Kamis, 24 Oktober 2019

MENGHADAPI PERLAWANAN


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 4 TAHUN 2019
EZRA DAN NEHEMIA

PELAJARAN 4
MENGHADAPI PERLAWANAN



Ayat Hafalan:
“Tetapi mata Allah mengamat-amati para tua-tua orang Yahudi, sehingga mereka tidak dipaksa berhenti oleh orang-orang itu sampai ada berita diterima oleh Darius dan kemudian dikirim kembali surat jawaban mengenai hal itu. 
Ezra 5: 5.

PENDAHULUAN
A.   Ezra 3-6 menceritakan perlawanan terhadap pembangunan kembali bait suci.
B.   Ezra 7:1 menyebutkan nama Ezra untuk pertama kali. Pada saat ia datang pada tahun 457 SM, segalanya berubah, kota Yerusalem bersama temboknya mulai dibangun kembali secara tidak teratur.
C.   Neh. 1-6 menyatakan bahwa setelah tiga belas tahun kemudian, Nehemia tiba (dikirim oleh Artahsasta pada 444 SM) dan pembangunan tembok akhirnya dilanjutkan. Meskipun perlawanan sangat kuat, pekerjaan itu selesai dalam 52 hari (Neh. 6:5).
D.   Kitab Ezra dan Nehemia memiliki tema umum: Perlawanan terhadap pekerjaan Allah.
E.    Pelajaran pekan ini menjelaskan kepada kita bagaimana orang-orang Israel menghadapi setiap perlawanan dalalm membangun kembali kota Yerusalem.

MENGHADAPI PERLAWANAN

      I.          PERLAWANAN DIMULAI
A.   Ezr 4:1-5  Ketika lawan orang Yehuda dan Benyamin mendengar, bahwa orang-orang yang pulang dari pembuangan itu sedang membangun bait suci bagi TUHAN, Allah Israel, 2  maka mereka mendekati Zerubabel serta para kepala kaum keluarga dan berkata kepada mereka: "Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu, karena kamipun berbakti kepada Allahmu sama seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon, raja Asyur, yang memindahkan kami ke mari." 3  Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: "Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Koresh, raja negeri Persia." 4  Maka penduduk negeri itu melemahkan semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun. 5  Bahkan, selama zaman Koresh, raja negeri Persia, sampai zaman pemerintahan Darius, raja negeri Persia, mereka menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu dan menggagalkan  rancangan mereka.
C.   Orang Israel mendapat perlawanan dari orang-orang yang hidup di sekitar kota Yerusalem, karena mereka menolak bantuan dari orang-orang itu.
D.   Orang Israel menolak bantuan dari orang lain untuk membangun bait suci, alasan:
1.    Karena mereka adalah “lawan” (ay. 1) – hanya pura-pura baik.
2.    Karena mereka adalah bangsa campuran dan agama mereka adalah agama campuran (Raja 17:24-41).
3.    Karena orang Israel menyadari bahwa kota Yerusalem dan bait suci dihancurkan oleh karena nenek moyang mereka telah berkompromi dengan agama kafir di sekitar mereka.
E.    Aplikasi: Jangan berkompromi!



    II.          PARA NABI MEMBERI SEMANGAT
A.   Ezr 5:1-5  Tetapi nabi Hagai dan Zakharia bin Ido, kedua nabi itu, bernubuat terhadap orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan di Yerusalem dalam nama Allah Israel, yang menyertai mereka. 2  Pada waktu itu mulailah Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak membangun rumah Allah yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah. 3  Tetapi pada waktu itu juga datanglah kepada mereka Tatnai, bupati daerah sebelah barat sungai Efrat, bersama-sama dengan Syetar-Boznai dan rekan-rekan mereka, dan beginilah katanya kepada mereka: "Siapakah yang memberi perintah kepadamu untuk membangun rumah ini dan menyelesaikan tembok ini?" 4  Lalu katanya pula kepada mereka: "Siapakah nama-nama orang yang mendirikan bangunan ini?" 5  Tetapi mata Allah mengamat-amati para tua-tua orang Yahudi, sehingga mereka tidak dipaksa berhenti oleh orang-orang itu sampai ada berita diterima oleh Darius dan kemudian dikirim kembali surat jawaban mengenai hal itu. 
B.   Allah melalui para nabi – Hagai dan Zakaria – memberikan semangat kepada mereka dalam menghadapi perlawanan.
C.   “Nabi Hagai dan Zakaria diangkat untuk menghadapi krisis ini. Dalam menggerakkan kesaksian utusan-utusan yang ditunjuk ini mengungkapkan kepada orang banyak penyebab kesulitan mereka. Kurangnya kemakmuran jasmaniah adalah akibat kelalaian menaruh kepentingan Allah yang nomor satu, kata nabi-nabi itu. Sekiranya orang Israel telah menghormati Allah, sekiranya mereka telah menunjukkan penghormatan dan penghargaan yang layak kepada-Nya, dengan menjadikan pembangunan rumah-Nya sebagai pekerjaan mereka yang nomor satu, maka mereka akan dapat mendatangkan hadirat dan berkat-Nya.” Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 174.
D.   Aplikasi: Allah selalu memiliki orang-orang untuk memberikan semangat kepada umat-umat-Nya pada saat mereka menghadapi kesulitan.

  III.          PENGHENTIAN PEKERJAAN
A.   Ezr 4:23, 24  Maka setelah salinan surat raja Artahsasta dibacakan kepada Rehum, dan Simsai, panitera, serta rekan-rekan mereka, berangkatlah mereka dengan segera ke Yerusalem mendapatkan orang-orang Yahudi, dan dengan kekerasan mereka memaksa orang-orang itu menghentikan pekerjaan itu. 24  Pada waktu itu terhentilah pekerjaan membangun rumah Allah yang di Yerusalem, dan tetap terhenti sampai tahun yang kedua zaman pemerintahan Darius, raja negeri Persia.
B.   Penduduk di daerah itu menulis surat gugatan melawan orang-orang Yahudi pada masa raja Darius, Ahasyweros dan Artahsasta – mereka berusaha menghentikan pekerjaan di Yerusalem.
C.   Penduduk daerah sekitar menghasut dengan mengatakan bahwa jika kota itu dibangun kembali, maka raja akan kehilangan kekuasaanya atas wilayah itu karena di masa lalu Yerusalem menjadi tempat pemberontakan dan masalah.
D.   Raja Artahsasta percaya akan tuduhan ini – dan memerintahkan untuk menghentikan pekerjaan itu, dan orang-orang mengirim pasukan untuk mencegah pembangunan lebih lanjut dari kota itu.
E.    Oleh karena perlawanan-perlaanan ini membuat orang Yahudi menjadi takut. Sehingga mereka menghentikan pekerjaan pembangunan.
F.    Aplikasi:  Ketakutan dapat melumpuhkan pikiran kita, dan gantinya berfokus pada Allah, kita menjadi putus asa dan tidak berdaya.


 IV.          NEHEMIA MENGAMBIL TINDAKAN (444 SM)
A.   Neh. 4:12-14  Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: "Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka," 13 maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka. 14 Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu." 
C.   Nehemia 4 menceritakan tindakan-tindakan Nehemia memimpin orang Yahudi menghadapi perlawananan:
1.    Nehemia menguatkan hati mereka: “Jangan kamu takut kepada mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dasyat!”
2.    Nehemia menempatkan orang-orang di sekeliling tembok dengan senjata sehingga setiap keluarga siap untuk bertempur.
3.    ia membagi para pekerjanya menjadi dua kelompok, yang satu bekerja dan yang lainnya memegang senjata.
4.    Ia membuat ketentuan khusus untuk semua orang yang bekerja membangun tembok, karena mereka paling dekat dengan bahaya. Masing-masing pembangun harus memegang pedang dengan tangan yang satu dan dengan tangan yang lainnya mereka menyusun batu bata membangun tembok.
D.   Aplikasi: Perlindungan terbaik adalah TUHAN.

   V.          MELAKUKAN SUATU “PEKERJAAN BESAR”
A.   Neh 6:3 Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!" 
B.   Nehemia menyatakan bahwa pekerjaan yang dilakukannya adalah sebuah “pekerjaan besar” dan dia tidak ingin diganggu. Prinsipnya itu melepaskan dia dari upaya pembunuhan oleh Sanbalat dan Gesyem yang terus-menerus mengirim surat meminta dia untuk datang kepada mereka di lembah Ono.
C.   Nehemia menganggap pekerjaan untuk Allah itu “besar” dan lebih penting karena ia menyadari bahwa kehormatan nama Allah sedang dipertaruhkan di Yerusalem.
D.   Tulisan Roh Nubuat: “Dalam pengabdian Nehemia yang teguh kepada pekerjaan Allah dan keteguhannya yang sama dalam ketergantungannya atas Allah, terletak sebab kegagalan musuh-musuhnya untuk menyeretnya ke dalam kuasa mereka. Jiwa yang lengah mudah jatuh menjadi mangsa pencobaan; tetapi dalam kehidupan yang mempunyai cita-cita yang luhur suatu maksud yang menyerap, kejahatan hanya memperoleh pijakan sedikit. Iman orang yang senantiasa maju tidak menjadi lemah; karena di atas, di bawah, di seberang, ia mengenal Kasih Yang Tak Terbatas, melaksanakan segala sesuatu untuk menyelesaikan rencana-Nya yang baik. Hamba-hamba Allah yang sejati bekerja dengan dengan suatu tekad yang tidak akan gagal oleh sebab takhta anugerah senantiasa menjadi pertahanan mereka.” Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 250.
E.    Nehemia juga mengetahui bahwa Semaya dan beberapa nabi lain (Neh. 6:10-14) telah disuap oleh Sanbalat dan Tobiah untuk membusukkan nama Nehemia dihadapan orang-orang Israel.
F.    Tulisan Roh Nubuat: “Perlawanan dan keputusasaan yang dihadapi para pembangun pada zaman Nehemia dari musuh secara terang-terangan dan berpura-pura berlaku sebagai sahabat sama bentuknya dengan pengalaman yang akan dihadapi oleh orang-orang yang melakukan pekerjaan Allah sekarang. Orang-orang Kristen dicobai, bukan saja oleh kemarahan, kesombongan musuh-musuh yang kejam, melainkan oleh kelengahan, sifat plin-plan, kesuaman, dan pengkhianatan orang-orang yang menyatakan diri mereka sebagai sahabat dan penolong.” Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 234-235.
G.   Aplikasi: Pekerjaan Allah harus menjadi pekerjaan besar kita.


KESIMPULAN
1.    Nehemia menolak bantuan dari orang-orang disekitar Yerusalem karena dia mengetahui bahwa bantuan itu adalah pura-pura.
2.    Nasihat nabi Hagai dan Zakaria memberikan semangat didalam menghadapi perlawanan.
3.    Rasa takut kepada musuh mereka membuat pekerjaan pembangunan terhenti.
4.    Nehemia menguatkan hati orang-orang Israel dengan menuntun mereka untuk percaya kepada Allah dan melakukan setiap perintah-Nya.
5.    Nehemia menganggap pekerjaan pembangunan itu adalah pekerjaan yang besar. Karena pekerjaan itu adalah pekerjaan Allah.

PANGGILAN
1.    Marilah kita tidak berkompromi dengan kejahatan.
2.    Marilah kita saling memberi semangat dalam pekerjaan TUHAN.
3.    Marilah kita memandang pada “Allah yang maha besar dan dashyat” pada saat menghadapi masalah dan ujian.
4.    Marilah kita mengutamakan pekerjaan Allah, jadikan itu sebagai pekerjaan terbesar kita.


Minggu, 13 Oktober 2019

PANGGILAN ALLAH


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 4 TAHUN 2019
EZRA DAN NEHEMIA

PELAJARAN 3
PANGGILAN ALLAH


Ayat Hafalan:
“Terpujilah TUHAN, Allah nenek moyang kita, yang dengan demikian menggerakkan hati raja, sehingga ia menyemarakkan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem.”
Ezra 7: 27.

PENDAHULUAN
A.   Allah memanggil Ezra dan Nehemia untuk tugas khusus; membangun kembali tembok-tembok dan gerbang-gerbang Yerusalem. Tetapi yang lebih penting, Allah memanggil orang-orang ini untuk “membangun kembali” umat Allah yang sisa agar mereka sekali lagi berfungsi sebagai misionaris bagi dunia.
B.   Ezra menanggapi panggilan Allah dengan menjadi guru firman-Nya – mengajar orang-orang tentang Allah dan persiapan pekerjaan pembangunan Yerusalem.
C.   Nehemia menerima panggilan Allah dengan secara khusus membangun kembali struktur fisik Yerusalem, untuk mengilhami orang-orang membela keadilan, memercayai perlindungan Allah, dan mewujudkan reformasi dalam kehidupan sipil bangsa.
D.   Pelajaran pekan ini menjelaskan kepada kita tentang Panggilan Allah kepada Ezra dan Nehemia.

PANGGILAN ALLAH KEPADA EZRA DAN NEHEMIA

      I.          PANGGILAN EZRA DAN NEHEMIA
A.   Panggilan Ezra
1.    Ezra 7:10 Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel. 
2.    Kata “bertekad” atau “memantapkan” datang dari kata ‘kun’ dalam Bahasa Ibrani. Kata itu diterjemahkan sebagai “menyiapkan, menentukan, menguhkan, memantapkan, atau mengamankan.” – memberi pengertian bahwa Ezra dengan tegas menetapkan atau bertekad dalam hatinya untuk mencari Allah.
3.    Ezra dipilih karena:
a.    Ia mau untuk pergi
b.    Ia seorang pemimpin
c.    Ia adalah seorang guru dan ahli kitab yang trampil
d.    Ia telah bertekad untuk mencari Allah.
4.    Pekerjaan Ezra, setelah tiba di Yerusalem, mengajar firman Allah – hasilnya setelah 13 tahun pekerjaannya menunjukkan hasil – pada saat tembok kota dibangun, orang Israel mengadakan pertemuan raya.
B.   Penggilan Nehemia
1.    Nehemia 1:1-11 (baca)
2.    Nehemia dipilih karena:
a.    Hatinya tertuju pada Allah dan bangsa itu
b.    Dia gelisah karena mengetahui pekerjaan di Yerusalem telah berhenti
c.    Dia memiliki hasrat untuk pekerjaan itu – sama seperti Ezra.
d.    Dia menawarkan diri untuk tugas itu.
C.   Aplikasi: Ketika kita mengatur hidup untuk berjalan dengan Allah maka kehidupan kita akan dipimpin oleh Allah.

    II.          WAKTU NUBUATAN
A.   Dan 9:24  Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus. 25  Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan. 26  Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan. 27 Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu." 
B.   Panggilan Allah kepada Ezra terjadi pada tahun yang sama ketika Raja Artahsasta mengeluarkan dekret, yaitu tahun 457 SM – tahun dan peristiwa ini berhubungan dengan nubuatan Daniel 9:24-27.
C.   Waktu Nubuatan 70 Minggu dalam Daniel 7:24-27:
1.    1 minggu = 7 hari/ 7 tahun -- (1 hari = 1 tahun – Bil. 14:34)
2.    70 minggu = 70 x 7 = 490 hari/ tahun
D.   Tahun 457 SM adalah tanda dimulainya nubuatan 70 minggu -- “dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali (Dan. 7:25)”.
E.    Tahun 457 diambil sebagai tahun dimulai nubuatan 70 minggu, karena:
1.    Tahun itu adalah tahun ketujuh pemerintahan raja Artahsasta 1, dimana dia mengeluarkan dekrit yang memberi perhatian secara khusus kepada kota Yerusalem, Ezra. 7: 27, 28 – berbeda dengan dekret-dekret sebelumnya yaitu dari Koresh dan Darius.
2.    Tahun 457 SM adalah juga awal dari nubuatan 2300 hari dalam Daniel 8:14 -- jadi dekret Artahsasta menjadi titik awal dari dua nubuatan ini.
F.    Nubuatan 70 minggu itu berakhir pada tahun 34 TM, yakni ketika Injil mulai diberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi (ditandai dengan penganiayaan terhadap gereja mula-mula dan kematian Stefanus)
G.   Pertengahan Minggu pada minggu yang ke 70 adalah tahun 31 TM. Ketika Yesus mati di Salib.
H.   Aplikasi: Allah selalu bekerja selaras dengan Nubuatan-Nya.


  III.          TUJUH PULUH MINGGU DAN 2300 HARI
A.   Dan. 9:24 Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus. 
B.   Dan. 8:14 Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar." 
C.   Nubuatan 70 minggu dalam Daniel 9:24-27 memiliki hubungan dengan nubuatan 2300 hari dalam Daniel 8:14, karena:
1.    Kata “ditetapkan” dalam kalimat “tujuh puluh minggu ditetapkan,” secara harafiah berarti “tujuh puluh minggu di  potong” – kata itu tidak digunakan di ayat lain dalam Alkitab, hanya ditemukan dalam literature Yahudi, dan kata itu mengandung arti “memotong” dari sesuatu yang lebih panjang.
2.    Daniel 8 menampilkan nubuatan 2300 hari (2300 tahun), yang titik awalnya tidak dinyatakan dalam Daniel 8, maka secara logis dipahami bahwa ketika bab berikutnya (Daniel 9) berbicara tentang nubuatan 70 minggu (490 tahun) sebagai yang “ditetapkan” atau “dipotong” maka itu hanya dapat “dipotong” dari nubuatan 2300 tahun.
D.   Alasan-alasan mengapa nubuatan 70 minggu dalam Daniel 9:24-27 dan nubuatan 2300 hari dalam Daniel 8:14 saling berhubungan:
1.    Keduanya adalah nubuatan waktu
2.    Istilah khusus “penglihatan” dan “pengertian” mengaitkan keduanya (lihat Dan. 8:26, 27 dan 9:23)
3.    Interpretasi dari kedua nubuatan ini sama-sama diberikan oleh Gabriel (lihat Dan. 8:16 dan 9:21)
4.    Satu-satunya bagian penglihatan yang tidak dijelaskan dalam Daniel 8 adalah penglihatan tentang 2300 petang dan pagi dalam Dan. 8:14
5.    Daniel 8 berisi penglihatan dan kemudian sebagain interpretasinya, sementara Daniel 9 hanya interpretasi saja, dalam hal ini interpretasi dari satu-satunya bagian dari Daniel 8 yang tidak diinterpretasikan – yakni nubuatan 2300 hari dalam Dan. 8:14, bagian dari penglihatan yang Daniel tidak mengerti (lihat Dan. 8:27).
E.    Aplikasi: Sangat penting untuk mempelajari dengan teliti setiap nubuatan dalam Alkitab.

 IV.          PILIHAN ALLAH
A.   Roma 8:28, 29 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 29  Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 
B.   Kitab Roma menjelaskan kepada kita tentang Panggilan Allah.
C.   Roma 8 menyatakan:
1.    Allah menentukan manusia untuk menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya, dan tidak mengatakan bahwa Allah menentukan kita untuk diselamatkan atau dikutuk, dan bahwa kita tidak memiliki pilihan lain.
2.    Allah memilih kita untuk mengubah kita. – Kita harus diubahkan untuk mencerminkan Anak Allah.
3.    Orang-orang yang Allah panggil Dia juga membenarkan (menjadikan kita orang benar) dan memuliakan (menguduskan) – Roma 8:30 -- kita tidak dibiarkan mengubah diri kita sendiri, tetapi sebaliknya, Allah berjanji untuk melaksanakan perubahan ini dengan kuasa-Nya.
D.   Roma 9, Paulus membahas pemilihan Allah untuk suatu tugas tertentu.
1.    Orang Israel dipilih untuk membawa kabar baik tentang Allah kepada dunia.
2.    Ungkapan “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau” (Rm. 9:13) secara umum disalahpahami berarti bahwa Allah mengasihi satu dari bersaudara itu. Padahal dalam konteks pasal ini, Paulus mengatakan bahwa Yakub dipilih tetapi Esau tidak.
3.    Yakub dipilih untuk menjadi Bapa dari bangsa Israel.
E.    Roma 8 dan 9 menyatakan ada dua jenis pemilihan yang Allah lakukan:
1.    Allah memilih setiap orang untuk keselamatan dan menghendaki agar kita diubahkan serupa dengan gambaran Yesus.
2.    Allah memilih orang yang berbeda-beda untuk tugas-tugas khusus.
F.    Aplikasi: Allah rindu agar kita melakukan setiap tugas dari-Nya dengan setia.

   V.          TANGGUNG JAWAB KITA
A.   Rom 9:20, 21  Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? 
B.   Jika kita dipanggil Allah, kita tetap masih memiliki kebebasan memilih dalam menerima atau menolak panggilan itu, sebagaimana halnya kita bebas memilih dengan menerima atau menolak keselamatan yang Ia tawarkan kepada kita semua
C.   Pemilihan Allah untuk tugas tertentu adalah bagian dari rencana-Nya untuk keselamatan kita. Oleh melakukan apa yang untuk kita dipanggil, kita nyatakan dalam kehidupan kita realitas keselamatan yang Dia telah berikan kepada kita.
D.   Tanggapan Raja Saul -- diberikan kedudukan sebagai Raja, sayangnya dia tidak pernah sepenuhnya memberikan hatinya kepada Allah – panggilan Allah tidaklah memberi arti bahwa seseorang telah menerima Allah. Kebebasan kita akan tetap menjadi faktor penentu, dan jika kita tidak mengikuti tuntunan Allah, kita bisa kehilangan segalanya.
E.    Tanggapan Ezra dan Nehemia – Pergi Tanpa Ragu.
F.    Tanggapan Musa – memiliki keberatan dan alasan – tetapi pada akhirnya, meskipun banyak kekurangan, dia menjadi pemimpin yang hebat dan berkuasa yang melakukan tugasnya dengan setia. Keberatan-keberatan dan alasannya:
1.    Dia keberatan, mengaku bahwa dia tidak cukup baik, bukan siapa-siapa, dan tidak memiliki kedudukan penting – Firaun tidak akan mendengarkannya.
2.    Dia khawatir jangan-jangan orang-orang Yahudi tidak akan mempercayainya atau mendengarkannya, dan pekerjaannya akan sia-sia
3.    Dia mengeluh bahwa ia tidak layak dan tidak memiliki ketrampilan yang diperlukan.
4.    Terakhir,Dia dengan terang-terangan meminta Allah untuk mengutus orang lain.
G.   Aplikasi: Harus melakukan panggilan Allah dalam kehidupan.

KESIMPULAN
1.    Allah memanggil Ezra dan Nehemia untuk pekerjaan khusus karena hati mereka telah terikat kepada-Nya.
2.    Panggilan Ezra pada tahun 457 SM berhubungan erat dengan nubuatan 70 minggu dalam Daniel 9:24-27 dan nubuatan 2300 pagi dan petang dalam Daniel 8:14.
3.    Panggilan Allah kepada manusia memiliki dua jenis:
A.   Panggilan umum: Panggilan untuk menerima keselamatan (kepada semua manusia)
B.   Panggilan khusus: Panggilan untuk melakukan pekerjaan khusus demi menggenapi janji-janji-Nya kepada umat-umat-Nya (kepada orang-orang tertentu)

PANGGILAN
1.    Marilah kita melakukan panggilan Allah dengan tanpa ragu, seperti Ezra dan Nehemia.
2.    Marilah kita selalu mempelajari setiap nubuatan Alkitab dengan teliti.
3.    Marilah kita bertanggung jawab  dengan tugas dan posisi yang telah Allah berikan.