Jumat, 04 Mei 2018

KRISTUS DALAM BAIT SUCI DI SURGA


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 2 TAHUN 2018
PERSIAPAN UNTUK AKHIR ZAMAN

PELAJARAN 5
KRISTUS DALAM BAIT SUCI DI SURGA


Ayat Hafalan:
“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi”
Filipi 2:9, 10

PENDAHULUAN
A.   Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, sangat jelas tentang peran Kristus sebagai Imam Besar dalam bait suci di surga—satu peran yang Dia lakukan setelah Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya sebagai korban pengganti manusia di bumi.
·      Ibrani 6:20 “di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
B.   Pekerjaan pengantaraan-Nya adalah sangat penting untuk mempersiapkan umat-Nya bersedia menghadapi akhir zaman.
·      “Pelajaran mengenai tempat kudus dan pengadilan pemeriksaan harus dimengerti dengan jelas oleh umat Allah. Semua harus mengerti kedudukan dan pekerjaan Imam Besar Agung mereka. Kalau tidak, mustahil mereka mengamalkan iman yang diperlukan sekarang ini atau menempati kedudukan yang Allah rencanakan bagi mereka.”—Ellen G. White, Alfa dan Omega jld. 8, hlm. 511.
C.   Pekan ini kita menyelidiki pelayanan Kristus dalam bait suci di surga. Apakah yang sedang Kristus lakukan bagi kita dalam bait suci di surga, dan mengapakah itu begitu penting bagi kita untuk dipahami khususnya pada akhir zaman?

PELAYANAN YESUS DI BAIT SUCI SURGA BAGI ORANG PERCAYA DI AKHIR ZAMAN!

      I.          PENGORBANAN TERTINGGI
A.   Filipi 2:5-8  “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” 
B.   Golgota menyatakan tujuan Yesus datang ke dunia dan memastikan tujuan kita ke surga
C.   Mengapa Allah mengutus Anak-Nya ke dunia ini?
1.    Menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging (Roma 8:3, 4).
a.    Rom 8:3, 4 “Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.”
b.    Allah mengutus Kristus menjadi korban penghapus dosa, untuk mengutuk dosa dalam daging. Artinya, sebagai Pribadi yang baka, Kristus tidak dapat mati (1 Tim. 6:16). Karena itu, Tuhan menjadi manusia, mengambil kematian kita atas diri-Nya sendiri, sesungguhnya, Dia mati sebagai Pengganti kita.
2.    Menyatakan Kasih Yesus – Allah menjadi manusia
a.    Meskipun Ilahi, dan dalam sifat Allah (1 Tim. 1:17), Yesus mengambil “rupa manusia,” dan Dia merendahkan Diri-Nya dan “taat sampai mati” bahkan sampai mati di kayu salib (Flp. 2:6-8).
b.    Dengan cara hanya Allah yang mengetahuinya, Keilahian Kristus tidak mati ketika Yesus mati di kayu salib (1 Tim. 6:16). Di luar pemahaman manusia, Keilahian Yesus tidak aktif selama sembilan bulan di kandungan dan saat di dalam kuburan, dan Yesus tidak pernah menggunakannya untuk diri-Nya selama kehidupan dan pelayanan-Nya di bumi ini.
3.    Memberikan jaminan hidup kekal
a.    1 Kor. 15:53 “Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.”
D.   Apakah yang dikatakan Yesus kepada kita tentang rencana-Nya untuk mati?
1.    Luk 9:22  Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." 
2.    Kristus lahir untuk mati – Kristus tahu bahwa Dia akan menderita dan dibunuh.  
E.    Pengorbanan Kristus di Golgota adalah bukti Kasih yang tak tertandingi, yang tidak pernah ada sebelumnya dan tidak akan dapat dipahami sepenuhnya.

    II.          ANAK DOMBA ALLAH
A.   Yohanes 1:29  “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
B.   Ketika Yohanes Pembaptis memanggil Yesus sebagai “Anak Domba Allah,” dia merujuk kepada pelayanan di bait suci -- merujuk kematian Kristus akan dosa sebagai satu-satunya penggenapan semua domba-domba (dan semua hewan korban dalam upacara bait suci Ibrani) yang telah disembelih sebagai korban bagi dosa.
C.   Kisah Yesus dan pekerjaan keselamatan bagi umat manusia tidak berakhir di kitab Injil, atau karena kematian dan kebangkitan-Nya (sebagai Anak Domba). Kitab Ibrani menyatakan pelayanan Kristus selanjutnya sebagai Imam Besar dalam bait suci di surga.
D.   Gambaran pekerjaan Yesus dalam bait suci surgawi sangat jelas dalam Ibrani 7:1-28.
1.    Yesus adalah imam besar dengan sumpah Allah (ay. 20-22)
2.    Keimamatan Yesus tidak dapat digantikan (ay. 23-25)
3.    Karakter Yesus adalah kudus (ay. 26)
4.    Pengorbanan-Nya adalah sempurna (ay. 27-28)
5.    Yesus melayani di Bait Suci yang asli (ay. 26, 28)
E.    Sebagai Imam Besar Surgawi, Yesus Kristus memiliki keimamatan yang lebih baik daripada keimamatan keturunan Harun dalam pelayanan bait suci di bumi.

  III.          IMAM BESAR KITA
A.   Ibrani 8:1  “Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga.”
B.   Pengharapan-pengharapan orang percaya dalam Yesus sebagai Imam Besar dalam Ibrani 7:24-27; 8:6.
1.    Dia mampu menyelamatkan dengan sempurna - tidak seperti imam yang lain (ay. 25, 27)
2.    Dia adalah Allah, yang memiliki kuasa untuk mengampuni kita (ay. 24)
3.    Dia memiliki keimamatan yang permanen. Dia adalah pengantara umat-Nya untuk selama-lamanya, dengan kasih yang sama ketika Dia menyembuhkan orang sakit dan memberikan penghiburan kepada yang kesepian (ay. 25)
4.    Dia adalah manusia yang lahir tanpa dosa dan tetap tidak berdosa – Dia mati karena dosa manusia (ay. 26)
5.    Dia adalah Allah-Manusia, yang menjadi pengantara orang-orang berdosa dalam bait suci di surga (ay. 24, 26)
6.    Pengorbanan Kristus hanya sekali untuk semua - cukup membawa keselamatan kepada semua umat manusia (ay. 27)
C.   Apakah yang Yesus dapatkan bagi orang percaya melalui kematian-Nya dan sekarang melalui pelayanan-Nya di surga?
1.    Ibrani 9:12  “dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.”
a.    Kristus telah “mendapat kelepasan yang kekal” (NKJV). Dalam bahasa Yunani kata “kelepasan” juga berarti “menebus,” “membebaskan,” dan “dibebaskan.”
b.    Kata yang sama digunakan dalam Lukas 1:68, ketika Zakharia menyatakan bahwa Allah “melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya.”
c.    Kata “kelepasan” itu merujuk kepada darah Kristus—darah korban yang memenuhi syarat—artinya itu adalah darah Kristus, sebagai korban Anak Domba, yang menghasilkan penebusan dan kelepasan.
D.   Kristus telah “mendapat kelepasan kekal” bagi kita, dan itu diperoleh setelah Dia menyelesaikan semua pekerjaan-Nya dalam bait suci di surga.

 IV.          PERANTARA KITA
A.   Ibrani 9:15  “Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.” 
B.   Dosa telah membawa perpisahan yang menakutkan antara Allah dan manusia, namun melalui pengorbanan kematian Kristus, manusia dibawa kepada Allah dan tetap memiliki jalan masuk kepada-Nya (Ef. 2:18; 1 Pet. 3:18)
C.   Pelayanan Yesus sebagai imam besar di Bait Suci Surga:
1.    Yesus sebagai Imam Besar adalah perintis bagi kita dihadapan Allah
·      Ibrani 6:19, 20  “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.”
2.    Yesus sebagai Imam Besar dengan tujuan untuk kepentingan kita
a.    Ibrani 9:24  Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. 
1). Yesus adalah pelopor telah masuk sebagai perwakilan kita kedalam bait suci sorgawi, bahkan ke hadirat Allah bagi kita.
2). Yesus berdiri dihadapan Bapa, melayani karena jasa pendamaian-Nya, “penebusan kekal” yang Dia “hasilkan” untuk kepentingan kita.
3). Yesus sebagai imam besar kita di Surga, mewakili pertobatan orang berdosa bukan membela usaha kita (karena kita tidak memilikinya) tetapi membela milik-Nya demi kita dihadapan Bapa.
3.    Yesus sebagai Imam Besar surgawi sanggup menyelamatkan kita dengan sempurna
·      Ibrani 7:25  “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”
D.   Orang Kristen harus merasakan kebutuhan akan kemurahan dan kasih karunia Yesus sebagai imam besar yang sekarang melayani untuk kepentingan mereka.

   V.          HARI PENDAMAIAN
A.   Ibrani 9:7  “tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.” 
B.   Kitab Ibrani menyampaikan bahwa pelayanan bait suci Ibrani di bumi adalah sebagai pola dari bait suci di Surga.
·      Ibrani 8:5  “Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa.”
C.   Hari pendamaian dianggap sebgai satu hari penghakiman (Imamat 16); dimana pada hari ini dihasilkan pembersihan bait suci, dimana satu kali dalam satu tahun, imam besar masuk ke bilik yang kedua, bilik yang Maha Suci (Im. 16:12-14) untuk melakukan pekerjaan pembersihan dan pendamaian atas nama bangsa itu.
D.   Pelayanan imam dalam dalam pembersihan bait suci di bumi pada hari pendamaian adalah bayangan pekerjaan Kristus yang dilakukan dalam bait suci Surga (Ibrani 9:23) -- Nubuatan kitab Daniel menyatakan bahwa pelayanan ini dimulai pada tahun 1844.

KESIMPULAN
1.    Pengorbanan Kristus di Golgota sebagai “Anak Domba” dan di Bait Suci Surga sebagai “Imam Besar” adalah suatu pengorbanan terhebat.
2.    Yesus saat ini menjadi Imam Besar bagi kepentingan kita di bait suci surgawi. Ia sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang mau datang kepada-Nya.
3.    “Seperti pada zaman dahulu dosa-dosa orang banyak, oleh iman, ditanggung ke atas persembahan karena dosa, dan melalui darah korban dipindahkan dalam lambing tempat kudus duniawi, demikianlah, juga pada perjanjian yang baru dosa-dosa orang yang bertobat, oleh iman, ditanggungkan ke atas Kristus, dan dipindahkan ke tempat kudus Surgawi. Dan sebagaimana pemulihan tempat kudus duniawi secara lambing dicapai oleh memindahkan dosa-dosa yang mencemari tempat kudus itu, demikianlah pemulihan yang sebenarnya tempat kudus surgawi dicapai oleh memindahkan, atau menghapuskan dosa-dosa yang telah dicatat disana. Tetapi sebelum ini dilaksanakan, harus dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan buku-buku catatan untuk menentukan siapa yang berhak memperoleh manfaat pendamaian Kristus, melalui pertobatan dari dosa dan iman kepada Kristus.” Alfa dan Omega, Jld. 8, hlm. 441.


Download PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar