Kamis, 22 Februari 2018

DAMPAK PERSEPULUHAN

PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 1 TAHUN 2018
PENATALAYANAN MOTIVASI HATI

PELAJARAN 8
DAMPAK PERSEPULUHAN


Ayat Hafalan:
Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? 14  Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu. 1 Kor. 9:13, 14

PENDAHULUAN
·      Sebagaimana kita lihat pekan lalu, persepuluhan adalah ekspresi iman yang penting. Ini adalah salah satu cara untuk mengungkapkan, atau menguji, kenyataan pengakuan iman kita. “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji” (2 Kor. 13:5).
·      Referensi pertama Alkitab kepada persepuluhan adalah pengembalian persepuluhan Abraham kepada Melkisedek (Kej. 14:18-20; Ibr. 7:4). Orang Lewi juga mengambil persepuluhan untuk pelayanan mereka di bait suci (2 Taw. 31:4-10). Saat ini persepuluhan adalah untuk mendukung Injil. Ketika dipahami dengan benar, persepuluhan berfungsi sebagai ukuran rohani dari hubungan kita dengan Allah.
·      Pekan ini kita akan meneruskan peninjauan kita tentang persepuluhan: Penyalurannya, apa artinya bagi orang lain, dan apa dampaknya terhadap kehidupan rohani kita.

DAMPAK PERSEPULUHAN (5 DAMPAK)
I.      MEMENUHI RUMAH PERBENDAHARAAN ALLAH (MAL. 3:10a)
A.   Mal 3:10  “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan…”
B.   Allah memiliki rumah-rumah perbendaharaan:
1.    untuk angin (Yer. 10:13),
2.    untuk air (Mzm. 33:7), dan
3.    untuk salju dan hujan es (Ay. 38:22),
4.    untuk Persepuluhan (Mal. 3:10) – Yang paling berharga bagi Allah
C.   Rumah Perbendaharaan untuk Persepuluhan.
1.    “Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan” (Bil. 18:21).
2.    Allah lebih lanjut memerintahkan orang Israel untuk membawa persepuluhan mereka ke tempat yang Dia pilih (Ul. 12:5, 6). Selama masa Salomo, persepuluhan dikembalikan ke bait suci Yerusalem. Orang Israel dengan mudah memahami apa dan di mana “rumah perbendaharaan” ketika Nabi Maleakhi berkata kepada mereka: “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan” (Mal. 3:10).
3.    RUMAH PERBENDAHARAAN MEWAKILI LOKASI DARI MANA IBADAH KEAGAMAAN BERLANGSUNG DAN DI MANA ORANG-ORANG LEWI DISOKONG.
D.   Nama lain yang digunakan untuk rumah perbendaharaan?
1.    1 Taw. 26:20 - Perbedaharaan rumah Allah - perbendaharaan kudus
2.    2 Taw. 31:11-13  - Bilik-bilik di Rumah Tuhan
3.    Neh. 10:38 – Bilik-bilik rumah perbendaharaan
E.    Kutipan Roh Nubuat: “Jika orang-orang yang mengaku Kristen akan dengan setia membawa kepada Tuhan persepuluhan dan persembahan mereka, perbendaharaan-Nya akan penuh. Tidak akan ada kesempatan untuk terpaksa menggunakan pasar amal, lotre, atau pesta kesukaan untuk mendapatkan dana guna menunjang Injil.”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 284.
F.    Keputusan Komite General Conference GMAHK pada Pertemuan Tahunan di Washington, D.C. 14 Oktober 1985 tentang “Rumah perbendaharan” atau “perbendaharan”:
 “Menurut Kitab suci, persepuluhan adalah milik Tuhan dan harus dibawah sebagai tindakan penyembahan kedalam rumah perbendaharaan-Nya. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memenuhi hal ini dengan mengirim persepuluhan ke perbendaharaan Konfrens melalui Gereja/Jemaat dimana keanggotaan anggota Jemaat itu ditulis. Di dalam keadaan/ situasi yang tidak biasa anggota-anggota harus berdiskusi dengan pemimpin Konfrens/daerah lokal. Mengikuti rencana lain menyebabkan kebingungan dan persaingan serta merusak struktur finansial Gereja, menyebabkan melemahnya kemampuan Gereja untuk menjalankan tugasnya di dunia. Di dalam tujuan untuk melanjutkan sebuah program Gereja yang seimbang di seluruh dunia, anggota-anggota Gereja jangan memberikan persepuluhan Tuhan kepada proyek-proyek pilihan mereka sendiri.”-- https://www.adventist.org/en/information/official-statements/guidelines/article/go/0/use-of-tithe/

II.    MENDANAI MISI BERSAMA ALLAH (MAL. 3:10b)
A.   Mal. 3: 10 “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku…”
B.   “Yesus memerintahkan kita untuk “memberitakan Injil” (Mrk. 16:15) dan “menjadikan murid,” “mengajari mereka untuk melakukan segala sesuatu’ (Mat. 28:19, 20). Maka, Allah ingin kita untuk terlibat dalam pekerjaan yang paling penting di bumi: Membawa orang kepada Yesus. MENDANAI MISI INI DARI SUMBER DAYA YANG DIPERCAYAKAN KEPADA KITA OLEH ALLAH ADALAH TANGGUNG JAWAB PENATALAYANAN”
C.   Di setiap zaman Allah telah memiliki orang-orang yang bersedia mendanai misi-Nya.
1.    Abraham (Kej. 14:20)
2.    Yakub (Kej. 28:22)
3.    Musa (Ima. 27:30-33) – Perintah Allah kepada Orang Israel.
4.    Nehemia (Neh. 10:39)
5.    Amos (Am. 4:4)
6.    Yesus (Mat. 23:23).
7.    Jemaat Makedonia (2 Kor. 11:8)
D.   Dalam budaya saat ini, mayoritas orang Kristen relatif memberi sedikit untuk mendanai misi Allah. Jika setiap orang Kristen memberikan persepuluhan yang jujur, hasilnya akan “hampir tak terbayangkan, benar-benar menakjubkan, hampir di luar pemahaman.”—Christian Smith and Michael O. Emerson, Passing the Plate (New York: Oxford University Press, 2008), hlm. 27.
E.    “Ini adalah sumber pendanaan terbesar dan metode yang paling bijaksana untuk melaksanakan misi-Nya… Semua kita memiliki tanggung jawab untuk memahami dan bekerja bersama untuk membiayai tugas global ini… Kita tidak boleh menjadi kacau, tidak peduli, atau sembrono tentang mendanai misi. Tantangan kita jauh lebih besar daripada ketika orang-orang dan orang Lewi berkata kepada Nehemia: “Kami tidak akan membiarkan rumah Allah kami” (Neh. 10:39), dan lebih menakutkan dari apa yang dihadapi umat percaya di tahun 1800-an. Saat ini anggota dan para pendeta harus bersatu secara rohani dan bekerja bersama secara finansial dalam cara yang memenuhi tujuan global dan mendanai misi.”
F.    Kutipan Roh Nubuat:
“Semakin banyak kita harus menyadari bahwa semua yang masuk ke Konfrens yaitu persepuluhan dan persembahan anggota Jemaat kita, harus digunakan untuk menyokong pekerjaan bukan hanya di kota-kota Amerika, tetapi juga pekerjaan di luar negeri. Biarlah semua itu dikumpulkan dengan giat dan dengan tidak cinta diri dibagikan. Mereka yang menyadari kebutuhan-kebutuhan di ladang-ladang penginjilan tidak akan tergoda untuk menggunakan persepuluhan kepada sesuatu yang tidak perlu.” – Ellen G. White, Manuscripts 11, 1908

III.  MENDAPATKAN BERKAT-BERKAT ALLAH (MAL. 3:10c)
A.   Mal. 3:10  Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan
B.   Berkat dalam Maleakhi adalah berkat rohani dan juga berkat sementara. Arti berkat Allah dibuktikan dengan keselamatan, kebahagiaan, kedamaian hati, dan Allah selalu melakukan apa yang terbaik bagi kita. Juga, ketika kita diberkati oleh Allah, kita berkewajiban membagikan berkat-berkat itu dengan orang yang kurang beruntung. Kita telah diberkati untuk memberkati orang lain. Memang, melalui kita Allah mampu memperluas berkat-berkat-Nya di tempat lain (Luk. 6:38).
C.   Kutipan Roh Nubuat:
“Sistem persepuluhan yang istimewa ini didirikan di atas prinsip yang abadi seperti hukum Allah. Sistem persepuluhan ini adalah berkat bagi orang-orang Yahudi, jika tidak Allah tidak akan memberikannya kepada mereka. Demikian juga hal itu akan menjadi berkat kepada mereka yang melaksanakannya hingga akhir zaman. Bapa surgawi kita tidak memulai rencana persembahan terpadu untuk memperkaya diri-Nya sendiri, tetapi menjadi berkat besar kepada manusia. Dia melihat bahwa sistem kemurahan hati ini adalah satu-satunya yang dibutuhkan manusia.”—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 3, hlm. 404, 405.

IV. MEMBIAYAI PARA PEMBERITA INJIL – TUJUAN PERSEPULUHAN (1 TIM. 5:18; 1 KOR. 9:14)
A.   1Ti 5:18 “Bukankah Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat upahnya." 
1.    Kontkes ayat:
a.    Paulus mengutip Musa dalam Ulangan 25:4 tentang lembu dan mengutip perkataan Yesus dalam Lukas 10:7 tentang pekerja.
b.    Ungkapan tentang lembu tampaknya menjadi sebuah pepatah, dan itu berarti adalah adil bagi lembu untuk memakan padi-padian sementara bekerja. Dengan cara yang sama, pepatah kedua berarti bahwa pekerja yang sungguh-sungguh yang memberitakan Injil harus dihargai dengan upah.
B.   “Allah menciptakan dan bekerja dalam sistem. Dia telah merancang sistem tata surya, ekosistem, sistem pencernaan, sistem saraf, dan banyak lagi. Sistem persepuluhan digunakan oleh orang-orang Lewi (Bil. 18:26) dalam memelihara Bait Suci dan untuk menunjang mereka. Persamaan saat ini mungkin mereka yang mengabdikan hidup mereka untuk memberitakan Injil. Sistem persepuluhan Allah adalah cara yang dipilih-Nya untuk mendukung pelayanan, dan itu telah digunakan sepanjang sejarah keselamatan. Maka, mendukung pekerja-pekerja seperti itu dengan persepuluhan adalah dasar dan prinsip untuk pekerjaan Allah.”
C.   1 Kor. 9:13, 14  “Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? 14  Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.”
D.   2 Kor. 11:8 “Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, supaya aku dapat melayani kamu!”
1.    Kontkes ayat:
a.    Paulus berbicara seperti mengejek bahwa ia telah menerima upah dari gereja Makedonia yang miskin untuk melayani jemaat Korintus yang kaya.
b.    Maksud Paulus kepada gereja di Korintus adalah bahwa mereka yang memberitakan Injil layak untuk digaji.
E.    Kutipan-kutipan Roh Nubuat
1.     “Perpuluhan diasingkan untuk suatu maksud khusus. Perpuluhan tidak boleh dianggap sebagai dana sosial. Tetapi khusus diabdikan untuk membantu mereka yang membawa pekabaran Allah kepada dunia, dan tak boleh diselewengkan dari maksud ini.”—Ellen G. White, Counsels on Stewardship, hlm. 103.
2.     “Persepuluhan harus pergi kepada mereka yang bekerja dalam membagikan firman dan doktrin, apakah mereka itu laki-laki atau perempuan.” – Ellen G. White, Manuscripts 149, 1899.
3.    “Persepuluhan harus digunakan untuk satu tujuan, untuk mendanai para pendeta yang telah ditunjuk oleh Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya. Itu harus digunakan untuk menyokong mereka yang berbicara akan firman hidup kepada dunia, dan yang memikul beban memelihara kawanan umat Allah.” – Ellen G. White, Manuscripts  82, 1904.

V.   DISELAMATAN OLEH IMAN (ROMA 4:3-5)
A.   Rom 4:3-5  Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." 4  Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. 5  Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran
B.   Abraham dibenarkan karena iman kepada Allah… tanda beriman dapat dilihat dalam kehidupan yang menuruti/melakukan perintah Allah (Abraham memberikan persepuluhan, Kej. 14:20; Ibr. 7:2-10).
C.   Hal-hal yang perlu diingat dalam keselamatan oleh iman:
1.    Kita tidak diselamatkan karena perbuatan kita, tetapi oleh kasih karunia Allah melalui iman didalam Yesus Kristus. (Roma 3:19-24)
2.    Keselamatan adalah pemberian Allah diberikan kepada yang tidak layak menerimanya. Keselamatan datang karena jasa pengorbanan Kristus yang sempurna yang dikreditkan ke rekening kita. (Ef. 2:8, 9)
3.    Persepuluhan bukanlah sebuah tindakan yang menyelamatkan kita, itu tidak lebih seperti perbuatan baik lainnya yang sebagai orang Kristen kita telah diciptakan untuk melakukannya. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Ef. 2:10).
D.   “Jika kita mengasihi Allah, kita akan menuruti-Nya. Persepuluhan adalah ekspresi luar dari kesadaran kita bahwa kita, sesungguhnya, hanya sekadar penatalayan di sini, dan bahwa kita berutang segalanya kepada Allah. Sebagaimana hari Sabat adalah pengingat mingguan Allah sebagai Pencipta dan Penebus, mengembalikan persepuluhan dapat berfungsi dalam cara yang sama: Itu mengingatkan kita bahwa kita bukan milik kita sendiri dan bahwa hidup kita dan keselamatan adalah karunia dari Allah. Sebagai hasilnya, kita dapat mengenali realitas itu dan menghidupkan kehidupan iman, mengakui bahwa pengembalian persepuluhan adalah ekspresi yang sangat nyata dari iman itu.”
E.    Teladan hidup oleh Iman: Janda Miskin di Kaabah (Lukas 21:1-4)

KESIMPULAN
·         Lima dampak persepuluhan:
1.      Memenuhi Rumah Perbendaharaan Persepuluhan Allah
2.      Mendanai Misi Bersama Allah
3.      Mendapatkan Berkat-berkat Allah
4.      Membiayai Pemberita Injil
5.      Diselamatkan oleh Iman
·         Kutipan Roh Nubuat:
“Begitu pula dengan tuntutan Allah atas kita. Dia menempatkan harta-Nya dalam tangan manusia, tetapi menuntut bahwa persepuluhan harus setia disisihkan untuk pekerjaan-Nya. Dia menuntut bagian ini untuk ditempatkan di dalam perbendaharaan-Nya. Itu harus diberikan kepada-Nya sebagai milik-Nya; itu adalah suci dan digunakan untuk tujuan-tujuan suci, untuk mendukung orang-orang yang membawa pekabaran keselamatan ke seluruh penjuru dunia. Dia mencadangkan bagian ini, harta itu sesungguhnya boleh mengalir ke dalam rumah perbendaharaan-Nya dan bahwa terang kebenaran dapat dibawa kepada mereka yang dekat dan mereka yang jauh. Oleh setia menuruti persyaratan ini kita mengakui bahwa semua milik Allah.”—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 386.



PELAYANAN PDT. BRUSSI SORITON


Kamis, 15 Februari 2018

KEJUJURAN KEPADA ALLAH


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 1 TAHUN 2018
PENATALAYANAN MOTIVASI HATI

PELAJARAN 7
KEJUJURAN KEPADA ALLAH


Ayat Hafalan:
“Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan." Lukas 8:15.


PENDAHULUAN
·         Seorang Penatalayan haruslah seorang yang jujur
o   Lukas 8:15 “Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
o   Dalam versi King James Version (KJV): Luk 8:15  “But that on the good ground are they, which in an honest and good heart, having heard the word, keep it, and bring forth fruit with patience.”
o   Terjemahan bebas:  Tetapi yang jatuh di tanah yang baik adalah mereka, yang adalah jujur dan baik hati, ketika mendengar Firman itu, menyimpannya, dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
·         Apakah hati yang jujur itu, dan bagaimana menyingkapkannya?
·         Definisi Kejujuran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia online (https://kbbi.web.id/jujur):
o   Jujur /ju·jur/ a [1] lurus hati; tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya); [2] tidak curang (misalnya dalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku) [3] tulus; ikhlas;
o   Kejujuran/ke·ju·jur·an/ n sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati)
·         “Budaya modern sering melihat kejujuran sebagai sesuatu yang samar-samar, etika relativitas; banyak orang kadang-kadang tidak jujur tetapi berpendapat itu dapat diterima asalkan pelanggarannya tidak terlalu besar. Juga keadaan tertentu, ditegaskan, bisa membenarkan beberapa ketidakjujuran.”
·         Dalam pelajaran pekan ini kita akan belajar konsep rohani dari kejujuran melalui praktik persepuluhan dan melihat mengapa persepuluhan sangat penting kepada seorang penatalayan dan penatalayanan.

KENAPA KITA HARUS JUJUR DALAM MENGEMBALIKAN PERSEPULUHAN? (4 ALASAN).

      I.          (ALASAN 1) KARENA MENGEMBALIKAN PERSEPULUHAN DENGAN JUJUR ADALAH PERINTAH ALLAH
A.   Maleaki 3:8  “Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!”
B.   Allah menghendaki agar umat-umat-Nya mengembalikan persepuluhan dengan jujur.
C.   Fakta: Beberapa anggota jemaat tidak jujur dalam mengembalikan persepuluhan.
D.   Kutipan Roh Nubuat tentang ketidakjujuran dalam jemaat:
“Ketidakjujuran dipraktikkan di seluruh tatanan kita, dan ini adalah penyebab suam-suam kuku pada pihak orang yang mengaku percaya kebenaran. Mereka tidak terhubung dengan Kristus dan sedang menipu jiwa mereka sendiri.”—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 4, hlm. 310.
E.    Nasihat Yesus tentang kesetiaan – (perkara kejujuran)
Lukas 16:10  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 
F.    Kutipan Roh Nubuat untuk jujur dalam mengembalikan persepuluhan:
“Tidak ada imbauan yang dibuat untuk ucapan syukur atau kedermawanan. Ini adalah soal kejujuran yang sederhana. Persepuluhan adalah milik Tuhan; dan Ia memohon supaya kita mengembalikan kepada-Nya apa yang menjadi milik-Nya.... Jikalau kejujuran merupakan suatu prinsip kehidupan bisnis yang penting, maka tidakkah kita harus mengakui kewajiban kita pada Allah - kewajiban yang menggarisbawahi setiap kewajiban lain?”—Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm. 126.

    II.          (ALASAN 2) KARENA MENGEMBALIKAN PERSEPULUHAN DENGAN JUJUR ADALAH TANDA BERIMAN KEPADA ALLAH.
A.   Kejadian 28:20-22  Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, 21  sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. 22  Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu." 
B.   Konteks ayat:
Yakub menyatakan imannya kepada Allah dengan bernazar untuk memberikan persepuluhan dari setiap hasil usahanya walaupun dia belum melihat/ mengalami berkat-berkat Allah.
C.   Definisi Iman:
Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
D.   Iman orang Kristen haruslah sama dengan dengan iman yang dimiliki oleh Abraham -- Ia mau mengorbankan anak yang dikasihinya, karena diperintahkan Allah.
E.    Agar iman sempurna kita harus memandang kepada Yesus.
Ibrani 12:2  Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 
F.    Yesus sebagai penyempurna iman kita, pernah mengatakan untuk tidak mengabaikan mengembalikan persepuluhan.
Lukas 11:4 “Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”

  III.          (ALASAN 3) KARENA MENGEMBALIKAN PERSEPULUHAN DENGAN JUJUR ADALAH PERSEMBAHAN KUDUS BAGI TUHAN
A.   Imamat 27:30  Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN. 
B.   “Persepuluhan milik Tuhan dan karena itu kudus. Itu tidak menjadi kudus melalui sumpah atau tindakan penyucian. Itu benar-benar kudus karena sifat alaminya; itu adalah milik Tuhan. Tidak ada seorang pun kecuali Allah memiliki hak itu. Tidak ada yang bisa menguduskannya bagi Tuhan, karena persepuluhan tidak pernah bagian dari harta benda seseorang.”—Ángel Manuel Rodríguez, Stewardship Roots (Silver Spring, Md.: Stewardship Ministries Department, 1994), hlm. 52.
C.   Persepuluhan adalah kudus, sebagaimana hari Sabat adalah kudus.
1.    Kata “kudus” berasal dari kata Ibrani ‘kadosh’ yang berarti “diasingkan untuk penggunaan kudus.”
2.    Hari Sabat dan persepuluhan terhubung dengan cara ini. Kita mengasingkan hari ketujuh Sabat sebagai suci, sebagai kudus; dan kita mengasingkan persepuluhan sebagai milik suci Allah, sebagai sesuatu yang kudus.
D.   Kutipan Roh Nubuat:
“Allah telah menyucikan hari ketujuh. Bagian waktu yang tertentu itu diasingkan oleh Allah sendiri untuk hari perbaktian, tetap suci hingga sekarang ini sebagaimana yang mula-mula disucikan oleh Khalik kita… Dalam cara yang sama perpuluhan dari penghasilan kita adalah ‘suci bagi Tuhan.’ Perjanjian Baru tidak menegaskan kembali hukum perpuluhan seperti juga halnya hukum Hari Sabat, karena syahnya kedua hal itu telah diketahui manfaat rohaninya yang dalam telah dijelaskan.... Di saat kita sebagai suatu umat berusaha dengan setia memberikan kepada Allah waktu yang khusus bagiNya, tidaklah pula kita berikan kepadaNya bagian harta kita yang Ia tuntut.”—Ellen G. White, Nasihat Penatalayanan, hlm. 44.

 IV.          (ALASAN 4) KARENA MENGEMBALIKAN PERSEPULUHAN DENGAN JUJUR ADALAH TANDA KEBANGUNAN DAN PEMBARUAN HIDUP
A.   2 Taw. 31:5  Segera setelah perintah ini tersiar, orang Israel membawa dalam jumlah yang besar hasil pertama dari pada gandum, anggur, minyak, madu dan segala macam hasil bumi. Mereka membawa juga persembahan persepuluhan dari segala sesuatu dalam jumlah yang besar. 
1.    Konteks Ayat: Raja Hizkia mengadakan kebangunan dan pembaruan hidup diantara bangsa Israel, salah satu tandanya adalah memberikan persepuluhan kepada Allah.
2.    Hal yang sama dilakukan juga oleh Nehemia.
a.    Neh 13:12  Maka seluruh orang Yehuda membawa lagi persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke perbendaharaan. 
B.   Kutipan Roh Nubuat:
“Kebangunan dan pembaruan adalah dua hal yang berbeda. Kebangunan menandakan pembaruan kehidupan rohani, menghidupkan kuasa pikiran dan hati, kebangkitan dari kematian rohani. Pembaruan menandakan reorganisasi, perubahan dalam ide dan teori, kebiasaan dan praktik.”—Ellen G. White, Christian Service, hlm. 42.
C.   Kutipan : “Hubungan antara kebangunan, pembaruan, dan persepuluhan adalah otomatis. Tanpa mengembalikan persepuluhan, kebangunan dan pembaruan adalah suam-suam kuku, jika itu adalah sekadar kebangunan. Terlalu sering kita sebagai orang Kristen berdiri menganggur di tempat penonton ketika kita harusnya secara aktif terlibat di pihak Tuhan. Kebangunan dan pembaruan menuntut komitmen, dan persepuluhan adalah bagian dari komitmen itu. Jika kita menahan dari Allah apa yang Dia minta dari kita, kita tidak bisa mengharapkan Dia menanggapi apa yang kita minta dari-Nya.” (Pelajaran SS, Hari Kamis, Paragraf 4).

KESIMPULAN
·      Sebagai seorang penatalayan kita harus memiliki kejujuran.
·      Sebagai penatalayan yang baik, kita harus mengembalikan dengan jujur persepuluhan kepada Allah, karena:
1.    Mengembalikan persepuluhan adalah perintah Allah
2.    Mengembalikan persepuluhan adalah tanda beriman kepada Allah
3.    Mengembalikan persepuluhan adalah persembahan kudus bagi Allah
4.    Mengembalikan persepuluhan adalah tanda pembaharuan hidup
·      Alasan yang terbesar kenapa kita harus mengembalikan persepuluhan dengan jujur, adalah karena Yesus telah mati diatas kayu salib agar kita semua dapat diselamatkan (Yoh. 3:16).
·      Allah akan memberkati kia dengan limpahnya, jika kita setia dalam tugas kita.
 “Roh cinta-diri nampaknya menghalangi manusia untuk memberikan kepada Allah apa yang menjadi milik-Nya. Allah telah membuat satu perjanjian yang istimewa dengan manusia yaitu jika mereka setia mengasingkan bagian yang ditentukan untuk mempercepat kerajaan Kristus, Tuhan akan memberkati mereka dengan limpah, sehingga tak ada tempat lagi untuk menaruh pemberian-pemberiannya. Tetapi jikalau manusia menahan milik Allah, dengan jelas Allah mengatakan, ‘Kamu kena kutuk.’”—Ellen G. White, Counsels on Stewardship, hlm. 77.




KLIK GAMBAR UNTUK MELIHAT
PELAYANAN PDT. BRUSSI SORITON