Senin, 07 Oktober 2019

NEHEMIA


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 4 TAHUN 2019
EZRA DAN NEHEMIA

PELAJARAN 2
NEHEMIA



Ayat Hafalan:
“Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, kataku: "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya.”
Nehemia 1: 4, 5.


PENDAHULUAN
A.   Pelajaran pekan lalu menjelaskan bahwa ada dua kelompok yang telah kembali dari pembuangan di Babilon ke Yerusalem sebelum Nehemia.
1.    Kelompok pertama di pimpin oleh Zerubabel, pada tahun 538 SM, oleh dekret raja Koresh.
2.    Kelompok kedua di pimpin oleh Ezra, pada tahun 457 SM, oleh Dekret Artahsasta.
B.   Namun kedua kelompok itu belum menyelesaikan pembangunan kota Yerusalem karena mendapat tantangan dari bangsa-bangsa sekitar, karena takut Israel menjadi bangsa yang perkasa seperti dulu (Ezra 4:6-24).
C.   Tuhan tetap melindungi orang Israel: Allah memanggil Nehemia untuk menjadi pemimpin kelompok yang ketiga untuk pulang ke Yerusalem dan menyelesaikan pembangunan kembali kota itu – tahun 445/446 SM.
D.   Pelajaran pekan ini menjelaskan kepada kita bagaimana Allah menggunakan Nehemia untuk menggenapi janji-Nya kepada orang Israel.

NEHEMIA MENJADI ALAT TUHAN UNTUK MENGGENAPI JANI-NYA

      I.          NEHEMIA MENERIMA KABAR BURUK
A.   Neh. 1:1-4 Riwayat Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan, datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem. 3 Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. 4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari.”
B.   Kitab Nehemia dibuka dengan kabar buruk yang didengar oleh Nehemia - sama seperti kitab Daniel (Dan. 1:1, 2)
C.   Nehemia mendengar kabar buruk ini di Susan ketika ia melayani di istana kerajaan sebagai juru minuman. -- puri Susan adalah salah satu dari empat pusat pemerintahan kekaisaran Persia.
D.   Kabar buruk itu disampaikan oleh Hanani - kemungkinan besar adalah sanak keluarga dari Nehemia (Neh. 1:1; 7:2) atau hanya seorang Israel.
E.    Kabar buruk ini disampaikan kepada Nehemia sekitar petengahan November atau pertengahan Desember tahun 445 SM, sekitar 13 tahun setelah Ezra kembali ke Yerusalem.
F.    Isi dari kabar buruk:
1.    Orang belum dapat membangun kembali Yerusalem dan musuh telah menghancurkan tembok-tembok kota, membuat kota itu tidak aman dan sunyi sepi.
2.    Raja Artahsasta menghentikan kemajuan pembangunan karena ada protes dari orang-orang di seberang sungai Efrat (Ezra 4)
3.    Sekalipun bait suci dibangun kembali, tetapi pelayanan belum berfungsi dengan semestinya karena orang-orang yang dibutuhkan untuk pelayanan bait suci tidak sanggup hidup di Yerusalem.
G.   Nehemia ketika mendengar kabar buruk itu, secara otomatis berpaling kepada Allah - Dia tidak menghakimi orang-orang Yehuda - Dia berlutut dan mulai berdoa dan puasa.
H.   Aplikasi: Ketika mendengar kabar buruk, datanglah pada Allah dalam doa.

    II.          DOA NEHEMIA
A.   Nehemia 1:5-11 (baca)  - Nehemia berdoa kepada Allah.
B.   Doa Nehemia memiliki komposisi yang indah. Perhatikan struktur dari doa itu:
1.    Ya, TUHAN, Engkau maha besar dan berkemurahan (Neh. 1:5)
2.   Dengarkanlah aku (Neh.1:6)
3.    Pengakuan Dosa (Neh. 1:6,7)
4.    Ingatlah janji-janji-Mu (Neh. 1:8-9)
2.   Dengarkanlah aku (Neh. 1:11)
1.    Allah menjamin kemakmuran dan belas kasihan (Neh. 1:11)
C.   Doa Nehemia menceritakan kebesaran Allah, keberdosaan bangsa Israel, dan diakhiri dengan teriakan minta tolong.
D.   Doa Nehemia menyerupai doa Daniel dalam Daniel 9, dan mungkin saja Nehemia akrab dengan doa itu.
E.    Hal-hal penting dalam Doa Nehemia:
1.     Doanya tidak memulainya dengan teriakan minta tolong, tetapi lebih dulu menyatakan kebenaran tentang siapa Tuhan itu: Besar dan Mengagumkan.
2.    Nehemia menunjukkan bahwa Tuhan memegang perjanjian-Nya dan mengasihani mereka yang mengasihi-Nya, seolah mengingatkan Tuhan bahwa Dia selalu setia dan sekarang.
3.    Inti dari doa itu terdapat dalam ayat 8: “Ingatlah!” --”Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa.  Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana.
4.    Nehemia tidak takut menuntut janji-janji Allah dan mengingtkan Allah akan janji-janji-Nya.
F.    Aplikasi: Ketika berdoa kepada Allah, adalah penting untuk menuntut janji-janji Allah didalam firman-Nya.

  III.          NEHEMIA BERBICARA
A.   Neh. 2:1-5 Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, 2 bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut. 3 Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?" 4 Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, 5 kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali." 
B.   Nehemia mendapat kesempatan berbicara pada saat dia sedang melakukan pekerjaannya sebagai juru minuman raja.
C.   Jabatan juru minuman adalah jabatan yang sangat penting pada saat itu, karena memiliki akses langsung dan terus menerus dengan raja. -- mereka mencicipi minuman yang disediakan bagi raja untuk mencegah penyakit atau kematian sang raja.
D.   Herodotus, seorang penulis sejarah, menjelaskan bahwa bangsa Persia sangat menghormati juru minuman, mereka dianggap sebagai pejabat tinggi.
E.    Nehemia mendapat kesempatan untuk berbicara kepada raja, sekitar bulan April tahun 444 SM - sebagai jawaban doanya. --- empat bulan sejak Hanani dan orang-orang Yahudi membawa kabar buruk kepadanya, selama itu Nehemia berdoa dan berpuasa kepada Allah.
F.    Ellen. G. White menulis -- “Nehemia seringkali mempertaruhkan jiwanya demi keselamatan bangsanya. Tetapi kini ketika ia berdoa suatu rencana kudus terjadi didalam pikirannya. Ia memutuskan bahwa jikalau sekiranya ia memenangkan hati raja, dan bantuan yang diperlukan berupa peralatan dan bahan, maka ia sendiri akan memikul tugas untuk membangun kembali tembok-tembok Yerusalem dan memulihkan kekuatan Israel secara nasional. Maka ia memohon kepada Tuhan untuk memberikan kepaanya kemurahan di depan raja, sehingga rencana ini dapat dilaksanakan. ‘Dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini, katanya memohon ‘dan mendapat belas kasihan dari orang ini.’ Empat bulan lamanya Nehemia menunggu kesempatan yang baik untuk menyampaikan permohonan kepada raja.” -- Alfa dan Omega, jld. 4. hlm. 222.
G.   Nehemia mendapat kesempatan berbicara ketika raja sedang bersama-sama dengan ratu (Neh. 2:6)- kemungkinan ini adalah acara pribadi, karena tidak biasa bagi ratu untuk selalu hadir untuk jamuan makan resmi.
H.   Nehemia tidak segera menyebutkan Yerusalem, untuk menjaga agar raja tidak memiliki gagasan yang terbentuk sebelumnya, tetapi sebaliknya ia membuat daya tarik emosional kepada raja tentang sesuatu yang bersifat pribadi kepadanya. Pada saat nama tempat itu disebutkan, raja telah dimenangkan.
I.      AplikasI: Apapun pekerjaan kita, itu adalah suatu kesempatan untuk menceritakan tentang Allah.

 IV.          NEHEMIA DIUTUS
A.   Neh 2:9, 10  Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda menyertai aku. 10  Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, mendengar hal itu, mereka sangat kesal karena ada orang yang datang mengusahakan kesejahteraan orang Israel. 
B.   Permintaan Nehemia diterima oleh Raja - Neh. 2:8 -- “Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.”
C.   Raja kemudian mengutus Nehemia dengan surat yang harus disampaikan kepada Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pejabat tinggi daerah di seberang sungai, untuk membuka jalan apa yang harus dikerjakan oleh Nehemia. Raja juga memerintahkan Asaf, penjaga hutan raja, untuk memberi Nehemia kayu yang diperlukan untuk membangun kembali kota, tembok, dan gerbang bait suci.
D.   Nehemia diutus sekitar tahun 445/444 SM.
E.    Nehemia mendapati tiga penentang utama pembangunan kota Yerusalem:
1.    Sanbalat, gubernur Samaria di utara
2.    Tobia, gubernur Amon di sebelah timur -- Namanya diambil dari nama Yahudi, yang berarti “Tuhan itu baik” (nama anaknya Yohanan, yang berarti “Tuhan maha pemurah”)
3.    Gesyem orang Arab di bagian Selatan (Neh. 2:18, 19), yang menguasai Edom dan Moab.
F.    Ellen G. White menulis tentang tiga penentang pembangunan itu: “Kedatangan Nehemia di Yerusalem dengan pengawalan tentara menunjukkan bahwa ia datang dengan suatu tugas yang penting, memicu kecemburuan suku-suku kafir yang hidup tidak jauh dari kota itu, yang sudah seringkali memelihara permusuhan mereka terhadap orang-orang Yahudi dengan menyinggung dan menghina mereka. Yang paling menonjol dari perbuatan jahat ini ialah beberapa kepala suku tertentu, Sanbalat orang Horon, dan Tobia orang Amon, dan Gesyem orang Arab. Sejak awal para pemimpin ini mengawasi dengan mata yang kritis akan pergerakan Nehemia dan berusaha dengan segala cara untuk menghalang-halangi rencana-rencananya dan merintagi pekerjaannya” -- Alfa dan Omega, jld. 4. hlm. 227.
G.   Aplikasi: Tetap setia didalam pekerjaan Allah, meskipun menghadapi banyak masalah.

   V.          NEHEMIA BERSIAP UNTUK TUGASNYA
A.   Neh 2:11-15 Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di sana, 12 bangunlah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapapun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi. 13 Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api. 14 Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu gerbang Mata Air dan ke kolam Raja. Karena binatang yang kutunggangi tidak dapat lalu di tempat itu, 15 aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari dan menyelidiki dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk melalui pintu gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang.
B.   Nehemia didalam persiapan menjalankan tugasnya membuktikkan bahwa dia adalah orang yang tepat dalam mengerjakan tugasnya -- Allah tidak salah pilih.
C.   Nehemia menunjukkan pelajaran dalam kepemimpinan:
1.    Nehemia tidak memberitahukan kepada siapapun tentang rencana-Nya (Neh. 2:12), baik kepada musuh dan para pemimpin orang Israel - Nehemia memperhitungkan.
2.    Nehemia mengawasi dan merencanakan dengan baik setiap pekerjaan yang akan dilakukan sebelum pekerjaan itu dilakukan.
3.    Nehemia pada saat menjelaskan tugasnya; pertama-tama menguraikan apa yang telah Allah lakukan dalam pekerjaan ini lalu kemudian dia menambahkan kata-kata Raja.
D.   Nehemia menunjukkan imannya ketika dia menjawab hinaan dan olokan dari para penentangnya: Neh. 2: 19-20 “Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?" Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!"
E.    Aplikasi: Percakapan kita menunjukkan siapa kita dan apa sesungguhnya yang kita percayai -- percakapkanlah selalu tentang kasih Allah. 

KESIMPULAN
1.    Allah memilih Nehemia menjadi alat-Nya untuk menggenapi janji-Nya
2.    Nehemia merasa terpanggil karena mendengar kabar buruk dari Yerusalem
3.    Nehemia menjadikan pekerjaannya sebagai juru minum raja untuk mendapatkan kesempatan berbicara demi keselamatan bangsanya.
4.    Nehemia berhasil didalam tugasnya karena kesetiaannya kepada Allah dan selalu menjaga hubungan dengan Allah melalui doa.

PANGGILAN
1.    Marilah kita berikan kehidupan kita kepada Allah untuk digunakan bagi pekerjaan-Nya.
2.    Marilah kita setia kepada Allah meskipun menghadapi banyak ujian dan masalah.
3.    Marilah kita menggunakan pekerjaan kita sekarang untuk penginjilan
4.    Marilah kita setia berhubungan dengan Allah melalui Doa – kunci SUKSES.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar