Jumat, 16 Maret 2018

UTANG-SEBUAH KEPUTUSAN SETIAP HARI


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 1 TAHUN 2018
PENATALAYANAN MOTIVASI HATI

PELAJARAN 11
UTANG-SEBUAH KEPUTUSAN SETIAP HARI


Ayat Hafalan:
“Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak; cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat. Janganlah kamu berutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat”
Roma 13:7, 8.

PENDAHULUAN
·      Kadang-kadang Anda cukup beruntung menemukan seseorang yang bersedia meminjamkan uang kepada Anda. Mungkin orang tersebut melakukannya dengan motif yang murni, artinya, dia benar-benar ingin menolong Anda keluar dari kesulitan keuangan. Tetapi dalam banyak kasus, orang tidak meminjamkan Anda uang dari kebaikan hati mereka. Mereka meminjamkan Anda uang karena mereka ingin mendapatkan lebih banyak (dari Anda) uang sebagai imbalan.
·      Kita harus melakukan semua yang bisa kita lakukan untuk menghindari utang.
·      Tentu saja, dalam keadaan tertentu, seperti membeli rumah atau mobil, membangun gereja, atau mendapatkan pendidikan, kita perlu meminjam uang. Tetapi itu harus dilakukan sebijaksana mungkin, dengan keinginan untuk keluar dari utang sesegera mungkin.
·      Namun kita harus berhati-hati. Menghabiskan uang yang tidak kita miliki adalah pintu gerbang bagi umat Allah untuk “membuat ketamakan dan cinta akan harta duniawi menjadi sifat yang memerintah tabiat mereka. Selama sifat-sifat ini memerintah mereka, maka keselamatan dan anugerah berada di belakang.”—Ellen G. White, Tulisan-tulisan Permulaan, hlm. 382.

BAGAIMANA SUPAYA KITA DAPAT MENGHINDARI UTANG?

I.      PAHAMI: BERHUTANG SELALU MEMILIKI RESIKO.
A.   2 Raj. 6:5  Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!" 
B.   Kata kerja “meminjam” berarti menggunakan dengan izin sesuatu yang menjadi milik orang lain. Izin ini mempunyai resiko dan tanggung jawab.
C.   Satu-satunya alasan kita meminjam uang adalah untuk membelanjakannya. Resiko keuangan yang kita ambil adalah menganggap bahwa kita mempunyai kemampuan untuk membayar kembali dan bahwa tidak akan ada kejutan keuangan dimasa mendatang. Namun masa mendatang tidaklah pasti bagi kita (Pkh. 8:7), oleh karena itu, meminjam uang selalu melibatkan risiko.
D.   Beberapa hal tentang utang?
1.    Jika meminjam (berhutang) kita harus segera mengembalikannya (Maz. 37:21; Pkh. 5:5)
2.    Diianggap sebagai suatu kutuk ketika kita meminjam uang orang lain (Ul. 28: 44, 45)
E.    Jangan memulai kebiasaan buruk meminjam uang. Jika Anda sudah memilikinya bayar kembali secepat mungkin. Kita harus membelanjakan dengan bijaksana dan menjadi tuan atas uang Allah, dan bukannya dikendalikan oleh uang dunia.

II.    PAHAMI: BERHUTANG HANYA AKAN MEMBERIKAN KEPUASAN SESAAT
A.   Kej 25:34  Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu. 
B.   Esau karena rasa lapar telah menjual hak kesulungannya untuk mendapatkan kepuasan sesaat dengan makan kacang merah buatan Yakub.
C.   Yesus adalah teladan untuk tetap teguh dalam prinsip meskipun dicobai Setan tiga kali (Mat. 4:3-10). Dalam kondisi yang lemah Yesus tidak menyerah pada kepuasan. Dia tidak menukar hak kesulungan-Nya dengan kepuasan sesaat. Dia mengundang semua orang untuk menjadi ahli waris bersama-Nya (Rm. 8:17; Tit. 3:7).
D.   Potensi bahaya dari kepuasan sesaat?
1.    2 Sam. 11:2-4 -- Berzinah
2.    Kej. 3:6 -- Mencuri
3.    1 Yoh. 2:16 -- Duniawi
4.    Rm. 8:8 --  Hidup dalam daging
E.    Keinginan untuk kepuasan sesaat adalah gejala dari pikiran yang tak terkendali; itu adalah musuh kesabaran yang merusak tujuan jangka panjang, menghina dan melukai akuntabilitas.

III.  HIDUP SESUAI DENGAN KEMAMPUAN
A.   1 Tim. 6:8 “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah”
B.   Paulus tidak memikirkan bahwa harta duniawi merupakan segala-galanya karena bagi-nya, karena hidup di dalam Kristus adalah cukup (Flp. 1:21)
C.   “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya” (Ams. 21:20).
D.   “Ketika kita perlu meminjam uang, seperti untuk rumah, kita harus melakukannya dengan pertimbangan yang hati-hati dan kesadaran bahwa kita perlu hidup sesuai dengan kemampuan kita.”
E.    Yesus mengajarkan kepada kita untuk merencanakan biaya pembangunan sebelum memulaikan pembangunan: -- Luk 14:27-30 “ Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.”

IV. BERKATA TIDAK KEPADA UTANG
A.   Ulangan 28:12  TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman. 
B.   Adalah pikiran yang wajar untuk menghindari utang sedapat yang Anda bisa. Alkitab juga melarang kita dari menjamin utang orang lain (Ams. 17:18, 22:26).
C.    “Harus ada perhatian yang saksama kepada penghematan atau utang yang berat akan terjadi. Tetaplah dalam batas-batas. Hindari membuat utang seperti Anda akan menghindari kusta.”—Ellen G. White, Counsels on Stewardship, hlm. 272.
D.   Utang dapat menjadi perbudakan keuangan yang membuat kita “budak dari yang mengutangi” (Ams. 22:7).
E.    “Adakanlah satu janji yang sungguh-sungguh dengan Allah bahwa dengan berkat-berkatNya engkau akan membayar hutang-hutangmu itu dan jangan berhutang lagi sesuatu pada siapapun jika engkau hidup dengan memakan bubur dan roti.... Jangan gagal lagi, jangan putus asa, atau kembali kepada kebiasaan yang lama itu. Kalahkan seleramu, dan kalahkan pemanjaan nafsu makan, tabunglah uangmu dan bayarlah hutangmu. Selesaikanlah itu dengan secepatnya. Kalau engkau telah bebas dari hutang lagi, jangan lagi berhutang pada siapapun, maka engkau akan mendapat suatu kemenangan yang besar.”— Ellen G. White, Nasihat Penatalayanan, hlm. 139.
F.    Utang adalah fondasi yang lemah bagi orang Kristen untuk berdiri di atasnya. Itu dapat membawa kerusakan kepada pengalaman kerohanian kita dan memengaruhi kemampuan kita untuk membiayai pekerjaan Allah. Utang merampas kemampuan kita untuk memberi kepada orang lain dengan keyakinan dan mencuri kesempatan untuk berkat Allah.

V.   MENABUNG DAN INVESTASI
A.   Amsal 6:6-8  Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. 
B.   “Uang yang dihabiskan dengan sia-sia adalah kerugian ganda. Bukan hanya hilang, tetapi potensinya untuk penghasilan juga hilang. Seandainya kita telah menyisihkannya, itu bisa saja berlipat ganda di bumi melalui menabung atau di surga melalui memberi.... Menabung adalah sebuah disiplin yang mengembangkan otoritas atas uang. Ketimbang membiarkan uang membawa kita ke mana pun kecenderungan keinginan kita, kita mengambil kendali.”—Randy C. Alcorn, Money, Possessions and Eternity (Carol Stream: Illinois, Tyndale House Publishers, 2003), hlm. 328.
C.   Menabung untuk kebutuhan keluarga harus dilakukan dengan bijaksana. Untuk meminimalkan kerugian, tebarkan risikonya (Pkh. 11:1, 2). Bekerja dengan meminimalkan keinginan Anda (Ams. 24:27) dan selanjutnya mencari nasihat yang berkualitas dari orang lain (Ams. 15:22) adalah dua alat sukses dalam model ini.
D.   Sementara kebutuhan terpenuhi dan kekayaan bertambah, kita harus mengingat “Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan” (Ul. 8:18).
E.    Model investasi yang paling aman bagi penatalayan Allah adalah berinvestasi dalam “Kerajaan Sorga” (Mat. 13:44). Tidak ada resesi, risiko, pencuri, kemerosotan pasar. Itu seperti memiliki tas atau dompet yang tidak akan pernah rusak (Luk. 12:33).
F.    Menerima Kristus membuka rekening, dan mengembalikan persepuluhan dan memberikan persembahan adalah deposito. Artinya, seberapa banyak pun kita butuhkan untuk mengurusi hal-hal duniawi dan jasmani di sini, seperti membayar tagihan, kita harus tetap selalu menjaga fokus kita pada kebenaran abadi.

KESIMPULAN
BAGAIMANA SUPAYA KITA DAPAT MENGHINDARI UTANG?
1.    Pahami: Berhutang Selalu Memiliki Resiko.
2.    Pahami: Berhutang Hanya Akan Memberikan Kepuasan Sesaat
3.    Hidup Sesuai Dengan Kemampuan
4.    Berkata Tidak Kepada Utang
5.    Menabung Dan Investasi


PELAYANAN PDT. BRUSSI SORITON


Senin, 05 Maret 2018

PERAN PENATALAYANAN


PELAJARAN SEKOLAH SABAT
KWARTAL 1 TAHUN 2018
PENATALAYANAN MOTIVASI HATI

PELAJARAN 10
PERAN PENATALAYANAN


Ayat Hafalan:
“Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus”
1 Tesalonika 4:7

PENDAHULUAN
·         Penatalayanan adalah sederhana namun juga kompleks, dan dengan demikian dapat dengan mudah disalahpahami. Namun, tidak ada seorang Kristen atau gereja yang hadir atau berfungsi tanpanya.
·         Menjadi seorang Kristen adalah menjadi seorang penatalayan juga.
·          “Itu bukanlah teori atau filsafat melainkan program kerja. Ini adalah dalam kebenaran hukum kehidupan Kristen.... Hal ini diperlukan untuk pemahaman yang memadai tentang kehidupan, dan penting untuk sebuah kebenaran, pengalaman keagamaan yang penting. Ini bukan sekadar persetujuan mental, tetapi adalah tindakan dari kehendak dan nyata, transaksi menentukan yang menyentuh seluruh lingkaran kehidupan.”—LeRoy E. Froom, Stewardship in Its Larger Aspects (Mountain View: Calif., Pacific Press Publishing Association, 1929), hlm. 5.
·         Apakah beberapa prinsip inti dari apa artinya menjadi seorang penatalayan Kristen? Apakah peran yang dimainkan penatalayanan dalam kehidupan Kristen?

PERAN PENATALAYANAN DAPAT DIJELASKAN MELALUI ANALOGI RODA KERETA KUDA (LIMA BAGIAN).


I.      SUMBU RODA: KRISTUS SEBAGAI PUSAT
A.   Sebagaimana sumbu adalah pusat roda dan dengan demikian membawa berat gerobak, Kristus adalah pusat kehidupan penatalayan. “Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5).  Sebagaimana sumbu yang kuat memberikan stabilitas, memungkinkan roda untuk berputar, Yesus juga adalah pusat eksistensi kekristenan kita yang tetap dan stabil (Ibr. 13:8).
B.   Yesus adalah tokoh utama di seluruh Alkitab (Yoh. 5:39), dan kita perlu melihat diri kita sendiri dalam hubungan dengan-Nya. Dia membayar hukuman dosa dan adalah “tebusan bagi banyak orang” (Mrk. 10:45). Yesus memiliki segala kuasa di surga dan di bumi (Mat. 28:18), dan segala sesuatu ada di tangan-Nya (Yoh. 13:3). Nama-Nya lebih tinggi daripada semua yang lain, dan satu hari nanti setiap lutut akan sujud kepada-Nya (Flp. 2:9-11).
C.   “Yesus adalah pusat yang hidup dari segala sesuatu.”—Ellen G. White, Mari Bersaksi, hlm. 209. Kristus adalah jantung dari penatalayanan kita dan sumber dari kuasa kita. Karena Dia, kita menghasilkan kehidupan yang layak, menunjukkan kepada semua bahwa Dia adalah fokus utama dari kehidupan kita.
D.   Teladan menjadikan Yesus sebagai pusat kehidupan: Paulus -- “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp. 1:21).
E.    Pentingnya Yesus sebagai pusat kehidupan kita:
1.    Kolose 1:16-18 – karena Yesus kita (semuanya) telah diciptakan.
2.    Roma 8:21 – karena Yesus kita merdeka dari dosa.
3.    2 Korintus 5:17 – karena Yesus kita menjadi ciptaan baru.
F.    Tidak ada penatalayanan yang tulus tanpa Kristus menjadi inti utama kita (Gal. 2:20). Dia adalah pusat dari “pengharapan yang penuh bahagia” (Tit. 2:13), dan “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia” (Kol. 1:17).
G.   Seluruh aspek penatalayanan berputar keliling dan penatalayanan menemukan pusatnya dalam Kristus. Pusat dari penatalayanan bukanlah kekosongan yang hampa tetapi realitas dari Kristus yang hidup, yang bekerja di dalam kita untuk membentuk karakter kita sekarang dan selamanya.

II.    PUSAT RODA: DOKTRIN BAIT SUCI
A.   Sebagaimana pusat roda menempel ke sumbu roda dan memberikan stabilitas lebih untuk roda ketika itu berputar, demikian juga doktrin bait suci memberikan stabilitas untuk iman kita.
B.   Orang biasanya tidak berpikir tentang bait suci dalam konteks penatalayanan. Namun mata rantainya di sana karena bait suci begitu penting bagi sistem kepercayaan kita, dan penatalayanan adalah bagian dari sistem tersebut. “Pengertian yang benar tentang pelayanan (dari Kristus) dalam bait suci surgawi adalah dasar iman kita.”—Ellen G. White, Mari Bersaksi, hlm. 246.
C.   Setelah mengalami kematian dan kebangkitan yang menang (2 Tim. 1:10), Kristus melalui kematian-Nya memulaikan pekerjaan-Nya dalam bait suci (Ibr. 6:19, 20) dan memberikan stabilitas untuk iman kita. Dan dari bait suci Ia melayani demi kita yang diam di bumi ini (Ibr. 8:1,2).
D.   Pelayanan Yesus dalam bait suci:
1.    1 Yoh. 2:1 – Yesus adalah pengantara kita kepada Bapa
2.    Ibr. 4:14-16 – Yesus adalah Imam Besar kita.. Ia merasakan kelemahan kita.
3.    Why. 14:7 – Yesus akan menghakimi bumi.
E.    Peran penatalayanan mencerminkan kehidupan yang berjangkar dalam kebenaran agung keselamatan, sebagaimana terungkap dalam doktrin bait suci. Semakin dalam kita memahami apa yang Kristus telah lakukan bagi kita dan apa yang Dia sedang lakukan di dalam kita sekarang, semakin dekat kita kepada Kristus, pelayanan-Nya, misi-Nya, pengajaran-Nya, dan maksud-Nya bagi mereka yang menghidupkan prinsip penatalayanan dalam hidup mereka.

III.  JARI-JARI RODA: DOKTRIN-DOKTRIN YANG BERPUSAT PADA KRISTUS
A.   Bait suci adalah pusat karena merupakan tempat kebenaran agung keselamatan begitu kuat dinyatakan, dimana makna salib diungkapkan. Dan semua doktrin kita, dengan cara apapun, harus dikaitkan dengan janji Injil dan keselamatan. Seperti jari-jari Roda, doktrin yang lainnya datang dari kebenaraan agung keselamatan oleh iman dalam Yesus.
B.   “Pengorbanan Kristus sebagai pendamaian bagi dosa adalah kebenaran agung di mana semua kebenaran lainnya tumbuh berkelompok.” – Ellen G. White Comments, The SDA Bible Commentary, jld. 5, hlm. 1137.
C.   Pengajaran doktrin kita memengaruhi siapa kita dan ke arah mana kita pergi. Doktrin-doktrin bukan hanya ide-ide teologi yang abstrak. Semua doktrin yang benar berlabuh didalam Kristus, dan semua harus dengan berbagai cara memengaruhi bagaimana kita hidup. Faktanya, seseorang bisa dibenarkan berkata bahwa identitas kita sebagai orang Advent berakar pada pengajaran-pengajaran doktrin kita lebih daripada apapun. Maka, pengajaran-pengajaran yang kita peroleh dari Alkitab adalah, apa yang menjadikan siapa kita sebagai orang-orang Advent.
D.   Peran penatalayanan adalah untuk menghidupkan kebenaran doktrin didalam Yesus dan melakukannya dalam cara yang secara positif memengaruhi kualitas hidup kita.
E.    Efesus 4:21-24  “Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.”
F.    Menjadi penatalayan bukan hanya tentang memercayai doktrin-doktrin, betapa benarnya pun doktrin-doktrin tersebut, menjadi seorang penatalayan berarti menghidupkan kebenaran-kebenaran tersebut dalam hidup kita dan dalam interaksi dengan orang lain.

IV. PELEK RODA: PEKABARAN TIGA MALAIKAT
A.   Pelek roda itu dekat dengan titik kontak dengan tanah dan melukiskan misi dari pekabaran tiga malaikat. Misi mereka adalah untuk melindungi penyimpangan teologis dan mengenali tanggung jawab kita dalam peristiwa akhir zaman. Kita harus menjadi penatalayan dari pekabaran-pekabaran ini – mengabarkannya kepada dunia.
B.   Hanya dua kali Allah telah mengamarkan dunia akan datangnya bencana: sekali kepada Nuh (Kej. 6:13-18; Mat. 24:37) dan yang lain melalui pekabaran tiga malaikat (Why. 14:6-12). Pekabaran ini menarik kembali tirai untuk mengungkapkan perspektif yang unik pada peristiwa masa depan dunia. Pemahaman kita tentang pekabaran ini telah matang dari waktu ke waktu, tetapi pekabaran dan misinya masih tetap dibenarkan oleh iman dalam Kristus, “pekabaran malaikat yang ketiga dalam kebenaran.” – Ellen G. White, Mari Bersaksi, hlm. 213.
C.   Sebagai orang Advent, misi kita adalah menyampaikan kebenaran pekabaran tiga malaikat dalam persiapan untuk kedatangan Kristus yang kedua kali. Orang-orang harus mampu membuat keputusan tentang kekekalan. Peran penatalayanan adalah kemitraan dengan Allah dalam misi (2 Kor. 5:20; 6:1-4).
D.   “Dalam arti khusus orang-orang Advent telah ditetapkan di dunia sebagai penjaga dan pembawa terang. Kepada mereka telah dipercayakan amaran terakhir bagi dunia yang sedang binasa. Pada mereka bersinar terang ajaib dari Firman Allah. Mereka telah diberikan pekerjaan akan maksud yang paling khidmat – mengumumkan pekabaran pertama, kedua, dan ketiga. Tidak ada pekerjaan lain yang begitu sangat penting. Mereka tidak mengizinkan yang lain memikat perhatian mereka.” – Ellen G. White, Testimonies for the church, Jld. 9, hlm. 19.

V.   BANTALAN BESI: KONSEP PENATALAYANAN
A.   Bangsa Romawi menemukan bahwa roda kereta akan bertahan lama jika bantalan besi ditempatkan di sekitar pelek. Pengrajin besi memanaskan logam untuk memanjangkannya agar cukup disisipkan diatas pelek. Air dingin mengerutkannya agar tepat ukurannya. Bantalan besi kemuudian melakukan kontak dengan jalan sementara roda berputar.
B.   Bantalan besi pada pelek dapat melambangkan konsep penatalayanan. Ini adalah kebenaran penting, dimana kehidupan kita bergesekan dengan kehidupan praktis kita. Ini adalah dimana iman kita mengalami pasang surut kehidupan melalui keberhasilan dan kegagalan. Ini adalah dimana keyakinan kita menjadi nyata dalam sukarnya dan jatuh bangun kehidupan setiap hari. Penatalayanan adalah pembungkus luar siapa kita dan apa yang kita lakukan. Itu adalah kesaksian dari perilaku kita dan kehidupan yang diatur dengan baik. Tindakan kita setiap hari yang menyatakan kristus adalah seperti besi pada roda yang menyentuh jalan.
C.   Kristus menginginkan kita untuk menghidupkan kehidupan yang kudus. Kehidupan-Nya menjelaskan “kekudusan” dan bagaimana seharusnya puncak penatalayanan itu terlihat (Ibr. 9:14). Kita harus mengatur hidup kita dalam cara yang menyenangkan Allah: termasuk bagaimana kita mengatur semua yang telah dipercayakan kepada kita. Penatalayan adalah ekspresi dari kekudusan itu.
D.   Perbuatan sangat berkuasa dan harus dikendalikan oleh komitmen kita kepada Kristus. Kita harus hidup dengan jaminan dan janji ini: “segala perkara  dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Flp. 4:13).
E.    “Penyucian jiwa oleh pekerjaan Roh Suci adalah penanaman sifat Kristus dalam diri manusia. Agama injil adalah Kristus dalam kehidupan – sebuah asas yang hidup dan aktif. Ia adalah karunia Kristus yang dinyatakan dalam tabiat dan dilaksanakan dalam perbuatan kebajikan. Asas injil tidak dapat diputuskan dari sesuatu bagian kehidupan yang praktis. Setiap bidang pengalaman serta pekerjaan umat beragama harus menjadi gambaran dari kehidupan Kristus.” --- Ellen G. White, Membina Kehidupan Abadi, hlm. 297.

KESIMPULAN
Peran penatalayanan dapat dilihat dari analogi roda kereta
1.    Sumbu Roda: Kristus Sebagai Pusat
2.    Pusat Roda: Doktrin Bait Suci
3.    Jari-Jari Roda: Doktrin-Doktrin Yang Berpusat Pada Kristus
4.    Pelek Roda: Pekabaran Tiga Malaikat
5.    Bantalan Besi: Konsep Penatalayanan
Peran Penatalayanan bagi kehidupan kita:
1.    Penatalayanan menyatakan bahwa Yesus harus menjadi pusat kehidupan kita. Tanpa-Nya kita  tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh. 15:5).
2.    Penatalayanan menyatakan kepada kita kebenaran agung keselamatan melalui doktrin bait suci (Ibr. 6:19, 20)
3.    Penatalayanan menyatakan bahwa kita harus menghidupkan setiap kebenaran-kebenaran yang berpusat pada Kristus didalam kehidupan kita (Yoh. 17:17).
4.    Penatalayanan menyatakan bahwa kita adalah mitra Allah untuk menjalankan misi Allah (2 Kor. 5:20; 6:1-4)
5.    Penatalayanan menyatakan bahwa kita harus menyatakan Kristus melalui perilaku dan kehidupan kita setiap hari (1 Pet. 1:15, 16).





PELAYANAN PDT. BRUSSI SORITON