PELAJARAN
SEKOLAH SABAT
KWARTAL 2
TAHUN 2018
PERSIAPAN
UNTUK AKHIR ZAMAN
PELAJARAN
8
MENYEMBAH
PENCIPTA
Ayat
Hafalan:
“Dan aku
melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada
Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan
kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum”
Wahyu 14:6
PENDAHULUAN
1.
Sebagai Kristen
Masehi Advent Hari Ketujuh, kita percaya konsep Alkitabiah akan “kebenaran masa
kini” (2 Ptr. 1:12). Itu didasarkan pada pemikiran bahwa Allah membuka
kebenaran kepada umat manusia pada saat yang dibutuhkan, dengan makin banyak
dan semakin banyak terang diberikan Tuhan sepanjang zaman.
2.
Janji Allah
kepada Adam dan Hawa dalam Kej. 3:15 adalah injil pertama bahwa pengharapan
akan datang melalui keturunan perempuan.
3.
Janji kepada
Abraham, bahwa dia “akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia
segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat” (Kej. 18:18), adalah wahyu
yang lengkap akan janji Injil.
4.
Kedatangan Yesus,
yang memproklamasikan bahwa “Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
banyak orang” (Mrk. 10:45), adalah tentunya, sebuah wahyu Injil kebenaran yang
lebih besar.
5.
Pekabaran tiga
malaikat dalam Wahyu 14:6-12 adalah “kebenaran masa kini” bagi mereka yang
hidup di zaman akhir sebelum kedatangan Kristus dan penggenapan semua
pengharapan kita sebagai orang Kristen.
6.
Pekan ini, kita
fokus pada pekabaran malaikat pertama dalam Wahyu 14:6-7 oleh karena itu berisi
kebenaran-kebenaran penting bagi mereka yang berusaha tetap setia di tengah
kejahatan zaman akhir.
KEBENARAN MASA KINI UNTUK SETIA
PADA AKHIR ZAMAN DALAM PEKABARAN MALAIKAT PERTAMA (WAHYU 14:6-7)
I.
KEUNIVERSALAN
INJIL
A.
Wahyu 14:6 “Dan
aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya
ada Injil yang kekal untuk diberitakannya KEPADA MEREKA YANG DIAM DI ATAS BUMI
DAN KEPADA SEMUA BANGSA DAN SUKU DAN BAHASA DAN KAUM,”
B.
Wahyu 14:6 Menolong
kita untuk memahami betapa penting menjangkau dan bersaksi untuk tujuan kita
sebagai gereja (Matius 24:14; 28:19).
C.
Pekabaran
malaikat pertama adalah Tugas Besar (Mat. 28:19) diberikan dalam konteks akhir
zaman. Itu sesungguhnya adalah, “kebenaran masa kini.”
D.
Wahyu 14:6 menekankan
pada menjangkau seluruh dunia, kepada “semua bangsa,” dan kepada “setiap
bangsa, suku, bahasa, dan semua orang.” Dengan kata lain, pekabaran ini adalah
jangkauan universal. Setiap orang perlu mendengarnya (Gal. 3:22).
E.
Keuniversalan
dosa menyatakan keuniversalan misi dan panggilan kita. “Setiap bangsa, suku,
bahasa, dan orang” telah melakukan kesalahan, telah melanggar hukum Allah,
“telah lahir dalam dosa.”
F.
Kejatuhan Adam di
taman Eden berdampak kepada semua makhluk hidup; tidak ada bangsa atau suku
atau manusia yang kebal. Kita semua segera menghadapi akibat-akibat dosa, dan
kecuali obat penyembuh telah disediakan, kita semua akan menghadapi akibat
akhir dari dosa: Kematian kekal. Obat itu, tentu, telah disediakan: Kehidupan,
kematian, kebangkitan, dan pelayanan Yesus dalam bait suci di surga, yang
adalah satu-satunya solusi kepada masalah dosa.
G. Setiap orang perlu untuk mengetahui pengharapan besar
yang telah ditawarkan Allah kepada mereka dalam Yesus Kristus. Inilah sebabnya
mengapa orang-orang Advent pergi ke seluruh dunia, berusaha membawa kabar
tentang Yesus kepada mereka yang belum mendengarnya.
II.
PENCURI DI KAYU
SALIB DAN INJIL YANG KEKAL
A. Wahyu 14:6 “Dan aku melihat seorang
malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada INJIL YANG KEKAL
untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua
bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,”
B.
Wahyu 14:6, berisi
pekabaran kepada dunia tentang: “Injil yang kekal.” -- pekabaran pengharapan
bagi semua orang di dunia, yang dalam dan dari dirinya sendiri, tidak
menawarkan pengharapan sama sekali.
C.
Pekabaran Injil
yang Kekal ini, diberikan juga kepada pencuri di kayu salib (Lukas 23:32-43).
1.
Ellen G. White menulis
tentang Pencuri itu:
· “Walaupun bukan seorang penjahat yang luar biasa, dia
telah “hendak mematikan keyakinannya“ dan “telah tenggelam lebih dalam dan
lebih dalam ke dalam dosa, sampai ia ditahan, diadili sebagai seorang penjahat,
dan dijatuhi hukuman mati di kayu salib.”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld.
6, hlm. 399.
2.
Sementara
tergantung di kayu salib, Pencuri itu mendapat pandangan sekilas tentang
siapakah Yesus, dan ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau
datang sebagai Raja" (Luk. 23:42).
3.
Dan apa tanggapan
Yesus?
a.
Yesus tidak
berkata: Baik teman, saya senang menolongmu, tetapi Anda seharusnya tidak
memadamkan keyakinanmu dengan jatuh lebih dalam dan lebih dalam ke dalam dosa.
b.
Yesus tidak mengutip salah satu dari
khotbahnya: “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga” (Mat 5:20)?
c.
Yesus tidak
mengatakan, dalam cara apa pun, memunculkan kesalahan pada masa lalunya.
d.
Dengan melihatnya
sebagai manusia baru, Yesus berkata (pada dasarnya): Saya mengatakan ini
kepadamu sekarang, Saya memberikan jaminan kepadamu, sekarang, bahwa dosamu,
kejahatanmu, kesalahanmu, telah diampuni, dan dengan demikian “engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Luk. 23:43).
D.
“Injil yang
kekal,” dalam pekabaran malaikat yang pertama, adalah: Yesus menerima siapa
saja yang mau datang kepada-Nya -- Tanpa kebenaran ini, tidak ada hal lain yang
kita ajarkan tentang hukum, Sabat, atau keadaan orang mati.
III.
TAKUTLAH AKAN
ALLAH DAN MULIAKANLAH DIA
A.
Wahyu 14:7
dan ia berseru dengan suara nyaring: "TAKUTLAH AKAN ALLAH DAN MULIAKANLAH
DIA, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah
menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
B.
Takut akan Allah
dan muliakanlah Dia bukanlah konsep yang tidak berhubungan. Jika kita takut
akan Allah dalam pemahaman Alkitabiah, kita akan memuliakan-Nya. Yang satu akan
menuntun langsung kepada yang lain.
C.
Apakah arti “takut akan Allah” dan bagaimanakah
menghubungkan untuk memberikan kemuliaan kepada-Nya?
1.
Kej. 22:12 - Melakukan
apa yang di firmankan Allah
2.
Kel. 20:20 - Tidak
berbuat dosa
3.
Ayb. 1:9 – Setia
pada Allah walaupun ditengah-tengah masalah
4.
Pkh. 12:13 –
Berpegang pada perintah-perintahNya
5.
Mat. 5:16 –
Mejadi terang bagi orang lain
D.
Walaupun sering
dikatakan bahwa takut akan Allah adalah takjub kepada Allah dan hormat
kepadaNya, seharusnya lebih dalam dari itu. -- Kita diminta untuk takut akan
Allah, karena 2 alasan:
1.
Kita adalah
makhluk yang jatuh. Kita adalah orang berdosa. Kita adalah makhluk yang layak
untuk mati. Siapakah yang tidak takut pada saat menghadapi kenyataan mengerikan
dari perbuatan jahat mereka dan apa yang pantas mereka dapatkan di tangan Allah
yang adil dan benar terhadap perbuatan-perbuatan itu? Itu adalah takut akan
Allah. Dan itu adalah takut yang pertama mendorong kita kepada Salib untuk
mendapatkan pengampunan.
2.
Kedua, untuk
menyatakan kuasa Allah untuk membersihkan kita dari kejahatan, jika itu bukan
untuk Salib, akan mengakibatkan kita kehilangan jiwa kita (lihat Mat. 10:28).
IV.
SAAT
PENGHAKIMAN-NYA TELAH TIBA
A. Wahyu 14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring:
"Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, KARENA TELAH TIBA SAAT
PENGHAKIMAN-NYA, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan
laut dan semua mata air."
B.
Pada pekabaran
yang pertama, pemikiran tentang takut akan Allah dan memuliakan Dia berhubungan
dengan penghakiman (Why. 14:7).
C.
Alkitab dengan
jelas menyatakan bahwa Allah adalah Allah keadilan dan penghakiman. Tidak heran
manusia perlu takut akan Allah. Itu sebabnya “Injil yang kekal” juga melibatkan
realitas penghakiman.
D.
Apakah hubungan
antara kedua elemen ini? Jika Injil berarti “kabar baik,” itu artinya walaupun
kita semua orang berdosa dan telah melanggar hukum Allah, bilamana hari
penghakiman datang, seperti pencuri di salib, kita tidak akan menghadapi
siksaan dan hukuman yang pantas kita dapatkan oleh karena dosa dan pelanggaran
hukum.
E.
Allah yang
mengetahui jumlah rambut di kepala kita akan menghakimi dunia ini. Itu sebabnya
tepat “Injil yang kekal” adalah kabar baik.
F.
Penghakiman
datang, tetapi “tidak ada penghukuman” bagi pengikut Yesus yang setia, mereka
yang dibasuh, disucikan, dan dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus (lihat 1 Kor.
6:11), oleh karena Yesus adalah kebenaran mereka, dan kebenaran-Nya adalah apa
yang membuat mereka melewati penghakiman itu.
G. “Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.
Dalam dosanya—pakaian bernoda, mengakui kesalahannya, dia berdiri di hadapan
Allah. Tetapi Yesus Pembela kita menyampaikan permohonan yang mujarab atas nama
mereka dengan pertobatan dan imannya berjanji memelihara jiwanya kepadaNya. Dia
menyampaikan alasan mereka dan mengalahkan penuduh mereka dengan argumen Golgota
yang hebat. Penurutan-Nya yang sempurna kepada hukum Allah, bahkan sampai mati
di kayu salib, telah diberikan kepada-Nya semua kuasa di surga dan di bumi, dan
Dia memohon kemurahan Bapa-Nya dan pendamaian bagi manusia berdosa.”—Ellen G.
White, Testimonies for the Church, jld. 5, hlm. 471.
V.
MENYEMBAH DIA
YANG MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI
A. Wahyu 14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring:
"Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat
penghakiman-Nya, dan SEMBAHLAH DIA YANG TELAH MENJADIKAN LANGIT DAN BUMI DAN
LAUT DAN SEMUA MATA AIR."
B.
Wahyu 14:6, 7 –
berisi panggilan menjadi saksi ke seluruh dunia dan panggilan untuk takut akan
Allah dan memberikan kemuliaan kepada-Nya memunculkan panggilan untuk menyembah
Allah sebagai Pencipta.
C.
“Kebenaran masa kini”—Injil yang kekal,
panggilan untuk bersaksi, penghakiman—semuanya berhubungan dengan menyembah
Allah sebagai Pencipta kita. (Dua Alasan)
1.
Dengan menyembah
Tuhan sebagai Pencipta, kita kembali ke dasar. Kita kembali ke dasar dari arti
menjadi manusia dan hidup dan tidak serupa dengan makhluk ciptaan lainnya,
diciptakan sesuai dengan rupa dan gambar Allah.
2.
Melalui menyembah
Tuhan sebagai Pencipta, kita mengakui ketergantungan kita kepada-Nya atas
eksistensi dan pengharapan masa depan kita. Inilah sebabnya memelihara Sabat
hari ketujuh adalah sangat penting. Itu adalah pengakuan istimewa bahwa Allah
sendiri adalah Pencipta kita, dan hanya Dia yang kita sembah.
D.
Wahyu 14:8-11 Dapat
menolong kita untuk memahami pentingnya menyembah Tuhan sebagai Pencipta:
1.
Sementara
peristiwa akhir zaman disingkapkan, tekanan untuk menyembah binatang dan
patungnya lebih daripada Pencipta akan terjadi di atas dunia ini.
2.
Jika kita
menyadari peringatan yang menakutkan tentang takdir mereka yang menyembah
binatang dan patungnya, kita dapat memahami lebih baik dasar penyembahan kepada
Allah sebagai Pencipta sebagai Seorang yang layak disembah oleh umat manusia.
Pada krisis akhir, kebenaran ini menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
KESIMPULAN:
1.
Injil bersifat
universal – diberikan Allah untuk semua manusia.
2. Sebagai orang Kristen adalah tugas kita untuk
menyatakan Injil Kekal ini ke seluruh dunia
3.
Pekabaran masa
kini – akhir zaman - adalah menyatakan panggilan untuk menyembah Allah yang
telah menciptakan langit dan bumi.