Jumat, 19 Oktober 2018

"SUPAYA MEREKA SEMUA MENJADI SATU"


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 4 TAHUN 2018
SATU DALAM KRISTUS

PELAJARAN 3
“SUPAYA MEREKA SEMUA MENJADI SATU”

Ayat Hafalan:
“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”
Yohanes  17:20, 21

Pelajaran sekolah sabat pekan ini menjelaskan kepada kita tentang persatuan didalam doa Yesus.

PERSATUAN DI DALAM DOA YESUS:

      I.          PERSATUAN DIRI-NYA DENGAN BAPA (YOH. 17:1-5)
A.   Joh 17:4, 5 “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” 

    II.          PERSATUAN MURID-MURID-NYA (YOH. 17:6-19)
A.   Yoh 17:9-11  Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu  10  dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. 11  Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. 

  III.          PERSATUAN ORANG-ORANG YANG AKAN PERCAYA KEPADA-NYA (YOH. 17:20-23)
A.   Yoh 17:20-21  Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;  supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 
B.   “Allah sedang memimpin suatu umat untuk berdiri dalam kesatuan yang sempurna di atas panggung kebenaran abadi.... Allah merancang agar umatNya semua masuk ke dalam kesatuan iman. Doa Kristus tepat sebelum penyaliban-Nya adalah agar murid-murid-Nya menjadi satu, sama seperti Dia satu dengan Bapa, agar dunia percaya bahwa Bapa telah mengutus Dia. Doa yang paling menyentuh dan indah ini menjangkau segala zaman, bahkan sampai hari ini; karena kata-kata-Nya adalah: 'Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka.” Betapa orang-orang yang mengaku pengikut Kristus seharusnya bersungguh-sungguh untuk menjawab doa ini dalam kehidupan mereka.”Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 4, hlm. 17.

 IV.          PERSATUAN DI DUNIA BARU (YOH. 17:24-29)
A.   Joh 17:24  Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. 


Jumat, 12 Oktober 2018

PENYEBAB PERPECAHAN

PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 4 TAHUN 2018
SATU DALAM KRISTUS

PELAJARAN 2
PENYEBAB PERPECAHAN



Ayat Hafalan:
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
Amsal 9:10

Pelajaran pekan ini menjelaskan kepada kita penyebab-penyebab perpecahan (Causes of Disunity):


PENYEBAB-PENYEBAB PERPECAHAN:

      I.          TIDAK SETIA KEPADA ALLAH
A.   Ul. 28:15, 25  "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:.. TUHAN akan membiarkan engkau terpukul kalah oleh musuhmu. Bersatu jalan engkau akan keluar menyerang mereka, tetapi bertujuh jalan engkau akan lari dari depan mereka, sehingga engkau menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi. “
B.    “Melalui Musa, Tuhan telah memaparkan di hadapan umat-Nya akibat ketidaksetiaan. Oleh menolak memelihara perjanjian-Nya, mereka sendiri menghentikan kehidupan yang diberikan Allah, dan berkat-Nya tak bisa dicurahkan ke atas mereka. Ada sesekali amaran-amaran ini ditaati, sehingga berkat-berkat yang limpah tercurah kepada bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa sekelilingnya turut diberkati melalui mereka itu. Tetapi di dalam sejarah mereka lebih sering melupakan Allah dan kehilangan pandangan terhadap kedudukan mereka yang tinggi sebagai wakil-wakil-Nya. Dari pelayanan yang Ia tuntut dari mereka, mereka merampok-Nya, lalu mereka merampas tuntunan keagamaan dan teladan kesucian dari sesamanya manusia. Mereka ingin mengambil bagi mereka sendiri buah-buah kebun anggur yang telah dipercayakan kepada mereka untuk menjaganya. Keserakahan dan kerakusan mereka menyebabkan mereka dihina bahkan oleh orang-orang kafir. Dengan demikian dunia kafir diberi kesan salah dalam menafsirkan sifat Allah dan undang-undang kerajaan-Nya”--Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 3, hlm. 12-13.

    II.          MERASA DIRI BENAR
A.   Hak. 2:18, 19  Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.  Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu. 
B.   Hak. 17:6  Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (band. Hakim 21:25).

  III.          KEPUTUSAN YANG TIDAK BIJAKSANA
A.   1 Raja 12:13, 14  “Raja menjawab rakyat itu dengan keras; ia telah mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua kepadanya;   ia mengatakan kepada mereka menurut nasihat orang-orang muda: "Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu, tetapi aku akan menambah tanggunganmu itu; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi." 
B.   "Sekiranya Rehabeam dan para penasihatnya yang kurang berpengalaman mengerti akan kehendak llahi terhadap orang Israel, maka mereka tentu mau memperhatikan permintaan orang banyak itu untuk mengadakan penertiban dalam administrasi pemerintahan. Tetapi pada saat kesempatan ada di tangan mereka selama rapat di Sikhem, mereka gagal mempertimbangkan sebab dan akibatnya, sehingga dengan demikian melemahkan pengaruh mereka kepada orang banyak itu untuk selama-lamanya. Ketentuan yang dinyatakan mereka untuk tidak mengubah dan malahan menambah penindasan yang diadakan selama pemerintahan Salomo secara tidak langsung bertentangan dengan rencana Allah bagi bangsa Israel, dan hal ini cukup memberikan bukti kepada orang banyak untuk meragukan kesungguh-sungguhan tujuan-tujuan mereka. Dalam usaha yang tak terasa dan tak bijaksana untuk menjalankan kekuasaan ini, raja dan para penasihat yang dipilihnya menunjukkan kecongkakan memegang jabatan dan kekuasaan." -Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 3, hlm. 73-74
C.   Sangat penting untuk memiliki hikmat: “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian “(Amsal 9:10)

 IV.          MELUPAKAN PERSATUAN KRISTEN
A.   1 Kor. 1:10-12  Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.  Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. 
B.   Paulus prihatin dengan perpecahan didalam jemaat Korintus – Dia kemudian memberi nasihat mengingatkan mereka akan persatuan didalam Kristus. Mereka harus “sehati sepikir.”

   V.          GURU-GURU PALSU
A.   Kis. 20:29, 30  “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.  Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.”
B.   Kol 2:8  Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. 
C.   Bagaimana melawan guru-guru palsu dan menjaga kesatuan gereja?
1.    “Memberitakan dengan benar perkataan kebenaran itu" (2 Tim 2: 15).
2.    ‘Menghindari omongan yang kosong dan yang tak suci” (2 Tim 2:16 NKJV).

APPEAL
“Tuhan menginginkan para hamba pilihan-Nya untuk belajar bagaimana bersatu dalam usaha yang harmonis. Tampaknya perbedaan antara karunia rohani mereka dan karunia rohani rekan kerja mereka terlalu besar sehingga sukar bagi mereka bersatu dalam usaha yang harmonis; tetapi ketika mereka mengingat bahwa ada beragam pikiran yang harus dijangkau, dan sebagian orang akan menolak kebenaran ketika disampaikan oleh seorang pekerja, dan hanya membuka hati mereka kepada kebenaran Tuhan ketika disajikan dengan cara yang berbeda oleh pekerja lain, mereka diharapkan akan berusaha untuk bekerja sama dalam kesatuan. Talenta mereka, betapapun beragamnya, semuanya bisa dikendalikan oleh Roh yang sama. Dalam setiap kata dan tindakan, kebaikan dan kasih akan dinyatakan; dan pada setiap pekerja dengan setia menempati tempat yang telah ditentukan, maka doa Kristus untuk kesatuan para pengikut-Nya akan terjawab, dan dunia akan tahu bahwa mereka ini adalah murid-murid-Nya.” – Ellen G. White, Gospel Workers, hlm. 483.

Jumat, 05 Oktober 2018

PENCIPTAAN DAN KEJATUHAN

PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 4 TAHUN 2018
SATU DALAM KRISTUS

PELAJARAN 1
PENCIPTAAN DAN KEJATUHAN


Ayat Hafalan:
Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."  Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Kejadian 15:5, 6

Pelajaran pekan ini menyatakan kepada kita akan rencana Allah sejak penciptaan untuk mempersatukan semua umat-Nya dalam penyembahan kepada-Nya.

RENCANA ALLAH UNTUK MEMPERSATUKAN UMAT-NYA:

      I.          EDEN – KESATUAN MELALUI IKATAN KASIH (KEJ. 1:26,27; 1 YOH. 4:7,8))
A.   Kej. 1:26, 27 “Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. “
B.   1 Yoh. 4:7, 8 “ Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”
C.   Kejadian 3 – Manusia jatuh kedalam dosa. Akibatnya:
1.    Rusaknya kesatuan
a.    Hubungan Allah dengan manusia rusak
b.    Hubungan Alam dengan manusia rusak
c.    Hubungan manusia dengan manusia rusak
2.    Allah membinasakan bumi dengan air bah – tetapi Nuh dan keluarganya diselamatkan.

    II.          MENARA BABEL – KESATUAN MELALUI SATU BAHASA (KEJ. 11:1-4)
A.   Gen 11:1-4  Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.  Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." 
B.   Keturunan Nuh, dengan “satu bahasa” mereka ingin membangun kota dan menara yang sampai kelangit – agar tidak terserak
C.   Dengan “satu bahasa” sebenarnya mereka miliki kesempatan untuk mengingat tindakan Allah di masa lalu yang menghukum dunia dengan air bah – tetapi mereka melupakan-Nya.
D.   Menara Babel adalah monumen yang menunjukkan hebatnya kebijaksanaan dan ketrampilan mereka – “mencari nama bagi kita sendiri” (Kej. 11:4)
E.    Pembangunan mereka itu berlawanan dengan firman Allah – Kej. 9:1 “Penuhilah bumi”
F.    Akibatnya: Allah mengacaukan bahasa mereka (Kej. 11:5-9) sehingga mereka tidak dapat melajutkan pembangunan mereka dan mereka terserak ke seluruh bumi.

  III.          ABRAHAM – KESATUAN MELALUI SATU ORANG PILIHAN ALLAH (KEJ. 12:1-4)
A.   Kej.  12:1-4  Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.   Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."  Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya.”
B.   Allah memilih Abraham, dengan tujuan agar setiap orang yang melihat berkat yang dimilikinya akan juga dapat percaya kepada-Nya.
C.   Abraham memberi kita beberapa elemen dasar yang penting bagi kesatuan Kristen:
1.    Dia mempraktikkan ketaatan (Ibr. 11:8)
2.    Dia memiliki harapan dan janji-janji Tuhan (Ibr. 11:9, 10)
3.    Dia percaya bahwa Allah akan memberikannya keturunan (Rm. 4:1-3)
4.    Dia percaya pada rencana keselamatan Allah (Kej. 22:1-19; Ibr. 11:17-19)

 IV.          ISRAEL – KESATUAN MELALUI SATU BANGSA PILIHAN ALLAH (UL. 7:6-8)
A.   Ulangan 7:6-8 “Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.   Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --  tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir. “
B.   Rencana Allah dengan memilih baginya satu umat adalah agar setiap bangsa yang melihat keistimewaan yang ada pada bangsa Israel dapat mengenal Dia dan karya penebusan-Nya.
C.    "Penurutan mereka kepada undang-undang Allah akan menjadikan mereka keajaiban dari kemakmuran di hadapan bangsa-bangsa di dunia. Ia dapat memberikan mereka hikmat dan kepandaian dalam segala pekerjaan yang sulit yang akan terus menjadi guru mereka dan akan memuliakan dan mengangkat mereka melalui penurutan kepada undang-undang-Nya. Jika menurut, mereka akan dilindungi dari penyakit-penyakit yang menimbulkan bencana kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan diberkati dengan kesegaran intelek. Kemuliaan Allah, keagungan dan kuasa-Nya, harus ditunjukkan dalam segala kemajuan. Mereka harus menjadi sebuah kerajaan imam dan raja-raja. Allah melengkapi mereka dengan setiap perlengkapan supaya menjadi bangsa yang termulia dalam dunia ini.”--Ellen G. White, Membina Kehidupan Abadi, hlm. 221.

APPEAL:
ALLAH RINDU AGAR GEREJA-NYA MEMILIKI KESATUAN
“Argumen yang paling meyakinkan yang dapat diberikan kepada dunia akan misi Kristus dapat ditemukan dalam kesatuan yang sempurna… sejalan pada kesatuan kita dengan kita Kristus akan menjadi kekuatan kita untuk menyelamatkan jiwa-jiwa.” Our High Calling, 170.


Jumat, 28 September 2018

PERJALANAN KE ROMA


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 3 TAHUN 2018
BUKU KISAH PARA RASUL

PELAJARAN 13
PERJALANAN KE ROMA

Ayat Hafalan:
“Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar…”
Kisah 27:24



PENDAHULUAN
Pelajaran pekan ini menyatakan kepada  kita bagaimana Paulus tetap setia mengabarkan injil di dalam segala keadaan.

      I.          KAPAL: MENGINJIL SAAT DI PERJALANAN (KIS. 27:1-26)
    II.          LAUT ADRIA: MENGINJIL SAAT KAPAL AKAN KARAM (KIS. 27:27-44)
  III.          PULAU MALTA: MENGINJIL SAAT TERDAMPAR (KIS. 28:1-10)
 IV.          ROMA: MENGINJIL SAAT  DITAWAN (KIS. 28:11-30)

KESIMPULAN
“Kristus telah memberikan kepada sidang suatu beban yang suci. Setiap anggota harus menjadi suatu saluran melalui mana Allah dapat memberikan kepada dunia harta kasih karunia-Nya, kekayaan Kristus yang tidak terselidiki. Tidak ada sesuatu yang Juruselamat inginkan begitu besar sebagaimana agen-agennya yang akan mewakilkan kepada dunia ini Roh-Nya dan tabiat-Nya. Tidak ada sesuatu yang dunia perlukan begitu banyak seperti pernyataan melalui manusia kasih Juruselamat. Segenap surga sedang menunggu pria dan wanita melalui siapa Allah dapat menyatakan Kuasa Kekristenan. ”-Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jld. 7, hlm. 505, 506.

Jumat, 14 September 2018

PENAHANAN DI YERUSALEM


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 3 TAHUN 2018
BUKU KISAH PARA RASUL

PELAJARAN 11
PENAHANAN DI YERUSALEM


Ayat Hafalan:
Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma." 
Kisah 23:11


PENDAHULUAN
Pelajaran Sekolah Sabat pekan ini menjelaskan kepada kita akan keberanian Paulus dan perlindungan Allah kepadanya untuk menjalankan misi.

      I.          KEBERANIAN PAULUS
A.   Berani untuk pergi ke Yerusalem walaupun mendapat amaran (Kis. 21:10-14)
B.    Keberaniannya berbeda dengan keberanian yang dimiliki oleh para Rasul di Yerusalem (Kis. 21:15-26) – mereka sepertinya takut kehilangan pengaruh diantara orang Yahudi.
C.    Berani untuk menghadapi tuduhan palsu kepadanya di Bait Allah (Kis. 21:27-40)
D.   Berani untuk berkhotbah tentang pengalamanya bertemu Yesus di hadapan orang-orang Yahudi dan Farisi (Kis. 22:1-22).
E.    Berani berbicara tentang kebangkitan orang mati dihadapan Mahkama Agama – Mayoritas orang Farisi; tidak percaya kebangkitan orang mati (Kis. 23:1-10).

    II.          PERLINDUNGAN ALLAH KEPADA PAULUS UNTUK MENYELESAIKAN MISI KE ROMA
A.   Melepaskannya dari orang-orang banyak yang hendak membunuhnya di Bait Allah melalui seorang kepala pasukan Roma (Kis. 21:27-40).
B.    Melepaskannya dari penyiksaan kepala pasukan melalui kewarganegaraannya (Kis. 22:23-29)
C.    Melepaskannya dari usaha pembunuhan komplotan orang-orang Yahudi melalui kemenakannya (Kis. 23:12-22).

KESIMPULAN
 “Setan terus bekerja melalui agennya untuk mematahkan dan menghancurkan semangat orang-orang yang telah Tuhan pilih untuk menyelesaikan pekerjaan yang besar dan baik. Mereka mungkin siap untuk mengorbankan bahkan kehidupan itu sendiri untuk kemajuan pekerjaan Kristus, namun penipu ulung akan menawarkan kepada saudara-saudara mereka keragu-raguan tentang mereka yang, jika diterima, akan merusak kepercayaan pada integritas karakter mereka, dan dengan demikian melumpuhkan pengaruh mereka. Terlalu sering dia berhasil membawa mereka, melalui saudara-saudara mereka sendiri, kesedihan hati seperti itu yang dengan murah hati Allah campur tangan dengan memberi hamba-hamba yang teraniaya itu istirahat. Setelah tangan dilipat ke atas dada yang tak berdenyut, ketika suara peringatan dan dorongan itu diam, maka mereka yang keras kepala akan mungkin terdorong untuk melihat dan menghargai berkat-berkat yang telah mereka abaikan dari mereka. Kematian mereka mungkin berhasil mencapai apa yang gagal dilakukan selama hidup mereka.” Ellen G. White, Kisah Para Rasul, hal. 351.

Jumat, 17 Agustus 2018

PERJALANAN MISIONARIS PAULUS YANG PERTAMA


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 3 TAHUN 2018
BUKU KISAH PARA RASUL

PELAJARAN 7
PERJALANAN MISIONARIS PAULUS YANG PERTAMA


Ayat Hafalan:
“Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa.”
Kisah 13:38, 39.


PENDAHULUAN
1.      Kisah 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." 
2.      Perkataan dari Malaikat itu digenapi ketika Barnabas dan Paulus mengadakan perjalanan misionaris yang pertama pada tahun 46-48 TM.
3.      Perjalanan misionaris ini memberikan pertumbuhan terpenting dalam sejarah gereja Kristen. Perjalanan itu memperkenalkan Paulus sebagai pemimpin dalam menyebarkan Firman Allah kepada orang Non-Yahudi. Dimana ia kemudian menjadi penulis dari bagian terbesar Perjanjian Baru yang kita miliki hari ini.
4.      Pada pekan ini kita akan melihat perjalanan misionaris mereka yang pertama itu, untuk melihat bagaimana Roh Kudus memimpin mereka dalam pelayanan, metode yang mereka gunakan, dan rintangan yang mereka hadapi; untuk menjadi contoh bagi pelayanan kita hari ini.

PERJALANAN MISIONARIS KRISTEN YANG PERTAMA

      I.          MISI DI PULAU SIPRUS (Kis. 13:4)
A.   Latar Belakang Pulau Siprus: Pulau itu terletak di sudut timur laut Laut Tengah, tidak jauh dari Antiokhia. Nama Siprus berasal dari kata Yunani yang berarti “tembaga” karena pulau itu memang terkenal dengan tembaganya. Pulau Siprus menjadi propinsi Roma pada tahun 58 (Kis. 13:4-12). Penduduk pulau Siprus telah mendengar Injil dari orang-orang Kristen yang melarikan diri dari penganiayaan di Yerusalem (Kis. 11:19, 20). Barnabas adalah seorang Penduduk Siprus – berarti Barnabas sedang pulang kampung.
B.   Dua kota di pulau Siprus yang disinggahi Barnabas dan Paulus:
1.    SALAMIS (Kis. 13:5)
a.    Latar Belakang: Salamis adalah kota di bagian timur pulau Siprus  dan merupakan kota pelabuhan utama. Kota itu mempunyai pelabuhan alam yang baik sehingga terjadi banyak kegiatan perniagaan. Pada abad pertama terdapat banyak orang Yahudi disana.
b.    Metode Pelayanan: Paulus , Barnabas dan Yohanes masuk ke Sinagog dan berkhotbah (Kis. 13:5). -- Tidak diceritakan rintangan dan keberhasilan yang didapatkan mereka dalam kota Salamis.
2.    PAFOS (Kis. 13:6-12).
a.    Latar Belakang: Pafos adalah kota di sebelah barat pulau Siprus. 100 mil dari kota Salamis di bagian timur. Kota ini dijadikan perwakilan pemerintahan Roma di pulau itu. Pafos memiliki kuil dewi Aphrodite dimana penyembahan kepadanya sangat sensual.
b.    Metode pelayanan:  Mereka mungkin berkhotbah di Sinagog terlebih dahulu (seperti yang mereka lakukan di Salamis) kemudian mereka dikisahkan berusaha menjalin persahabatan dengan gubernur pulau itu – Sergius Paulus -  seorang yang cerdas (ay. 7)
c.    Rintangan: Seorang tukang sihir dan nabi palsu bernama Baryesus atau Elimas – menghalang-halangi Paulus dan Barnabas untuk mendekati sang Gubernur (ay. 8), tetapi rintangan ini dapat dipatahkan dengan kuasa Allah – dimana Baryesus/ Elimas di kutuk menjadi buta oleh Paulus (ay. 9-11)
d.    Keberhasilan: Mereka dapat memenangkan kepercayaan dari Sergius Paulus – sang Gubernur (ay. 12).

    II.          MISI DI ANTIOKIA-PISIDIA (Kis. 13:13-49)
A.   Setelah dari pulau Siprus, mereka pergi ke Perga dan kemudian ke Antiokhia di Pisidia (ay. 14) – Hal menarik setelah mereka tiba di wilayah Pisisdia, Lukas tidak lagi menggunakan kata “Saulus”tetapi "Paulus" (Kis. 13:9).
B.   Latar belakang: Wilayah Pisidia adalah wilayah dataran tinggi di Asia kecil. Wilayah Pisidia berbatasan dengan wilayah Likaonia disebelah timur dan utara, dengan Pamfilia  di bagian Selatan, dan Propinsi Asia di bagian utara dan barat. Kota terbesar di wilayah adalah Antiokia.
C.   Metode Pelayanan:
1.    Mereka masuk ke rumah ibadat orang Yahudi setiap hari Sabat dan mencari kesempatan untuk berbicara (ay. 14-42, 44).  Ay. 16-41 menyatakan bahwa Paulus diberi kesempatan untuk berbicara dan ia berkhotbah dengan berani tentang Yesus.
2.    Khotbah Paulus dibagi dalam tiga bagian utama:
a.    Pilihan Allah akan Israel dan martabat Daud sebagai raja (Kis. 13:17-23); bagian ini dimaksudkan untuk membangun satu titik temu dengan pendengar Yahudinya.
b.     Yesus sebagai penggenapan janji-janji Allah akan keturunan Daud yang akan membawa keselamatan kepada Israel (Kis. 13:24-37).
c.    Panggilan: Bahaya untuk menolak keselamatan yang ditawarkan melalui Yesus (Kis. 13:38-41).
D.   Rintangan: Pemimpin orang Yahudi di Antiokia menjadi iri hati. Mereka kemudian menghujat dan membantah apa yang dikatakan oleh Paulus (ay. 45). Mereka kemudian menghasut para perempuan terkemuka dan para pembesar sehingga mereka menganiaya dan mengusir Paulus dan Barnabas dari daerah itu (ay. 50).
E.    Keberhasilan: Mereka dapat membuat banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi di kota itu untuk percaya kepada mereka (ay. 43).

  III.          MISI DI IKONIUM-GALATIA (Kis. 14:1-7)
A.   Latar belakang kota Ikonium: Kota ini terletak di pinggiran dataran tinggi wilayah Galatia. Daerahnya diaiiri dengan baik. Hasil pertaniannya banyak dan makmur.
B.   Metode pelayanan: Barnabas dan Paulus ikut beribadah didalam Sinagog (ay.1) dan mengajar mereka dengan tanda-tanda dan mujizat-mujizat (ay. 3).
C.   Keberhasilan: “sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya”  (ay. 1).
D.   Rintangan: Orang-orang Yahudi kembali menjadi iri hati dan membuat gerakan untuk menyiksa dan melempari mereka dengan batu (ay. 5). Akibatnya: Barnabas dan Paulus harus menyingkir ke wilayah Likaonia.

 IV.          MISI DI LIKAONIA (Kis. 14:8-20)
A.   Di wilayah Likaonia, Barnabas dan Paulus masuk kedalam dua kota; Listra dan Derbe (ay. 8, 21). Listra adalah desa di dataran tinggi di wilayah Likaonia. Suatu desa pertahanan dari kekaisaran Romawi. Desa yang tidak terkenal, sekitar delapan belas mil (kira-kira 29 Km) barat daya Ikonium.
B.   Metode pelayanan:
1.    Barnabas dan Paulus mengadakan mujizat penyembuhan kepada seorang lumpuh (ay. 8-10) dan mereka mendapatkan kesempatan untuk berkhotbah tentang injil (ay. 15-17).
2.    Orang banyak sangat terkesan dengan mukjizat sehingga mereka keliru mengira Paulus dan Barnabas Dewa-- Barnabas sebagai Zeus, dewa tertinggi dalam rumah dewa Yunani, dan Paulus sebagai Hermes, pelayan dan juru bicara Zeus. Sebenarnya, orang banyak hendak mempersembahkan korban-korban kepada mereka.
C.   Rintangan: Orang Yahudi dari Antiokia dan Ikonium datang dan melempari Paulus dengan batu – mereka kira Paulus sudah mati (ay. 19) setelah peristiwa itu mereka pergi ke Derbe (ay. 21-22) dan mereka menguatkan jemaat yang telah ada disana.
D.   Setelah dari Derbe, Barnabas dan Paulus kembali ke Kota Antiokia di Siria. Melalui jalan mereka datang

KESIMPULAN
1.    Beberapa pelajaran dari perjalanan misionaris yang pertama:
·         Pelayanan misi ini adalah untuk semua orang untuk dibawa kepada Yesus Kristus.
·         Pelayanan misi memiliki banyak tantangan tetapi akan berhasil jika kita selalu mengandalkan Roh Kudus.
2.    Tulisan Roh Nubuat: "Dalam semua upaya misionaris mereka, Paulus dan Barnabas berusaha untuk mengikuti teladan Kristus yang rela berkorban, setia, dan tekun bekerja bagi jiwa-jiwa. Tetap siaga, tekun, tidak mengenal lelah, tiada tawar menawar dengan kecendrungan hati, atau kenyamanan pribadi, tetapi dengan kecemasan penuh doa serta kegiatan yang tiada hentinya mereka menabur benih-benih kebenaran. Dan dengan penaburan benih itu para rasul dengan berhati-hati memberi petunjuk praktis yang tidak ternilai harganya kepada semua yang berdiri untuk Injil. Roh ketekunan dan rasa takut yang saleh membuat, dalam pikiran murid-murid yang baru, suatu kesan yang mendalam mengenai pentingnya pekabaran Injil."—Ellen G. White, The Acts of the Apostles, p. 186