Jumat, 16 Maret 2018

UTANG-SEBUAH KEPUTUSAN SETIAP HARI


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 1 TAHUN 2018
PENATALAYANAN MOTIVASI HATI

PELAJARAN 11
UTANG-SEBUAH KEPUTUSAN SETIAP HARI


Ayat Hafalan:
“Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak; cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat. Janganlah kamu berutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat”
Roma 13:7, 8.

PENDAHULUAN
·      Kadang-kadang Anda cukup beruntung menemukan seseorang yang bersedia meminjamkan uang kepada Anda. Mungkin orang tersebut melakukannya dengan motif yang murni, artinya, dia benar-benar ingin menolong Anda keluar dari kesulitan keuangan. Tetapi dalam banyak kasus, orang tidak meminjamkan Anda uang dari kebaikan hati mereka. Mereka meminjamkan Anda uang karena mereka ingin mendapatkan lebih banyak (dari Anda) uang sebagai imbalan.
·      Kita harus melakukan semua yang bisa kita lakukan untuk menghindari utang.
·      Tentu saja, dalam keadaan tertentu, seperti membeli rumah atau mobil, membangun gereja, atau mendapatkan pendidikan, kita perlu meminjam uang. Tetapi itu harus dilakukan sebijaksana mungkin, dengan keinginan untuk keluar dari utang sesegera mungkin.
·      Namun kita harus berhati-hati. Menghabiskan uang yang tidak kita miliki adalah pintu gerbang bagi umat Allah untuk “membuat ketamakan dan cinta akan harta duniawi menjadi sifat yang memerintah tabiat mereka. Selama sifat-sifat ini memerintah mereka, maka keselamatan dan anugerah berada di belakang.”—Ellen G. White, Tulisan-tulisan Permulaan, hlm. 382.

BAGAIMANA SUPAYA KITA DAPAT MENGHINDARI UTANG?

I.      PAHAMI: BERHUTANG SELALU MEMILIKI RESIKO.
A.   2 Raj. 6:5  Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!" 
B.   Kata kerja “meminjam” berarti menggunakan dengan izin sesuatu yang menjadi milik orang lain. Izin ini mempunyai resiko dan tanggung jawab.
C.   Satu-satunya alasan kita meminjam uang adalah untuk membelanjakannya. Resiko keuangan yang kita ambil adalah menganggap bahwa kita mempunyai kemampuan untuk membayar kembali dan bahwa tidak akan ada kejutan keuangan dimasa mendatang. Namun masa mendatang tidaklah pasti bagi kita (Pkh. 8:7), oleh karena itu, meminjam uang selalu melibatkan risiko.
D.   Beberapa hal tentang utang?
1.    Jika meminjam (berhutang) kita harus segera mengembalikannya (Maz. 37:21; Pkh. 5:5)
2.    Diianggap sebagai suatu kutuk ketika kita meminjam uang orang lain (Ul. 28: 44, 45)
E.    Jangan memulai kebiasaan buruk meminjam uang. Jika Anda sudah memilikinya bayar kembali secepat mungkin. Kita harus membelanjakan dengan bijaksana dan menjadi tuan atas uang Allah, dan bukannya dikendalikan oleh uang dunia.

II.    PAHAMI: BERHUTANG HANYA AKAN MEMBERIKAN KEPUASAN SESAAT
A.   Kej 25:34  Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu. 
B.   Esau karena rasa lapar telah menjual hak kesulungannya untuk mendapatkan kepuasan sesaat dengan makan kacang merah buatan Yakub.
C.   Yesus adalah teladan untuk tetap teguh dalam prinsip meskipun dicobai Setan tiga kali (Mat. 4:3-10). Dalam kondisi yang lemah Yesus tidak menyerah pada kepuasan. Dia tidak menukar hak kesulungan-Nya dengan kepuasan sesaat. Dia mengundang semua orang untuk menjadi ahli waris bersama-Nya (Rm. 8:17; Tit. 3:7).
D.   Potensi bahaya dari kepuasan sesaat?
1.    2 Sam. 11:2-4 -- Berzinah
2.    Kej. 3:6 -- Mencuri
3.    1 Yoh. 2:16 -- Duniawi
4.    Rm. 8:8 --  Hidup dalam daging
E.    Keinginan untuk kepuasan sesaat adalah gejala dari pikiran yang tak terkendali; itu adalah musuh kesabaran yang merusak tujuan jangka panjang, menghina dan melukai akuntabilitas.

III.  HIDUP SESUAI DENGAN KEMAMPUAN
A.   1 Tim. 6:8 “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah”
B.   Paulus tidak memikirkan bahwa harta duniawi merupakan segala-galanya karena bagi-nya, karena hidup di dalam Kristus adalah cukup (Flp. 1:21)
C.   “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya” (Ams. 21:20).
D.   “Ketika kita perlu meminjam uang, seperti untuk rumah, kita harus melakukannya dengan pertimbangan yang hati-hati dan kesadaran bahwa kita perlu hidup sesuai dengan kemampuan kita.”
E.    Yesus mengajarkan kepada kita untuk merencanakan biaya pembangunan sebelum memulaikan pembangunan: -- Luk 14:27-30 “ Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.”

IV. BERKATA TIDAK KEPADA UTANG
A.   Ulangan 28:12  TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman. 
B.   Adalah pikiran yang wajar untuk menghindari utang sedapat yang Anda bisa. Alkitab juga melarang kita dari menjamin utang orang lain (Ams. 17:18, 22:26).
C.    “Harus ada perhatian yang saksama kepada penghematan atau utang yang berat akan terjadi. Tetaplah dalam batas-batas. Hindari membuat utang seperti Anda akan menghindari kusta.”—Ellen G. White, Counsels on Stewardship, hlm. 272.
D.   Utang dapat menjadi perbudakan keuangan yang membuat kita “budak dari yang mengutangi” (Ams. 22:7).
E.    “Adakanlah satu janji yang sungguh-sungguh dengan Allah bahwa dengan berkat-berkatNya engkau akan membayar hutang-hutangmu itu dan jangan berhutang lagi sesuatu pada siapapun jika engkau hidup dengan memakan bubur dan roti.... Jangan gagal lagi, jangan putus asa, atau kembali kepada kebiasaan yang lama itu. Kalahkan seleramu, dan kalahkan pemanjaan nafsu makan, tabunglah uangmu dan bayarlah hutangmu. Selesaikanlah itu dengan secepatnya. Kalau engkau telah bebas dari hutang lagi, jangan lagi berhutang pada siapapun, maka engkau akan mendapat suatu kemenangan yang besar.”— Ellen G. White, Nasihat Penatalayanan, hlm. 139.
F.    Utang adalah fondasi yang lemah bagi orang Kristen untuk berdiri di atasnya. Itu dapat membawa kerusakan kepada pengalaman kerohanian kita dan memengaruhi kemampuan kita untuk membiayai pekerjaan Allah. Utang merampas kemampuan kita untuk memberi kepada orang lain dengan keyakinan dan mencuri kesempatan untuk berkat Allah.

V.   MENABUNG DAN INVESTASI
A.   Amsal 6:6-8  Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. 
B.   “Uang yang dihabiskan dengan sia-sia adalah kerugian ganda. Bukan hanya hilang, tetapi potensinya untuk penghasilan juga hilang. Seandainya kita telah menyisihkannya, itu bisa saja berlipat ganda di bumi melalui menabung atau di surga melalui memberi.... Menabung adalah sebuah disiplin yang mengembangkan otoritas atas uang. Ketimbang membiarkan uang membawa kita ke mana pun kecenderungan keinginan kita, kita mengambil kendali.”—Randy C. Alcorn, Money, Possessions and Eternity (Carol Stream: Illinois, Tyndale House Publishers, 2003), hlm. 328.
C.   Menabung untuk kebutuhan keluarga harus dilakukan dengan bijaksana. Untuk meminimalkan kerugian, tebarkan risikonya (Pkh. 11:1, 2). Bekerja dengan meminimalkan keinginan Anda (Ams. 24:27) dan selanjutnya mencari nasihat yang berkualitas dari orang lain (Ams. 15:22) adalah dua alat sukses dalam model ini.
D.   Sementara kebutuhan terpenuhi dan kekayaan bertambah, kita harus mengingat “Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan” (Ul. 8:18).
E.    Model investasi yang paling aman bagi penatalayan Allah adalah berinvestasi dalam “Kerajaan Sorga” (Mat. 13:44). Tidak ada resesi, risiko, pencuri, kemerosotan pasar. Itu seperti memiliki tas atau dompet yang tidak akan pernah rusak (Luk. 12:33).
F.    Menerima Kristus membuka rekening, dan mengembalikan persepuluhan dan memberikan persembahan adalah deposito. Artinya, seberapa banyak pun kita butuhkan untuk mengurusi hal-hal duniawi dan jasmani di sini, seperti membayar tagihan, kita harus tetap selalu menjaga fokus kita pada kebenaran abadi.

KESIMPULAN
BAGAIMANA SUPAYA KITA DAPAT MENGHINDARI UTANG?
1.    Pahami: Berhutang Selalu Memiliki Resiko.
2.    Pahami: Berhutang Hanya Akan Memberikan Kepuasan Sesaat
3.    Hidup Sesuai Dengan Kemampuan
4.    Berkata Tidak Kepada Utang
5.    Menabung Dan Investasi


PELAYANAN PDT. BRUSSI SORITON


Tidak ada komentar:

Posting Komentar