Jumat, 17 Agustus 2018

PERJALANAN MISIONARIS PAULUS YANG PERTAMA


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 3 TAHUN 2018
BUKU KISAH PARA RASUL

PELAJARAN 7
PERJALANAN MISIONARIS PAULUS YANG PERTAMA


Ayat Hafalan:
“Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa.”
Kisah 13:38, 39.


PENDAHULUAN
1.      Kisah 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." 
2.      Perkataan dari Malaikat itu digenapi ketika Barnabas dan Paulus mengadakan perjalanan misionaris yang pertama pada tahun 46-48 TM.
3.      Perjalanan misionaris ini memberikan pertumbuhan terpenting dalam sejarah gereja Kristen. Perjalanan itu memperkenalkan Paulus sebagai pemimpin dalam menyebarkan Firman Allah kepada orang Non-Yahudi. Dimana ia kemudian menjadi penulis dari bagian terbesar Perjanjian Baru yang kita miliki hari ini.
4.      Pada pekan ini kita akan melihat perjalanan misionaris mereka yang pertama itu, untuk melihat bagaimana Roh Kudus memimpin mereka dalam pelayanan, metode yang mereka gunakan, dan rintangan yang mereka hadapi; untuk menjadi contoh bagi pelayanan kita hari ini.

PERJALANAN MISIONARIS KRISTEN YANG PERTAMA

      I.          MISI DI PULAU SIPRUS (Kis. 13:4)
A.   Latar Belakang Pulau Siprus: Pulau itu terletak di sudut timur laut Laut Tengah, tidak jauh dari Antiokhia. Nama Siprus berasal dari kata Yunani yang berarti “tembaga” karena pulau itu memang terkenal dengan tembaganya. Pulau Siprus menjadi propinsi Roma pada tahun 58 (Kis. 13:4-12). Penduduk pulau Siprus telah mendengar Injil dari orang-orang Kristen yang melarikan diri dari penganiayaan di Yerusalem (Kis. 11:19, 20). Barnabas adalah seorang Penduduk Siprus – berarti Barnabas sedang pulang kampung.
B.   Dua kota di pulau Siprus yang disinggahi Barnabas dan Paulus:
1.    SALAMIS (Kis. 13:5)
a.    Latar Belakang: Salamis adalah kota di bagian timur pulau Siprus  dan merupakan kota pelabuhan utama. Kota itu mempunyai pelabuhan alam yang baik sehingga terjadi banyak kegiatan perniagaan. Pada abad pertama terdapat banyak orang Yahudi disana.
b.    Metode Pelayanan: Paulus , Barnabas dan Yohanes masuk ke Sinagog dan berkhotbah (Kis. 13:5). -- Tidak diceritakan rintangan dan keberhasilan yang didapatkan mereka dalam kota Salamis.
2.    PAFOS (Kis. 13:6-12).
a.    Latar Belakang: Pafos adalah kota di sebelah barat pulau Siprus. 100 mil dari kota Salamis di bagian timur. Kota ini dijadikan perwakilan pemerintahan Roma di pulau itu. Pafos memiliki kuil dewi Aphrodite dimana penyembahan kepadanya sangat sensual.
b.    Metode pelayanan:  Mereka mungkin berkhotbah di Sinagog terlebih dahulu (seperti yang mereka lakukan di Salamis) kemudian mereka dikisahkan berusaha menjalin persahabatan dengan gubernur pulau itu – Sergius Paulus -  seorang yang cerdas (ay. 7)
c.    Rintangan: Seorang tukang sihir dan nabi palsu bernama Baryesus atau Elimas – menghalang-halangi Paulus dan Barnabas untuk mendekati sang Gubernur (ay. 8), tetapi rintangan ini dapat dipatahkan dengan kuasa Allah – dimana Baryesus/ Elimas di kutuk menjadi buta oleh Paulus (ay. 9-11)
d.    Keberhasilan: Mereka dapat memenangkan kepercayaan dari Sergius Paulus – sang Gubernur (ay. 12).

    II.          MISI DI ANTIOKIA-PISIDIA (Kis. 13:13-49)
A.   Setelah dari pulau Siprus, mereka pergi ke Perga dan kemudian ke Antiokhia di Pisidia (ay. 14) – Hal menarik setelah mereka tiba di wilayah Pisisdia, Lukas tidak lagi menggunakan kata “Saulus”tetapi "Paulus" (Kis. 13:9).
B.   Latar belakang: Wilayah Pisidia adalah wilayah dataran tinggi di Asia kecil. Wilayah Pisidia berbatasan dengan wilayah Likaonia disebelah timur dan utara, dengan Pamfilia  di bagian Selatan, dan Propinsi Asia di bagian utara dan barat. Kota terbesar di wilayah adalah Antiokia.
C.   Metode Pelayanan:
1.    Mereka masuk ke rumah ibadat orang Yahudi setiap hari Sabat dan mencari kesempatan untuk berbicara (ay. 14-42, 44).  Ay. 16-41 menyatakan bahwa Paulus diberi kesempatan untuk berbicara dan ia berkhotbah dengan berani tentang Yesus.
2.    Khotbah Paulus dibagi dalam tiga bagian utama:
a.    Pilihan Allah akan Israel dan martabat Daud sebagai raja (Kis. 13:17-23); bagian ini dimaksudkan untuk membangun satu titik temu dengan pendengar Yahudinya.
b.     Yesus sebagai penggenapan janji-janji Allah akan keturunan Daud yang akan membawa keselamatan kepada Israel (Kis. 13:24-37).
c.    Panggilan: Bahaya untuk menolak keselamatan yang ditawarkan melalui Yesus (Kis. 13:38-41).
D.   Rintangan: Pemimpin orang Yahudi di Antiokia menjadi iri hati. Mereka kemudian menghujat dan membantah apa yang dikatakan oleh Paulus (ay. 45). Mereka kemudian menghasut para perempuan terkemuka dan para pembesar sehingga mereka menganiaya dan mengusir Paulus dan Barnabas dari daerah itu (ay. 50).
E.    Keberhasilan: Mereka dapat membuat banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi di kota itu untuk percaya kepada mereka (ay. 43).

  III.          MISI DI IKONIUM-GALATIA (Kis. 14:1-7)
A.   Latar belakang kota Ikonium: Kota ini terletak di pinggiran dataran tinggi wilayah Galatia. Daerahnya diaiiri dengan baik. Hasil pertaniannya banyak dan makmur.
B.   Metode pelayanan: Barnabas dan Paulus ikut beribadah didalam Sinagog (ay.1) dan mengajar mereka dengan tanda-tanda dan mujizat-mujizat (ay. 3).
C.   Keberhasilan: “sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya”  (ay. 1).
D.   Rintangan: Orang-orang Yahudi kembali menjadi iri hati dan membuat gerakan untuk menyiksa dan melempari mereka dengan batu (ay. 5). Akibatnya: Barnabas dan Paulus harus menyingkir ke wilayah Likaonia.

 IV.          MISI DI LIKAONIA (Kis. 14:8-20)
A.   Di wilayah Likaonia, Barnabas dan Paulus masuk kedalam dua kota; Listra dan Derbe (ay. 8, 21). Listra adalah desa di dataran tinggi di wilayah Likaonia. Suatu desa pertahanan dari kekaisaran Romawi. Desa yang tidak terkenal, sekitar delapan belas mil (kira-kira 29 Km) barat daya Ikonium.
B.   Metode pelayanan:
1.    Barnabas dan Paulus mengadakan mujizat penyembuhan kepada seorang lumpuh (ay. 8-10) dan mereka mendapatkan kesempatan untuk berkhotbah tentang injil (ay. 15-17).
2.    Orang banyak sangat terkesan dengan mukjizat sehingga mereka keliru mengira Paulus dan Barnabas Dewa-- Barnabas sebagai Zeus, dewa tertinggi dalam rumah dewa Yunani, dan Paulus sebagai Hermes, pelayan dan juru bicara Zeus. Sebenarnya, orang banyak hendak mempersembahkan korban-korban kepada mereka.
C.   Rintangan: Orang Yahudi dari Antiokia dan Ikonium datang dan melempari Paulus dengan batu – mereka kira Paulus sudah mati (ay. 19) setelah peristiwa itu mereka pergi ke Derbe (ay. 21-22) dan mereka menguatkan jemaat yang telah ada disana.
D.   Setelah dari Derbe, Barnabas dan Paulus kembali ke Kota Antiokia di Siria. Melalui jalan mereka datang

KESIMPULAN
1.    Beberapa pelajaran dari perjalanan misionaris yang pertama:
·         Pelayanan misi ini adalah untuk semua orang untuk dibawa kepada Yesus Kristus.
·         Pelayanan misi memiliki banyak tantangan tetapi akan berhasil jika kita selalu mengandalkan Roh Kudus.
2.    Tulisan Roh Nubuat: "Dalam semua upaya misionaris mereka, Paulus dan Barnabas berusaha untuk mengikuti teladan Kristus yang rela berkorban, setia, dan tekun bekerja bagi jiwa-jiwa. Tetap siaga, tekun, tidak mengenal lelah, tiada tawar menawar dengan kecendrungan hati, atau kenyamanan pribadi, tetapi dengan kecemasan penuh doa serta kegiatan yang tiada hentinya mereka menabur benih-benih kebenaran. Dan dengan penaburan benih itu para rasul dengan berhati-hati memberi petunjuk praktis yang tidak ternilai harganya kepada semua yang berdiri untuk Injil. Roh ketekunan dan rasa takut yang saleh membuat, dalam pikiran murid-murid yang baru, suatu kesan yang mendalam mengenai pentingnya pekabaran Injil."—Ellen G. White, The Acts of the Apostles, p. 186

Jumat, 10 Agustus 2018

PELAYANAN PETRUS


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 3 TAHUN 2018
BUKU KISAH PARA RASUL

PELAJARAN 6
PELAYANAN PETRUS


Ayat Hafalan:
'Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: 'Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.’ Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya”
Kisah 10:34, 35

PENDAHULUAN
1.       “Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. “ Yoh 21:17
2.      Setelah Kebangkitan, Yesus mengambil waktu untuk mempersiapkan murid-murid-Nya bagi pelayanan mereka selanjutnya. Petrus telah menyangkal Yesus tiga kali sebelum kematian-Nya. Yesus yang telah bangkit bertanya tiga kali apakah Dia dapat mengandalkan Petrus untuk memikul tanggung jawab pemuridan.
3.      Pertanyaan Yesus itu dijawab oleh Petrus: “Aku mengasihi Engkau!”
4.      Jawaban Petrus itu dibuktikan dalam pelayanannya kepada Gereja Kristus di sepanjang kehidupannya.

PELAJARAN PEKAN INI BEBICARA TENTANG PELAYANAN RASUL PETRUS; MEMBERIKAN PELAJARAN KEPADA KITA TENTANG PELAYANAN KRISTEN YANG SESUNGGUHNYA:

      I.          MODEL PELAYANAN KRISTEN YANG EFEKTIF: PERLAWATAN.
A.   Kisah 9:33 “Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.”
B.   Petrus yang begitu sibuk dalam tugasnya sebagai seorang pemimpin gereja, tidak melupakan perlawatan – hal ini menunjukkan bahwa perlawatan sangat penting didalam pelayanan Kristen.
C.   Melalui perlawatan, Petrus dapat mengetahui kebutuhan dari jemaat:
1.    Eneas yang sakit membutuhkan Kesembuhan (Kis. 9:32-35)
2.    Jemaat di Yope membutuhkan penghiburan atas meninggalnya Dorkas (Kis. 3:36-43).
3.    Kornelius yang percaya membutuhkan penguatan (Kis. 10).
D.   Pelayanan perlawatan telah dipraktikkan sejak Eden:
1.    Allah melawat Adam dan Hawa (Kej. 3)
2.    Allah melawat israel dalam kesusahan mereka (Kel. 3:16, 17; 4:3).
3.    Yesus melawat Maria, Marta dan Lazarus (Luk. 10:38; 11:15).
4.    Paulus melawat jemaat-jemaat yang ia dirikan (Kis. 15:36)
5.    Angota gereja mula-mula saling melawat untuk menasihati dalam kasih dan perbuatan baik (Ibr. 10:24, 25).
E.    Yakobus menyatakan perlawatan kepada para yatim piatu dan janda-janda adalah Ibadah yang murni:  Yak. 1:27  “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.”
F.    E. G. White menulis:
1.    Pelayanan dari rumah ke rumah, mencari jiwa-jiwa, berburu domba yang hilang, adalah pekerjaan paling penting yang bisa dilakukan – Evangelism,  431.
2.    Tidak hanya kebenaran disajikan kepada kumpulan banyak orang; pelayanan dari rumah ke rumah harus dilakukan. Biarlah pelayanan ini maju dalam nama Tuhan.— The Review and Herald, August 11, 1903.
3.    “Sebuah pelayanan (penginjilan) dapat dilakukan dengan mengunjungi orang-orang di rumah mereka, dengan perkataan  yang membantu, kata-kata dorongan kepada mereka, akan jauh lebih efektif daripada pelayanan yang dilakukan dengan berkhotbah.—The Review and Herald, January 31, 1899.
G.   Aplikasi: Jangan melupakan perlawatan dalam pelayanan.

    II.          SIFAT PELAYANAN KRISTEN: UNIVERSAL
A.   Kisah 10:34, 35  “Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.”
B.   Pelayanan Petrus kepada keluarga Kornelius; membuat Petrus menyadari bahwa pelayanan Kristen itu bersifat universal – untuk semua orang.
C.   Allah menunjukkan kepada Petrus bahwa pelayanan kristen bersifat universal (untuk semua orang) melalui:
1.    Tempat tinggal Petrus di Yope: Rumah Simon si Penyamak Kulit (Kis. 9:43)
a.    Penyamak kulit bekerja dengan binatang, menangani kulit binatang yang telah mati – sebuah pekerjaan yang membuat Simon menjadi seorang penyamak kulit yang najis (Bil. 19:11-13), suatu jenis yang tidak akan dikerjakan oleh orang Yahudi tulen. – Tetapi Petrus tinggal di rumahnya.
2.    Penglihatan di Rumah Simon (Kis. 10:9-23)
a.    Dalam penglihatan, Petrus yang sedang lapar, melihat binatang-binatang haram turun dari langit (ay. 9-12), lalu ada suara yang menyuruh Petrus menyembelih dan makan. Perintah itu diulangi sampai tiga kali (ay. 13-16).
b.    Tetapi Petrus tidak menyembelih dan makan, tetapi ia bertanya-tanya apa arti dari penglihatan itu (ay. 17).
c.    Sementara berpikir arti dari penglihatan itu, datanglah tiga orang suruhan Kornelius ke rumah itu (ay. 18-19) dan bersama dengan suara Allah agar Petrus pergi ke rumah Kornelius (ay. 20-23).
3.    Perlawatan kepada keluarga Kornelius, perwira Italia (Kis. 10:1-8; 24-48)
a.    Kornelius, orang Non-Yahudi yang percaya kepada Allah (ay. 1-4)
1). Seorang yang saleh, takut akan Allah
2). Memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi
3). Senantiasa berdoa kepada Allah
b.    Keluarga Kornelius mendapat kuasa Roh Kudus (ay. 44-48)
4.    Pelayanan Barnabas dan Saulus di Antiokhia (Kis. 11:30)
a.    Orang Siprus dan orang Kirene menjadi percaya (ay. 20)
b.    Di Antiokhia, murid-murid disebut Kristen (ay. 28)
D.   Pelayanan Kristen bersifat universal karena kematian Yesus di kayu salib adalah untuk universal (semua orang):
1.    Yoh. 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
2.    Gal. 3:26-28 “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.”
E.    Aplikasi: Sifat Pelayanan Kristen adalah untuk semua orang.

  III.          KUASA PELAYANAN KRISTEN: DOA
A.   Kisah 12:5 “Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.”
B.   Petrus ditangkap Herodes;  Jemaat tekun berdoa = Tuhan melepaskannya.
C.   Doa memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan gereja mula-mula:
1.    Kis. 2:1-13) Doa dan persekutuan membuat turunnya Roh Kudus
2.    Kis. 3: 2-9, Kis. 5:16 – Doa memberikan kuasa penyembuhan dan mengusir setan
3.    Kis. 4:29 – Doa memberikan kuasa untuk berkhotbah dengan berani
4.    Kis. 4: 30 – Doa memberikan kuasa untuk menyembuhkan, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda
5.    Kis. 7:59-60 – Doa memberikan kuasa untuk mengampuni para penganiaya mereka
6.    Kis. 9:36-42 – Doa memberikan kuasa untuk membangkitkan orang mati
D.   Yakobus 5:16 “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
E.    Tulisan Ellen White tentang pentingnya doa:
1.    “Kita harus berdoa dengan sungguh-sungguh untuk turunnya Roh Kudus sama seperti para murid berdoa pada hari Pentakosta. Jika mereka membutuhkannya saat itu, kita lebih membutuhkannya hari ini. ” Prayer and Revival, 119.
2.    “Tak seorang pun yang aman untuk sehari atau pun sejam tanpa doa ." GC 530 (1911).
3.    “Doa adalah Kehidupan Jiwa - Itu sama baik, sama pentingnya, bagi kita untuk berdoa tiga kali sehari seperti Daniel. Doa adalah kehidupan jiwa, fondasi pertumbuhan rohani. Di rumahmu, di depan keluargamu, dan dihadapan para pekerjamu, engkau harus bersaksi tentang kebenaran ini. Dan ketika engkau memiliki hak istimewa untuk bertemu dengan saudara-saudaramu di gereja, beri tahu mereka tentang perlunya membuka saluran komunikasi antara Allah dan jiwa. Katakan kepada mereka bahwa jika mereka mau berdoa, Tuhan akan menjawab doa-doa mereka. Katakan kepada mereka untuk tidak mengabaikan tugas agama mereka. Peringatkan para anggota pria untuk berdoa. Kita harus mencari jika kita mau menemukan, kita harus bertanya jika kita mau menerima, kita harus mengetuk jika kita mau pintu dibuka bagi kita.” The Signs of the Times, February 10, 1890
F.    Aplikasi: Tetaplah berdoa (1 Tes. 5:17).


KESIMPULAN
·         Tulisan Roh Nubuat tentang pelayanan Petrus:
·        “Sepanjang pelayanannya, Petrus dengan setia memperhatikan kawanan dombanya yang dipercayakan kepadanya, dan dengan demikian membuktikan dirinya sendiri layak untuk pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya oleh Juruselamat. Selalu ia meninggikan Yesus orang Nazaret sebagai pengharapan Israel, Juruselamat manusia. Ia membawa hidupnya sendiri di bawah disiplin Pekerja Yang Besar. Oleh setiap cara dalam kuasanya ia berusaha mendidik orang-orang percaya untuk pelayanan yang giat. Teladannya yang saleh dan kegiatannya yang tidak kenal jerih telah mengilhamkan banyak orang muda tentang janji untuk menyerahkan diri mereka sendiri kepada pekerjaan pelayanan.” E. G. White, Kisah Para Rasul, 436.