Jumat, 25 Mei 2018

MENYEMBAH PENCIPTA

PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 2 TAHUN 2018
PERSIAPAN UNTUK AKHIR ZAMAN

PELAJARAN 8
MENYEMBAH PENCIPTA


Ayat Hafalan:
“Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum”
Wahyu 14:6


PENDAHULUAN
1.      Sebagai Kristen Masehi Advent Hari Ketujuh, kita percaya konsep Alkitabiah akan “kebenaran masa kini” (2 Ptr. 1:12). Itu didasarkan pada pemikiran bahwa Allah membuka kebenaran kepada umat manusia pada saat yang dibutuhkan, dengan makin banyak dan semakin banyak terang diberikan Tuhan sepanjang zaman.
2.      Janji Allah kepada Adam dan Hawa dalam Kej. 3:15 adalah injil pertama bahwa pengharapan akan datang melalui keturunan perempuan.
3.      Janji kepada Abraham, bahwa dia “akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat” (Kej. 18:18), adalah wahyu yang lengkap akan janji Injil.
4.      Kedatangan Yesus, yang memproklamasikan bahwa “Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mrk. 10:45), adalah tentunya, sebuah wahyu Injil kebenaran yang lebih besar.
5.      Pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14:6-12 adalah “kebenaran masa kini” bagi mereka yang hidup di zaman akhir sebelum kedatangan Kristus dan penggenapan semua pengharapan kita sebagai orang Kristen.
6.      Pekan ini, kita fokus pada pekabaran malaikat pertama dalam Wahyu 14:6-7 oleh karena itu berisi kebenaran-kebenaran penting bagi mereka yang berusaha tetap setia di tengah kejahatan zaman akhir.

KEBENARAN MASA KINI UNTUK SETIA PADA AKHIR ZAMAN DALAM PEKABARAN MALAIKAT PERTAMA (WAHYU 14:6-7)

      I.          KEUNIVERSALAN INJIL
A.   Wahyu 14:6 “Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya KEPADA MEREKA YANG DIAM DI ATAS BUMI DAN KEPADA SEMUA BANGSA DAN SUKU DAN BAHASA DAN KAUM,”
B.   Wahyu 14:6 Menolong kita untuk memahami betapa penting menjangkau dan bersaksi untuk tujuan kita sebagai gereja (Matius 24:14; 28:19).
C.   Pekabaran malaikat pertama adalah Tugas Besar (Mat. 28:19) diberikan dalam konteks akhir zaman. Itu sesungguhnya adalah, “kebenaran masa kini.”
D.   Wahyu 14:6 menekankan pada menjangkau seluruh dunia, kepada “semua bangsa,” dan kepada “setiap bangsa, suku, bahasa, dan semua orang.” Dengan kata lain, pekabaran ini adalah jangkauan universal. Setiap orang perlu mendengarnya (Gal. 3:22).
E.    Keuniversalan dosa menyatakan keuniversalan misi dan panggilan kita. “Setiap bangsa, suku, bahasa, dan orang” telah melakukan kesalahan, telah melanggar hukum Allah, “telah lahir dalam dosa.”
F.    Kejatuhan Adam di taman Eden berdampak kepada semua makhluk hidup; tidak ada bangsa atau suku atau manusia yang kebal. Kita semua segera menghadapi akibat-akibat dosa, dan kecuali obat penyembuh telah disediakan, kita semua akan menghadapi akibat akhir dari dosa: Kematian kekal. Obat itu, tentu, telah disediakan: Kehidupan, kematian, kebangkitan, dan pelayanan Yesus dalam bait suci di surga, yang adalah satu-satunya solusi kepada masalah dosa.
G.  Setiap orang perlu untuk mengetahui pengharapan besar yang telah ditawarkan Allah kepada mereka dalam Yesus Kristus. Inilah sebabnya mengapa orang-orang Advent pergi ke seluruh dunia, berusaha membawa kabar tentang Yesus kepada mereka yang belum mendengarnya.

    II.          PENCURI DI KAYU SALIB DAN INJIL YANG KEKAL
A.   Wahyu 14:6 “Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada INJIL YANG KEKAL untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,”
B.   Wahyu 14:6, berisi pekabaran kepada dunia tentang: “Injil yang kekal.” -- pekabaran pengharapan bagi semua orang di dunia, yang dalam dan dari dirinya sendiri, tidak menawarkan pengharapan sama sekali.
C.   Pekabaran Injil yang Kekal ini, diberikan juga kepada pencuri di kayu salib (Lukas 23:32-43).
1.   Ellen G. White menulis tentang Pencuri itu:
·      “Walaupun bukan seorang penjahat yang luar biasa, dia telah “hendak mematikan keyakinannya“ dan “telah tenggelam lebih dalam dan lebih dalam ke dalam dosa, sampai ia ditahan, diadili sebagai seorang penjahat, dan dijatuhi hukuman mati di kayu salib.”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 399.
2.   Sementara tergantung di kayu salib, Pencuri itu mendapat pandangan sekilas tentang siapakah Yesus, dan ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja" (Luk. 23:42).
3.   Dan apa tanggapan Yesus?
a.    Yesus tidak berkata: Baik teman, saya senang menolongmu, tetapi Anda seharusnya tidak memadamkan keyakinanmu dengan jatuh lebih dalam dan lebih dalam ke dalam dosa.
b.    Yesus tidak mengutip salah satu dari khotbahnya: “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Mat 5:20)?
c.    Yesus tidak mengatakan, dalam cara apa pun, memunculkan kesalahan pada masa lalunya.
d.   Dengan melihatnya sebagai manusia baru, Yesus berkata (pada dasarnya): Saya mengatakan ini kepadamu sekarang, Saya memberikan jaminan kepadamu, sekarang, bahwa dosamu, kejahatanmu, kesalahanmu, telah diampuni, dan dengan demikian “engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Luk. 23:43).
D.   “Injil yang kekal,” dalam pekabaran malaikat yang pertama, adalah: Yesus menerima siapa saja yang mau datang kepada-Nya -- Tanpa kebenaran ini, tidak ada hal lain yang kita ajarkan tentang hukum, Sabat, atau keadaan orang mati.

  III.          TAKUTLAH AKAN ALLAH DAN MULIAKANLAH DIA
A.   Wahyu 14:7  dan ia berseru dengan suara nyaring: "TAKUTLAH AKAN ALLAH DAN MULIAKANLAH DIA, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." 
B.   Takut akan Allah dan muliakanlah Dia bukanlah konsep yang tidak berhubungan. Jika kita takut akan Allah dalam pemahaman Alkitabiah, kita akan memuliakan-Nya. Yang satu akan menuntun langsung kepada yang lain.
C.   Apakah  arti “takut akan Allah” dan bagaimanakah menghubungkan untuk memberikan kemuliaan kepada-Nya?
1.   Kej. 22:12 - Melakukan apa yang di firmankan Allah
2.   Kel. 20:20 - Tidak berbuat dosa
3.   Ayb. 1:9 – Setia pada Allah walaupun ditengah-tengah masalah
4.   Pkh. 12:13 – Berpegang pada perintah-perintahNya
5.   Mat. 5:16 – Mejadi terang bagi orang lain
D.   Walaupun sering dikatakan bahwa takut akan Allah adalah takjub kepada Allah dan hormat kepadaNya, seharusnya lebih dalam dari itu. -- Kita diminta untuk takut akan Allah, karena  2 alasan:
1.   Kita adalah makhluk yang jatuh. Kita adalah orang berdosa. Kita adalah makhluk yang layak untuk mati. Siapakah yang tidak takut pada saat menghadapi kenyataan mengerikan dari perbuatan jahat mereka dan apa yang pantas mereka dapatkan di tangan Allah yang adil dan benar terhadap perbuatan-perbuatan itu? Itu adalah takut akan Allah. Dan itu adalah takut yang pertama mendorong kita kepada Salib untuk mendapatkan pengampunan.
2.   Kedua, untuk menyatakan kuasa Allah untuk membersihkan kita dari kejahatan, jika itu bukan untuk Salib, akan mengakibatkan kita kehilangan jiwa kita (lihat Mat. 10:28).

 IV.          SAAT PENGHAKIMAN-NYA TELAH TIBA
A.   Wahyu 14:7  dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, KARENA TELAH TIBA SAAT PENGHAKIMAN-NYA, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
B.   Pada pekabaran yang pertama, pemikiran tentang takut akan Allah dan memuliakan Dia berhubungan dengan penghakiman (Why. 14:7).
C.   Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah adalah Allah keadilan dan penghakiman. Tidak heran manusia perlu takut akan Allah. Itu sebabnya “Injil yang kekal” juga melibatkan realitas penghakiman.
D.   Apakah hubungan antara kedua elemen ini? Jika Injil berarti “kabar baik,” itu artinya walaupun kita semua orang berdosa dan telah melanggar hukum Allah, bilamana hari penghakiman datang, seperti pencuri di salib, kita tidak akan menghadapi siksaan dan hukuman yang pantas kita dapatkan oleh karena dosa dan pelanggaran hukum.
E.    Allah yang mengetahui jumlah rambut di kepala kita akan menghakimi dunia ini. Itu sebabnya tepat “Injil yang kekal” adalah kabar baik.
F.    Penghakiman datang, tetapi “tidak ada penghukuman” bagi pengikut Yesus yang setia, mereka yang dibasuh, disucikan, dan dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus (lihat 1 Kor. 6:11), oleh karena Yesus adalah kebenaran mereka, dan kebenaran-Nya adalah apa yang membuat mereka melewati penghakiman itu.
G.  “Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Dalam dosanya—pakaian bernoda, mengakui kesalahannya, dia berdiri di hadapan Allah. Tetapi Yesus Pembela kita menyampaikan permohonan yang mujarab atas nama mereka dengan pertobatan dan imannya berjanji memelihara jiwanya kepadaNya. Dia menyampaikan alasan mereka dan mengalahkan penuduh mereka dengan argumen Golgota yang hebat. Penurutan-Nya yang sempurna kepada hukum Allah, bahkan sampai mati di kayu salib, telah diberikan kepada-Nya semua kuasa di surga dan di bumi, dan Dia memohon kemurahan Bapa-Nya dan pendamaian bagi manusia berdosa.”—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 5, hlm. 471.

   V.          MENYEMBAH DIA YANG MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI
A.   Wahyu 14:7  dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan SEMBAHLAH DIA YANG TELAH MENJADIKAN LANGIT DAN BUMI DAN LAUT DAN SEMUA MATA AIR."
B.   Wahyu 14:6, 7 – berisi panggilan menjadi saksi ke seluruh dunia dan panggilan untuk takut akan Allah dan memberikan kemuliaan kepada-Nya memunculkan panggilan untuk menyembah Allah sebagai Pencipta.
C.    “Kebenaran masa kini”—Injil yang kekal, panggilan untuk bersaksi, penghakiman—semuanya berhubungan dengan menyembah Allah sebagai Pencipta kita. (Dua Alasan)
1.   Dengan menyembah Tuhan sebagai Pencipta, kita kembali ke dasar. Kita kembali ke dasar dari arti menjadi manusia dan hidup dan tidak serupa dengan makhluk ciptaan lainnya, diciptakan sesuai dengan rupa dan gambar Allah.
2.   Melalui menyembah Tuhan sebagai Pencipta, kita mengakui ketergantungan kita kepada-Nya atas eksistensi dan pengharapan masa depan kita. Inilah sebabnya memelihara Sabat hari ketujuh adalah sangat penting. Itu adalah pengakuan istimewa bahwa Allah sendiri adalah Pencipta kita, dan hanya Dia yang kita sembah.
D.   Wahyu 14:8-11 Dapat menolong kita untuk memahami pentingnya menyembah Tuhan sebagai Pencipta:
1.   Sementara peristiwa akhir zaman disingkapkan, tekanan untuk menyembah binatang dan patungnya lebih daripada Pencipta akan terjadi di atas dunia ini.
2.   Jika kita menyadari peringatan yang menakutkan tentang takdir mereka yang menyembah binatang dan patungnya, kita dapat memahami lebih baik dasar penyembahan kepada Allah sebagai Pencipta sebagai Seorang yang layak disembah oleh umat manusia. Pada krisis akhir, kebenaran ini menjadi lebih penting daripada sebelumnya.

KESIMPULAN:
1.      Injil bersifat universal – diberikan Allah untuk semua manusia.
2.      Sebagai orang Kristen adalah tugas kita untuk menyatakan Injil Kekal ini ke seluruh dunia
3.      Pekabaran masa kini – akhir zaman - adalah menyatakan panggilan untuk menyembah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.


Download PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar