PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 3 TAHUN 2018
BUKU KISAH PARA RASUL
PELAJARAN 7
PERJALANAN MISIONARIS PAULUS YANG PERTAMA
Ayat Hafalan:
“Jadi ketahuilah, hai
saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan
dosa. Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari
segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa.”
Kisah 13:38, 39.
PENDAHULUAN
1.
Kisah 1:8 “Tetapi kamu
akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi."
2.
Perkataan dari Malaikat itu
digenapi ketika Barnabas dan Paulus mengadakan perjalanan misionaris yang
pertama pada tahun 46-48 TM.
3.
Perjalanan misionaris ini memberikan
pertumbuhan terpenting dalam sejarah gereja Kristen. Perjalanan itu
memperkenalkan Paulus sebagai pemimpin dalam menyebarkan Firman Allah kepada
orang Non-Yahudi. Dimana ia kemudian menjadi penulis dari bagian terbesar Perjanjian
Baru yang kita miliki hari ini.
4.
Pada pekan ini kita akan
melihat perjalanan misionaris mereka yang pertama itu, untuk melihat bagaimana
Roh Kudus memimpin mereka dalam pelayanan, metode yang mereka gunakan, dan
rintangan yang mereka hadapi; untuk menjadi contoh bagi pelayanan kita hari
ini.
PERJALANAN
MISIONARIS KRISTEN YANG PERTAMA
I.
MISI DI PULAU SIPRUS (Kis. 13:4)
A.
Latar Belakang Pulau Siprus: Pulau itu terletak di sudut timur laut Laut Tengah, tidak jauh dari Antiokhia.
Nama Siprus berasal dari kata Yunani yang berarti “tembaga” karena pulau itu
memang terkenal dengan tembaganya. Pulau Siprus menjadi propinsi Roma pada
tahun 58 (Kis. 13:4-12). Penduduk pulau Siprus telah mendengar Injil dari
orang-orang Kristen yang melarikan diri dari penganiayaan di Yerusalem (Kis.
11:19, 20). Barnabas adalah seorang Penduduk Siprus – berarti Barnabas sedang
pulang kampung.
B.
Dua kota di pulau Siprus
yang disinggahi Barnabas dan Paulus:
1. SALAMIS (Kis. 13:5)
a.
Latar Belakang: Salamis adalah kota di bagian timur pulau Siprus dan merupakan kota pelabuhan utama. Kota itu
mempunyai pelabuhan alam yang baik sehingga terjadi banyak kegiatan perniagaan.
Pada abad pertama terdapat banyak orang Yahudi disana.
b.
Metode Pelayanan: Paulus , Barnabas dan Yohanes masuk ke Sinagog dan berkhotbah (Kis.
13:5). -- Tidak diceritakan rintangan dan keberhasilan yang didapatkan mereka
dalam kota Salamis.
2. PAFOS (Kis. 13:6-12).
a.
Latar Belakang: Pafos adalah kota di sebelah barat pulau Siprus. 100 mil dari kota
Salamis di bagian timur. Kota ini dijadikan perwakilan pemerintahan Roma di
pulau itu. Pafos memiliki kuil dewi Aphrodite dimana penyembahan kepadanya
sangat sensual.
b.
Metode pelayanan: Mereka mungkin berkhotbah di
Sinagog terlebih dahulu (seperti yang mereka lakukan di Salamis) kemudian
mereka dikisahkan berusaha menjalin persahabatan dengan gubernur pulau itu –
Sergius Paulus - seorang yang cerdas
(ay. 7)
c.
Rintangan: Seorang tukang sihir dan nabi palsu bernama Baryesus atau Elimas – menghalang-halangi
Paulus dan Barnabas untuk mendekati sang Gubernur (ay. 8), tetapi rintangan ini
dapat dipatahkan dengan kuasa Allah – dimana Baryesus/ Elimas di kutuk menjadi
buta oleh Paulus (ay. 9-11)
d.
Keberhasilan: Mereka dapat memenangkan kepercayaan dari Sergius Paulus – sang Gubernur
(ay. 12).
II.
MISI DI ANTIOKIA-PISIDIA (Kis. 13:13-49)
A.
Setelah dari pulau Siprus,
mereka pergi ke Perga dan kemudian ke Antiokhia di Pisidia (ay. 14) – Hal menarik
setelah mereka tiba di wilayah Pisisdia, Lukas tidak lagi menggunakan kata “Saulus”tetapi
"Paulus" (Kis. 13:9).
B.
Latar belakang: Wilayah Pisidia adalah wilayah dataran tinggi di Asia kecil. Wilayah Pisidia
berbatasan dengan wilayah Likaonia disebelah timur dan utara, dengan
Pamfilia di bagian Selatan, dan Propinsi
Asia di bagian utara dan barat. Kota terbesar di wilayah adalah Antiokia.
C.
Metode Pelayanan:
1.
Mereka masuk ke rumah ibadat
orang Yahudi setiap hari Sabat dan mencari kesempatan untuk berbicara (ay.
14-42, 44). Ay. 16-41 menyatakan bahwa
Paulus diberi kesempatan untuk berbicara dan ia berkhotbah dengan berani tentang
Yesus.
2.
Khotbah Paulus dibagi dalam
tiga bagian utama:
a.
Pilihan Allah akan Israel
dan martabat Daud sebagai raja (Kis. 13:17-23); bagian ini dimaksudkan untuk
membangun satu titik temu dengan pendengar Yahudinya.
b.
Yesus sebagai penggenapan janji-janji Allah
akan keturunan Daud yang akan membawa keselamatan kepada Israel (Kis.
13:24-37).
c.
Panggilan: Bahaya untuk
menolak keselamatan yang ditawarkan melalui Yesus (Kis. 13:38-41).
D.
Rintangan: Pemimpin orang Yahudi di Antiokia menjadi iri hati. Mereka kemudian
menghujat dan membantah apa yang dikatakan oleh Paulus (ay. 45). Mereka
kemudian menghasut para perempuan terkemuka dan para pembesar sehingga mereka
menganiaya dan mengusir Paulus dan Barnabas dari daerah itu (ay. 50).
E.
Keberhasilan: Mereka dapat membuat banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama
Yahudi di kota itu untuk percaya kepada mereka (ay. 43).
III.
MISI DI IKONIUM-GALATIA (Kis. 14:1-7)
A.
Latar belakang kota Ikonium: Kota ini terletak di pinggiran dataran tinggi wilayah Galatia. Daerahnya
diaiiri dengan baik. Hasil pertaniannya banyak dan makmur.
B.
Metode pelayanan: Barnabas dan Paulus ikut beribadah didalam Sinagog (ay.1) dan mengajar
mereka dengan tanda-tanda dan mujizat-mujizat (ay. 3).
C.
Keberhasilan: “sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya”
(ay. 1).
D.
Rintangan: Orang-orang Yahudi kembali menjadi iri hati dan membuat gerakan untuk
menyiksa dan melempari mereka dengan batu (ay. 5). Akibatnya: Barnabas dan
Paulus harus menyingkir ke wilayah Likaonia.
IV.
MISI DI LIKAONIA (Kis. 14:8-20)
A.
Di wilayah Likaonia,
Barnabas dan Paulus masuk kedalam dua kota; Listra dan Derbe (ay. 8, 21). Listra
adalah desa di dataran tinggi di wilayah Likaonia. Suatu desa pertahanan dari
kekaisaran Romawi. Desa
yang tidak terkenal, sekitar delapan belas mil (kira-kira 29 Km) barat daya
Ikonium.
B.
Metode pelayanan:
1.
Barnabas dan Paulus
mengadakan mujizat penyembuhan kepada seorang lumpuh (ay. 8-10) dan mereka
mendapatkan kesempatan untuk berkhotbah tentang injil (ay. 15-17).
2.
Orang banyak sangat terkesan
dengan mukjizat sehingga mereka keliru mengira Paulus dan Barnabas Dewa--
Barnabas sebagai Zeus, dewa tertinggi dalam rumah dewa Yunani, dan Paulus
sebagai Hermes, pelayan dan juru bicara Zeus. Sebenarnya, orang banyak hendak
mempersembahkan korban-korban kepada mereka.
C.
Rintangan: Orang Yahudi dari Antiokia dan Ikonium datang dan melempari Paulus
dengan batu – mereka kira Paulus sudah mati (ay. 19) setelah peristiwa itu
mereka pergi ke Derbe (ay. 21-22) dan mereka menguatkan jemaat yang telah ada
disana.
D.
Setelah dari Derbe, Barnabas
dan Paulus kembali ke Kota Antiokia di Siria. Melalui jalan mereka datang
KESIMPULAN
1.
Beberapa pelajaran dari
perjalanan misionaris yang pertama:
·
Pelayanan misi ini adalah
untuk semua orang untuk dibawa kepada Yesus Kristus.
·
Pelayanan misi memiliki
banyak tantangan tetapi akan berhasil jika kita selalu mengandalkan Roh Kudus.
2.
Tulisan Roh Nubuat: "Dalam
semua upaya misionaris mereka, Paulus dan Barnabas berusaha untuk mengikuti
teladan Kristus yang rela berkorban, setia, dan tekun bekerja bagi jiwa-jiwa.
Tetap siaga, tekun, tidak mengenal lelah, tiada tawar menawar dengan
kecendrungan hati, atau kenyamanan pribadi, tetapi dengan kecemasan penuh doa
serta kegiatan yang tiada hentinya mereka menabur benih-benih kebenaran. Dan
dengan penaburan benih itu para rasul dengan berhati-hati memberi petunjuk
praktis yang tidak ternilai harganya kepada semua yang berdiri untuk Injil. Roh
ketekunan dan rasa takut yang saleh membuat, dalam pikiran murid-murid yang
baru, suatu kesan yang mendalam mengenai pentingnya pekabaran Injil."—Ellen
G. White, The Acts of the Apostles,
p. 186