PELAJARAN
SEKOLAH SABAT
KWARTAL 4
TAHUN 2019
EZRA DAN
NEHEMIA
PELAJARAN
2
NEHEMIA
Ayat
Hafalan:
“Ketika
kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari.
Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, kataku: "Ya,
TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang
pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan
tetap mengikuti perintah-perintah-Nya.”
Nehemia 1:
4, 5.
PENDAHULUAN
A.
Pelajaran pekan
lalu menjelaskan bahwa ada dua kelompok yang telah kembali dari pembuangan di
Babilon ke Yerusalem sebelum Nehemia.
1.
Kelompok pertama
di pimpin oleh Zerubabel, pada tahun 538 SM, oleh dekret raja Koresh.
2.
Kelompok kedua di
pimpin oleh Ezra, pada tahun 457 SM, oleh Dekret Artahsasta.
B.
Namun kedua
kelompok itu belum menyelesaikan pembangunan kota Yerusalem karena mendapat
tantangan dari bangsa-bangsa sekitar, karena takut Israel menjadi bangsa yang
perkasa seperti dulu (Ezra 4:6-24).
C.
Tuhan tetap
melindungi orang Israel: Allah memanggil Nehemia untuk menjadi pemimpin
kelompok yang ketiga untuk pulang ke Yerusalem dan menyelesaikan pembangunan
kembali kota itu – tahun 445/446 SM.
D.
Pelajaran pekan
ini menjelaskan kepada kita bagaimana Allah menggunakan Nehemia untuk
menggenapi janji-Nya kepada orang Israel.
NEHEMIA MENJADI ALAT TUHAN UNTUK MENGGENAPI JANI-NYA
I.
NEHEMIA MENERIMA
KABAR BURUK
A.
Neh.
1:1-4 Riwayat Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh,
ketika aku ada di puri Susan, datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku
dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang
Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang
Yerusalem. 3 Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di
daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam
keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya
telah terbakar. 4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan
berkabung selama beberapa hari.”
B.
Kitab Nehemia
dibuka dengan kabar buruk yang didengar oleh Nehemia - sama seperti kitab
Daniel (Dan. 1:1, 2)
C.
Nehemia mendengar
kabar buruk ini di Susan ketika ia melayani di istana kerajaan sebagai juru
minuman. -- puri Susan adalah salah satu dari empat pusat pemerintahan kekaisaran
Persia.
D.
Kabar buruk itu
disampaikan oleh Hanani - kemungkinan besar adalah sanak keluarga dari Nehemia
(Neh. 1:1; 7:2) atau hanya seorang Israel.
E.
Kabar buruk ini
disampaikan kepada Nehemia sekitar petengahan November atau pertengahan
Desember tahun 445 SM, sekitar 13 tahun setelah Ezra kembali ke Yerusalem.
F.
Isi dari kabar
buruk:
1.
Orang belum dapat
membangun kembali Yerusalem dan musuh telah menghancurkan tembok-tembok kota,
membuat kota itu tidak aman dan sunyi sepi.
2.
Raja Artahsasta
menghentikan kemajuan pembangunan karena ada protes dari orang-orang di
seberang sungai Efrat (Ezra 4)
3.
Sekalipun bait
suci dibangun kembali, tetapi pelayanan belum berfungsi dengan semestinya
karena orang-orang yang dibutuhkan untuk pelayanan bait suci tidak sanggup hidup
di Yerusalem.
G.
Nehemia ketika
mendengar kabar buruk itu, secara otomatis berpaling kepada Allah - Dia tidak
menghakimi orang-orang Yehuda - Dia berlutut dan mulai berdoa dan puasa.
H.
Aplikasi: Ketika
mendengar kabar buruk, datanglah pada Allah dalam doa.
II.
DOA NEHEMIA
A.
Nehemia 1:5-11
(baca) - Nehemia berdoa kepada Allah.
B.
Doa Nehemia
memiliki komposisi yang indah. Perhatikan struktur dari doa itu:
1.
Ya, TUHAN, Engkau
maha besar dan berkemurahan (Neh. 1:5)
2.
Dengarkanlah aku
(Neh.1:6)
3.
Pengakuan Dosa
(Neh. 1:6,7)
4.
Ingatlah
janji-janji-Mu (Neh. 1:8-9)
2.
Dengarkanlah aku
(Neh. 1:11)
1.
Allah menjamin
kemakmuran dan belas kasihan (Neh. 1:11)
C.
Doa Nehemia
menceritakan kebesaran Allah, keberdosaan bangsa Israel, dan diakhiri dengan
teriakan minta tolong.
D.
Doa Nehemia
menyerupai doa Daniel dalam Daniel 9, dan mungkin saja Nehemia akrab dengan doa
itu.
E.
Hal-hal penting
dalam Doa Nehemia:
1.
Doanya tidak memulainya dengan teriakan minta
tolong, tetapi lebih dulu menyatakan kebenaran tentang siapa Tuhan itu: Besar
dan Mengagumkan.
2.
Nehemia
menunjukkan bahwa Tuhan memegang perjanjian-Nya dan mengasihani mereka yang
mengasihi-Nya, seolah mengingatkan Tuhan bahwa Dia selalu setia dan sekarang.
3.
Inti dari doa itu
terdapat dalam ayat 8: “Ingatlah!” --”Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada
Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan
di antara bangsa-bangsa. Tetapi, bila
kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-serta
melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan
Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk
membuat nama-Ku diam di sana.”
4.
Nehemia tidak
takut menuntut janji-janji Allah dan mengingtkan Allah akan janji-janji-Nya.
F.
Aplikasi: Ketika
berdoa kepada Allah, adalah penting untuk menuntut janji-janji Allah didalam
firman-Nya.
III.
NEHEMIA BERBICARA
A.
Neh.
2:1-5 Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta,
ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan
menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum
pernah terjadi di hadapan raja, 2 bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa
mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu
aku menjadi sangat takut. 3 Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja
untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat
pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya
habis dimakan api?" 4 Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa
yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta
langit, 5 kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap
baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan
nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."
B.
Nehemia mendapat
kesempatan berbicara pada saat dia sedang melakukan pekerjaannya sebagai juru
minuman raja.
C.
Jabatan juru
minuman adalah jabatan yang sangat penting pada saat itu, karena memiliki akses
langsung dan terus menerus dengan raja. -- mereka mencicipi minuman yang
disediakan bagi raja untuk mencegah penyakit atau kematian sang raja.
D.
Herodotus,
seorang penulis sejarah, menjelaskan bahwa bangsa Persia sangat menghormati
juru minuman, mereka dianggap sebagai pejabat tinggi.
E.
Nehemia mendapat
kesempatan untuk berbicara kepada raja, sekitar bulan April tahun 444 SM -
sebagai jawaban doanya. --- empat bulan sejak Hanani dan orang-orang Yahudi
membawa kabar buruk kepadanya, selama itu Nehemia berdoa dan berpuasa kepada
Allah.
F. Ellen. G. White menulis -- “Nehemia
seringkali mempertaruhkan jiwanya demi keselamatan bangsanya. Tetapi kini
ketika ia berdoa suatu rencana kudus terjadi didalam pikirannya. Ia memutuskan
bahwa jikalau sekiranya ia memenangkan hati raja, dan bantuan yang diperlukan
berupa peralatan dan bahan, maka ia sendiri akan memikul tugas untuk membangun
kembali tembok-tembok Yerusalem dan memulihkan kekuatan Israel secara nasional.
Maka ia memohon kepada Tuhan untuk memberikan kepaanya kemurahan di depan raja,
sehingga rencana ini dapat dilaksanakan. ‘Dan biarlah hamba-Mu berhasil hari
ini, katanya memohon ‘dan mendapat belas kasihan dari orang ini.’ Empat bulan
lamanya Nehemia menunggu kesempatan yang baik untuk menyampaikan permohonan
kepada raja.” -- Alfa dan Omega, jld. 4. hlm. 222.
G.
Nehemia mendapat
kesempatan berbicara ketika raja sedang bersama-sama dengan ratu (Neh. 2:6)-
kemungkinan ini adalah acara pribadi, karena tidak biasa bagi ratu untuk selalu
hadir untuk jamuan makan resmi.
H.
Nehemia tidak
segera menyebutkan Yerusalem, untuk menjaga agar raja tidak memiliki gagasan
yang terbentuk sebelumnya, tetapi sebaliknya ia membuat daya tarik emosional
kepada raja tentang sesuatu yang bersifat pribadi kepadanya. Pada saat nama
tempat itu disebutkan, raja telah dimenangkan.
I.
AplikasI: Apapun
pekerjaan kita, itu adalah suatu kesempatan untuk menceritakan tentang Allah.
IV.
NEHEMIA DIUTUS
A.
Neh 2:9, 10
Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat dan
menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja menyuruh panglima-panglima
perang dan orang-orang berkuda menyertai aku. 10 Ketika Sanbalat,
orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, mendengar hal itu, mereka
sangat kesal karena ada orang yang datang mengusahakan kesejahteraan orang
Israel.
B.
Permintaan
Nehemia diterima oleh Raja - Neh. 2:8 -- “Dan raja mengabulkan permintaanku
itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.”
C.
Raja kemudian
mengutus Nehemia dengan surat yang harus disampaikan kepada Sanbalat, orang
Horon, dan Tobia, orang Amon, pejabat tinggi daerah di seberang sungai, untuk
membuka jalan apa yang harus dikerjakan oleh Nehemia. Raja juga memerintahkan
Asaf, penjaga hutan raja, untuk memberi Nehemia kayu yang diperlukan untuk
membangun kembali kota, tembok, dan gerbang bait suci.
D.
Nehemia diutus
sekitar tahun 445/444 SM.
E.
Nehemia mendapati
tiga penentang utama pembangunan kota Yerusalem:
1.
Sanbalat,
gubernur Samaria di utara
2.
Tobia, gubernur
Amon di sebelah timur -- Namanya diambil dari nama Yahudi, yang berarti “Tuhan
itu baik” (nama anaknya Yohanan, yang berarti “Tuhan maha pemurah”)
3.
Gesyem orang Arab
di bagian Selatan (Neh. 2:18, 19), yang menguasai Edom dan Moab.
F.
Ellen G. White
menulis tentang tiga penentang pembangunan itu: “Kedatangan Nehemia di
Yerusalem dengan pengawalan tentara menunjukkan bahwa ia datang dengan suatu
tugas yang penting, memicu kecemburuan suku-suku kafir yang hidup tidak jauh
dari kota itu, yang sudah seringkali memelihara permusuhan mereka terhadap
orang-orang Yahudi dengan menyinggung dan menghina mereka. Yang paling menonjol
dari perbuatan jahat ini ialah beberapa kepala suku tertentu, Sanbalat orang
Horon, dan Tobia orang Amon, dan Gesyem orang Arab. Sejak awal para pemimpin
ini mengawasi dengan mata yang kritis akan pergerakan Nehemia dan berusaha
dengan segala cara untuk menghalang-halangi rencana-rencananya dan merintagi
pekerjaannya” -- Alfa dan Omega, jld. 4. hlm. 227.
G.
Aplikasi: Tetap
setia didalam pekerjaan Allah, meskipun menghadapi banyak masalah.
V.
NEHEMIA BERSIAP
UNTUK TUGASNYA
A.
Neh
2:11-15 Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di
sana, 12 bangunlah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang
saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapapun rencana yang
akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak
ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi. 13 Demikian pada
malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular
Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok
Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan
api. 14 Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu gerbang Mata Air
dan ke kolam Raja. Karena binatang yang kutunggangi tidak dapat lalu di tempat
itu, 15 aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari dan menyelidiki
dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk melalui pintu
gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang.
B.
Nehemia didalam
persiapan menjalankan tugasnya membuktikkan bahwa dia adalah orang yang tepat
dalam mengerjakan tugasnya -- Allah tidak salah pilih.
C.
Nehemia
menunjukkan pelajaran dalam kepemimpinan:
1.
Nehemia tidak
memberitahukan kepada siapapun tentang rencana-Nya (Neh. 2:12), baik kepada
musuh dan para pemimpin orang Israel - Nehemia memperhitungkan.
2.
Nehemia mengawasi
dan merencanakan dengan baik setiap pekerjaan yang akan dilakukan sebelum pekerjaan
itu dilakukan.
3.
Nehemia pada saat
menjelaskan tugasnya; pertama-tama menguraikan apa yang telah Allah lakukan
dalam pekerjaan ini lalu kemudian dia menambahkan kata-kata Raja.
D.
Nehemia
menunjukkan imannya ketika dia menjawab hinaan dan olokan dari para
penentangnya: Neh. 2: 19-20 “Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang
Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka
mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan
itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?" Aku menjawab mereka,
kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami,
hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau
hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!"
E.
Aplikasi:
Percakapan kita menunjukkan siapa kita dan apa sesungguhnya yang kita percayai
-- percakapkanlah selalu tentang kasih Allah.
KESIMPULAN
1.
Allah memilih
Nehemia menjadi alat-Nya untuk menggenapi janji-Nya
2.
Nehemia merasa
terpanggil karena mendengar kabar buruk dari Yerusalem
3.
Nehemia
menjadikan pekerjaannya sebagai juru minum raja untuk mendapatkan kesempatan
berbicara demi keselamatan bangsanya.
4.
Nehemia berhasil
didalam tugasnya karena kesetiaannya kepada Allah dan selalu menjaga hubungan
dengan Allah melalui doa.
PANGGILAN
1.
Marilah kita
berikan kehidupan kita kepada Allah untuk digunakan bagi pekerjaan-Nya.
2.
Marilah kita
setia kepada Allah meskipun menghadapi banyak ujian dan masalah.
3.
Marilah kita
menggunakan pekerjaan kita sekarang untuk penginjilan
4.
Marilah kita
setia berhubungan dengan Allah melalui Doa – kunci SUKSES.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar