan tugas yang ada
dengan kemampuan terbaik kita. Sukses di mata Tuhan akan lebih bergantung pada
iman kita dan kemurnian kita daripada kecerdasan dan talenta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar