PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 3 TAHUN 2018
BUKU KISAH PARA RASUL
PELAJARAN 1
KAMU AKAN MENJADI SAKSIKU
Ayat Hafalan:
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kisah 1:8
PENDAHULUAN
1. Misi Yesus di bumi
telah selesai. Allah akan segera mengirim Roh Kudus, yang meneguhkan upaya
mereka dengan banyak tanda dan mukjizat – akan memampukan dan menuntun para
murid dalam suatu misi yang menjangkau sampai ke unjung-ujung bumi.
2. Yesus tidak akan
tinggal dengan mereka selamanya di dalam tubuh manusia. Penjelmaan-Nya bukan
hanya memaksakan pada-Nya suatu keterbatasan fisik dalam kaitannya dengan suatu
misi sejagad, tapi kenaikan dan pemuliaan-Nya di surga merupakan keniscayaan
agar Roh Suci datang.
3. Sampai kebangkitan
Yesus, para murid tidaklah mengetahui dengan jelas semua hal ini. Ketika mereka
meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Dia, mereka yakin bahwa Ia adalah
seorang Penebus Politik yang sekali kelak mengusir bangsa Roma meninggalkan
tanah mereka, memulihkan kerajaan Daud, dan mengembalikkan Israel pada kejayaan
masa lalunya. Tidak mudah bagi mereka untuk memikirkan hal yang lain.
4. Inilah pokok utama
dari pengajaran Yesus terakhir kepada murid-murid-Nya dalam Kisah Para Rasul 1.
Janji Roh diberikan dalam konteks ini. Pasal ini juga menjelaskan tentang
kembalinya Yesus ke Surga dan bagaimana gereja menyiapkan diri bagi Pentakosta.
Pelajaran minggu ini menjelaskan BAGAIMANA ALLAH MENDORONG PARA
MURID UNTUK MENJADI SAKSI (5 cara)
I. PEMULIHAN BANGSA
ISRAEL
A. Untuk mendorong para murid menjadi saksi, Yesus mengambil kesempatan selama 40 hari
untuk menjelaskan kembali misi Mesias
yang sebenarnya (Kisah 1:6, 7)
B. Pemulihan bangsa
Israel akan terjadi ketika Mesias datang.
1. Ada dua jenis
nubuatan tentang Mesias dalam Pejanjian
Lama:
a. Mesias adalah raja yang akan memerintah selamanya (Mzm.
89:3, 4, 35-37; Yes. 9:6, 7; Yeh. 37:25; Dan. 2:44; 7:13, 14).
b. Mesias akan mati
karena dosa-dosa para umat (Yes. 52:13-53:12; Dan. 9:26)
2. Kedua nubuatan itu
tidaklah saling bertentangan. Hanyalah menunjuk kepada tahap yang berurutan
dari pelayanan Mesias: pertama Ia akan menderita, dan kemudian menjadi Raja
(Luk. 17:24, 25; 24:25, 26)
C. Rasul-rasul dan pemulihan
Israel
1. Masalah pada abad
pertama yang dimiliki oleh orang Yahudi adalah pengharapan akan seorang Mesias
sebagai raja yang akan membawa kelepasan
politik telah mengeruhkan pandangan tentang mesias yang akan menderita dan
mati.
2. Pada awalnya, para
murid tetap percaya pada pengharapan Mesias raja ini. Mereka percaya bahwa
Yesus adalah mesias (Mat. 16:16, 20), dan telah sering didapati saling
bertengkar mengenai siapa yang akan duduk mendampingin-Nya bila Ia duduk sebagai
raja (Mrk. 10:35-37; Luk. 9:46).
3. Walaupun Yesus
telah memperingatkan mereka tentang kematian-Nya, namun mereka tak dapat
mengerti apa yang Ia maksudkan. Maka, ketika Ia mati, mereka kebigungan dan
kecewa (Luk. 24:21).
D. Yesus menjawab
kapan waktunya Israel akan dipulihkan:
Kisah 1:6, 7 "Maka
bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa
ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak
perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya."
v konteks ayat
a. Jika kematian Yesus
menggambarkan suatu pukulan mematikan bagi harapan para murid, kebangkitannya
membangunkan kembali harapan itu, meningkatkan harapan politik mereka mungkin
sampai ke tahap yang tertinggi. Nampaknya alamiah untuk memahami kebangkitan
Yesus sebagai suatu petunjuk yang kuat bahwa kerajaan Mesias pada akhirnya akan
didirikan.
b. Ia tidak menolak akan alasan di belakang bertanyaan
para murid tentang kerajaan yang sudah dekat, tapi ia juga tidak menerimanya.
Ia membiarkan pokok masalah itu tidak diselesaikan, sementara itu Ia tidak
memperingatkan mereka bahwa waktu untuk Allah bertindak adalah milik Allah
sendiri, sehingga tidak dapat di akses manusia.
II. MISI PARA MURID
A. Untuk mendorong para murid menjadi saksi, Yesus menyatakan dengan jelas tugas mereka
(Kisah 1:8)
B. Yesus menyatakan
misi dari para murid:
Kisah 1:8 "Tetapi kamu
akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi."
C. Empat unsur penting
misi para murid dalam Kisah 1:8:
1. Karunia Roh.
a. Roh senantiasa
aktif di antara umat Allah, namun menurut para Nabi, akan ada pemberian Roh
secara khusus di masa yang akan datang (Yes. 44:3; Yl. 2:28, 29).
b. Sebagaimana Yesus
sendiri diurapi dengan Roh, Roh Kudus telah bekerja selama masa pelayanan Yesus
(Luk. 4:18-21) namun secara resmi belum ditahbiskan sampai pemuliaan Yesus di
dalam surge (Yoh. 7:39, Kis. 2:33).
2. Peran saksi.
a. Seorang saksi
adalah orang yang mengetahui tangan pertama.
b. Para murid secara
penuh memenuhi syarat untuk kesaksian tangan pertama (Kis. 1:21, 22; 4:20;
bandingkan dengan 1 Yoh:1-3) dan sekarang diamanatkan untuk berbagi dengan
dunia pengalaman unik mereka dengan Yesus.
3. Rencana Misi.
a. Para murid harus
bersaksi pertama di Yerusalem, kemudian ke Yudea dan Samaria, dan pada akhirnya
sampai ke ujung bumi. Suatu rencana yang progresif.
b. Yerusalem menjadi
pusat kehidupan keagamaan orang Yahudi, tempat dimana Yesus dijatuhi hukuman
penyaliban.
c. Yudea dan Samaria
adalah dua wilayah bertetangga dimana Yesus juga telah melayani. Tapi para murid, haruslah tidak membatasi diri
mereka pada lokasi ini saja. Cakupan misi mereka adalah seluas dunia.
4. Orientasi misi.
a. Dalam Perjanjian
Lama, bangsa-bangsa itulah yang harus ditarik kepada Allah (lihat Yes. 2:1-5),
bukannya bangsa Israel yang harus “membawa” Allah kepada bangsa-bangsa. Ada
beberapa pengecualian (misalnya Yunus) tapi ttidak membatalkan peraturan umum.
b. Sekarang siasat
berbeda. Yerusalem masih tetap menjadi pusat, tapi gantinya menetap dan
berakhir di situ, para murid diharapkan bergerak keluar sampai ke ujung-ujung
bumi.
D. Yesus menjelaskan
Misi dari Mesias dan misi dari murid-murid:
Luk. 24:44-48 Ia berkata
kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika
Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada
tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab
Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti
Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias
harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang
ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan
dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu
adalah saksi dari semuanya ini.
v Konteks: Dalam masa
empat puluh hari yang digunakan bersama para murid setelah kebangkitan (Kis.
1:3), Yesus pasti telah menjelaskan tentan banyak kebenaran kepada mereka
mengenai kerajaan Allah, walaupun masih tetap banyak yang mereka belum
mengerti, seperti yang ditunjukkan oleh pertanyaan mereka dalam Kisah 1:6.
Mereka merasa biasa dengan nubuatan-nubuatan tapi sekarang dapat mengertinya
dalam suatu terang yang baru, yaitu terang yang bersinar dari Salib dan kubur
yang kosong (lihat Kis. 3:17-19).
III. IA AKAN DATANG
KEMBALI
A. Untuk mendorong para murid menjadi saksi, Allah
memperlihatkan kepada mereka terangkatnya Yesus ke surga sebagai jaminan
kedatangan-Nya kembali (Kisah 1:9-11)
B. Malaikat memastikan
janji kedatangan Yesus kembali:
Kisah 1:9-11 Sesudah Ia
mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan
menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit
waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat
mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea,
mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu
melihat Dia naik ke sorga."
v Konteks ayat:
a. Catatan Lukas
tentang kenaikan agak singkat. Yesus sedang bersama para murid di bukit Zaitun,
dan sementara memberkati mereka (Luk. 24:51), Ia terangkat ke Surga.
b. Bahasanya, tentu,
sangat bersifat luar biasa; yaitu peristiwanya digambarkan dengan yang dilihat
mata manusia, bukan sebagaimana sesungguhnya. Yesus sedang meninggalkan bumi,
dan tidak ada cara lain untuk melakukannya dalam suatu bentuk yang dapat
dilihat, kecuali dengan cara naik tinggi.
c. Kenaikan Yesus
merupakan suatu tindakan adikodrati Allah, satu diantara banyaknya dalam
seluruh Alkitab. Hal ini tersirat oleh cara Lukas menggambarkannya dalam seluruh
Alkitab. Hal ini tersirat oleh cara Lukas menggambarkannya, dengan bentuk pasif
eperthe (“terangkatlah Ia," Kis.
1:9). Walau hanya digunakan di sini dalam Perjanjian Baru, bentuk kata kerja
ini dijumpai beberapa kali dalam Perjanjian Lama versi Yunani (septuaginta),
semuanya menggambarkan tindakan Allah, yang mengartikan bahwa Allah sendirilah
yang mengangkat Yesus ke Surga, sebagaimana Ia jugalah yang membangkitkan Yesus
dari antara orang mati (Kis. 2:24, 32; Rm. 6:4; 10:9).
d. Setelah Yesus tersembunyi
di balik awan, Lukas melaporkan – hanya dalam kitab Kisah – peristiwa dua sosok
yang berpakaian putih berdiri di samping para murid. Gambarannya serupa dengan
para malaikat, jubah mereka berkilauan (Kis. 10:30; Yoh. 20:12). Mereka datang
untuk memastikan kepada para murid bahwa Yesus akan datang kembali dalam cara
yang sama seperti ketika Ia terangkat, dan juga hanya kitab Kisah yang memberi
kita informasi bahwa Yesus naik ke surga “di depan mata mereka sendiri” (Kis.
1:9, NIV).
C. Terangkatnya Yesus ke
surga yang diihat langsung oleh para murid menjadi jaminan akan kedatagan-Nya
kembali secara kasat mata, yang juga akan terjadi di awan, tapi “dengan kuasa
dan kemuliaan yang besar” (Luk. 21:27), bukan lagi sebagai suatu peristiwa
perorangan, ketika “setiap mata akan melihat Dia” (Why. 1:7), dan Ia akan tidak
sendirian (Luk. 9:26; 2 Tes. 1:7). Kemuliaan kedatangan kedua kali akan
melebihi kemuliaan kenaikan-Nya.
D. Kapan Yesus datang
kembali?
1. Dalam jawaban-Nya
di Kisah 1:7, 8, Yesus tidak membuat janji sehubungan dengan waktu. Namun,
implikasi alamiah dari kata-kata-Nya adalah bahwa segera setelah Roh Kudus
datang dan para murid menyelesaikan misi mereka, Ia akan segera datang kembali
(lihat juga Mat. 24:14).
2. Ucapan para
malaikat (Kis. 1:11) juga tidak memberi jawaban pertanyaan tentang kapan
kerajaan-Nya akan datang, tapi dapat dimengerti seakan tidak akan lama. Hal ini
seakan menerangkan mengapa para murid “pulang ke Yerusalem dengan sangat
bersukacita” (Luk. 24:52).
3. Janji tentang
kedatangan Yesus kedua kali pada suatu waktu yang tidak ditentukan, yang
seharusnya memberikan pada mereka dorongan tambahan bagi misi, telah diterima
sebagai mengartikan bahwa kesudahan telah dekat.
IV. PERSIAPAN UNTUK
PENTAKOSTA
A. Untuk mendorong para murid menjadi saksi, Allah
mempersatukan mereka dalam satu persekutuan untuk menerima Roh Kudus (Kisah
1:12-14)
B. Persiapan murid-murid
bagi kedatangan Roh Kudus:
Kisah 1:12-14 Maka
kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,
yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba
di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu
ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus
dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin
Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama,
dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara
Yesus.
v Konteks ayat:
a. Sekembalinya dari
Bukit Zaitun, para murid berkumpul di ruang tamu atas (bahasa Latin, cenaculum)
dari rumah pribadi berlantai dua di Yerusalem. Beberpa pengikut wanita(Luk.
8:1-3; 23:49; 24:1-12), termasuk ibu dan saudara-saudara Yesus, berada di situ
bersama para murid.
b. Saudara-saudara
Yesus (Mrk. 6:3), apakah putra-putra Yusuf dan Maria yang lebih muda (Mat.
1:25; Luk. 2:7) atau yang lebih mungkin, putra-putra Yusuf dari perkawinan yang
terdahulu, dalam hal ini Yusuf adalah Seorang duda ketika menikahi Maria.
Kehadiran mereka diantara para murid merupakan suatu kejutan, karena mereka
selalu bersikap skeptis terhadap Yesus (Mrk. 3:21; Yoh. 7:5). Namun,
kebangkitan dan penampakan-penampakan khusus Yesus kepada Yakobus (1 Kor. 15:7
agaknya telah menghasilkan perbedaan. Belakangan Yakobus sepertinya hendak
menggantikan Petrus dalam kepemimpinan komunitas Kristen (Kis. 12;17; 15:13;
21:18; Gal. 2:9, 12).
c. Bertekun dalam doa
(Kis. 1:14), dan berada di bait suci memuji Allah (Luk. 24:53), semua mereka,
tidak diragukan, terlibat dalam suatu masa pengakuan, pertobatan, dan meninggalkan
dosa.
d. Bahkan jika dalam
pikiran mereka kedatangan Roh Kudus akan segera menuntun pada kedatangan Yesus
kembali, sikap rohani mereka berada dalam kesesuaian penuh dengan apa yang akan
terjadi, ketika Roh Kudus datang sebagai jawaban atas doa mereka
V. MURID YANG KEDUA
BELAS
A. Untuk mendorong para murid menjadi saksi, Allah
membantu mereka memilih pengganti Yudas. (Kisah 1:21-26)
B. Tindakan
administrasi pertama komunitas Kristen awal, yang berjumlah sekitar seraus dua
puluh orang percaya (Kis. 1:15), adalah untuk memilih seorang pengganti Yudas.
C. Persyaratan untuk
menjadi pengganti Yudas:
Kisah 1:21-22 Jadi harus
ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul
dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari
baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk
menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."
v Konteks ayat
a. Yang dibutuhkan
adalah seorang saksi kebangkitan Yesus (bandingkan dengan Kis. 4:33); hal ini
sangatlah penting sebab berulangkali kebangkitan itu dipandang sebagai bukti
yang kuat bagi kemesiasan Yesus dan kebenaran dari keseluruhan iman Kristen.
b. Namun, pilihan
haruslah diambil dari antara mereka yang telah menemani para rasul sepanjang
pelayanan Yesus. kemudian Paulus akan mendesak bahwa, walaupun ia tidak bersama
Yesus ketika di dunia, namun ia berhak untuk jabatan kerasulan sebab
perjumpaannya dengan Yesus dalam perjalanannya ke Damaskus melayakkan bersaksi
bagi kebangkitan-Nya (1 Kor. 9:1). Walau mengaku sebagai “anak yang lahir
sebelum waktunya” (1 Kor. 15:8), Paulus menolak untuk menganggap dirinya kurang
memenuhi syarat disbanding rasul lainnya (1 Kor. 9:2; Gal. 2:6-9), jadi secara
teknis dan otoritas, hanya dua belas orang ditambah Paulus itulah para “rasul”
(Kis. 1:25, 26); namun, dalam pengertian umum dan mendasar sebagai utusan dan
jurukabar, istilah itu dapat juga dikenakan untuk pekerja Injil lainnya (Kis.
14:4, 14; Gal. 1:19).
D. Matias terpilih
menggantikan jabatan Yudas
Kisah 1:23-26 Lalu
mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama
Yustus, dan Matias. Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan,
Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang
Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu
kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar
baginya." Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang
kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan
kesebelas rasul itu.
v Konteks ayat
a. Metode yang mereka
gunakan untuk memilih Matias bisa kelihatan asing, tapi membuang undi adalah
cara yang sudah lama berlaku dalam pengambilan keputusan (misalnya Im. 16:5-1-;
Bil. 26:55).
b. Tambahan lagi,
pilihan adalah di antara dua orang yang pada awalnya telah diterima sebagai
calon yang sama-sama memenuhi syarat, dan bukanlah melangkah kedalam
ketidaktahuan. Para umat percaya juga telah berdoa kepada Allah, percaya bahwa
hasilnya akan mencerminkan kehendak-Nya (bandingkan dengan Ams. 16:33). Tidak
ada petunjuk bahwa keputusan itu pernah ditantang.
c. Sesudah Pentakosta,
membuang undi menjadi tidak diperlukan lagi karena adanya tuntunan langsung
dari Roh Kudus (Kis. 5:3; 1115-18; 13:2; 16:6-9).
KESIMPULAN
1.
Allah mau agar
kita sebagai murid-murid-Nya menjadi saksi
2.
“Perintah
Juruselamat kepada murid-murid meliputi semua orang percaya. Perintah itu
meliputi segala orang percaya dalam Kristus sampai akhir zaman. Adalah suatu
kekeliruan yang berbahaya bila menganggap bahwa pekerjaan menyelamatkan
jiwa-jiwa hanya bergantung kepada pendeta yang diurapi. Semua orang yang telah
menerima ilham surga dipercayakan dengan injil itu. Semua orang yang menerima
hidup Kristus ditentukan untuk bekerja bagi keselamatan sesama manusia. Untuk
pekerjaan inilah jemaat itu didirikan, dan semua orang yang mengadakan janji
suci itu berjanji dengan demikian untuk bekerja bersama-sama dengan Kristus.” –
Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jld.
6, hlm. 477.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar